Aku membuka mataku dan baru sadar bahwa orang yang sedari tadi membangunkanku sekaligus mengusir atau apapun itu adalah Kak Leonard!
"Kak, jangan usir aku, kak. Aku berjanji tidak akan bangun kesiangan lagi!" seruku sambil mengejar Kak Leonard.
Kak Leonard mengerutkan kening melihat tingkahku.
"Siapa yang mau mengusir?" tanya Kak Leonard sambil menaikan salah satu alisnya.
"Terus maksudnya pergi ke mana?" tanya balikku.
"Pergi mencari kakakmu" jawab Kak Leonard.
Akupun hanya mengangguk-angguk saja.
Yah mungkin dia kurang sedikit mengerti bahasa yang baik dan benar. Ah, sudahlah lupakan!
****
Kini aku dan Kak Leonard sudah berada di dalam mobil yang sedang berjalan menuju tempat yang dimaksud Kak Leonard.
"Gonya ada di mana, kak?" tanyaku membuka pembicaraan.
"Gonya? Dia sudah berangkat ke sekolah" jawabnya cuek.
"Aah, rupanya dia masih sekolah" gumamku.
Bahkan aku sendiri sekarang bolos sekolah.
Mobil yang kami tunggangi sampai di sebuah warung makan sederhana dengan cap : Indonesian Food.
Dan sudah jelas tujuan Kak Leonard mengajakku ke sini pasti karena ada unsur Indonesia-Indonesianya.
Kami pun memasukki rumah makan tersebut, benar-benar terasa suasana Indonesia di dalamnya, mulai dari hiasan di dinding-dinding hingga aroma kulinernya.
Aku merindukanmu, Indonesia...
Mungkin ini sedikir berlebihan, karena aku baru saja meninggalkan Indonesia selama beberapa hari.
"Oi, Leonard!" terdengar sebuah seruan memanggil Kak Leonard mengejutkanku.
Orang itu berbadan tinggi dan tubuh yang sedikit gemuk.
"Yono, dia Indonesia juga!" seru Kak Leonard sambil menunjukku.
Mata orang yang ternyata bernama Yono itu membulat sempurna, ia datang menghampiri kami.
"Indonesia? Nama kamu siapa?" tanya Yono sambil menyalamiku.
"Nama saya Alexia, panggil saja Xia. Nama anda Mas Yono?"
"Iya, nama saya Yono. Di sini biasa dipanggil Yau Now" ucapnya sambil memberikan senyum gigi kuningnya itu.
Aku tersenyum kecut.
Ebuset, nama Yono jadi Yau Now. Apa nyambungnya?
"Mas, Yau. Saya mau minta daftar orang Indonesia yang ada di sini, dong" pinta Kak Leonard.
"Iyo, iyo. Sebentar" ucap Yono sambil naik ke atas kursi dan mengambil sebuah buku yang ia simpan di atas.
Aku menganga tidak percaya membaca buku itu, buku itu berisi catatan biodata orang Indonesia yang tinggal di sini.
"Siapa nama panjangnya?" tanya Kak Leonard sambil membuka-buka halaman demi halaman.
"Aline Ranissa Stary" jawabku.
"Stary?" gumam Kak Leonard.
"Iya, kenapa?" tanyaku.
"Tidak, ayo kita cari lagi" jawabnya mengalihkan perhatian.
Aku mengangguk.
Hingga akhirnya kami menemukan :
Nama : Aline Ranissa Stary
No telp : 08XXXXXXXXXX (Nomernya pake nomer Ind)
Alamat sekarang : Apartemen Could
Alamat asli : Kota X
Tempat kerja : T-fitness
Sekolah. : -
Nama orang tua : Artono Rayi dan Lina Faliza Wilma"Benar, ini adalah data Kak Aline" gumamku.
"Benarkah?" tanya Kak Leonard dengan nada tak percaya.
"Iya, kenapa?" tanya balikku.
"Di sini ia biasa dipanggil Stary, dan dia itu temanku, dia bekerja di tempat fitness yang sering kukunjungi, dan yang terpenting ia akan pindah di sebelah apartmenku beberapa hari lagi. Jadi kurasa kau tak perlu mencarinya, tinggal tunggu saja" jawab Kak Leonard meyakinkanku.
"Kau baik sekali, terima kasih telah membantuku, kak" gumamku sambil memeluknya semakin erat.
Ia melepas pelukanku dengan sedikit kasar.
Tidak apa, yang terpenting ia telah membantuku.
****
KAMU SEDANG MEMBACA
Beautiful Girl
Fiksi Remaja(#1 dalam Sad Story 29/06/2018) (#275 dalam Teen Fiction 31/03/2017) Alexia adalah gadis gemuk buruk rupa yang sering menjadi bahan bully-an teman-temannya. Alexia sering dibela Alexanto, seorang anak basket yang populer luar biasa dan memiliki waja...