3

494 79 14
                                    

Catlyn POV

"Catlyn Leonora!" Entah mengapa aku tidak mampu melanjutkan langkahku, "Gue...gue minta maaf." Kini ia berjalan mendekati-pun aku tidak mampu bergerak.

"Gue serius, gue minta maaf." Hatiku serasa terenyuh mendengar permintaan maaf keluar dari mulut seorang Collin Alexander.

Bingung. Aku tak bisa mengeluarkan sepatah kata-pun menatap matanya. Namun, saat wajahnya tak lagi terlihat, "Iya gue maafin," balasku sambil memberikan senyum termanisku.

Semua siswa-siswi di lorong kelas itupun langsung melemparkan godaan-godaan pada kami berdua, tidak terkecuali Lynzie. Tak sedikit pula yang mencercaku. Aku menunduk malu.

Tidak! Cath, lo udah ubah penampilan lo, lo bukan nerd yang mereka kenal, lo orang baru Cath.

Dengan hembusan nafas yang dalam, aku mengangkat kembali wajahku. Aku sudah bersusah payah sampai detik ini dihina, dipermalukan, diperbudak oleh mereka. Tidak ada lagi Catlyn nerd, bodoh, memalukan.

"Ini sekolah isinya ibu-ibu arisan? Gosip mulu! Bubar aja gih!"

Hah? Tumben Collin ngomong kayak gitu, dia beneran Collin Alexander bukan sih?

"Yuk Cath!" Lynzie menarik lenganku untuk segera pergi, aku berjalan mengikutinya ajakannya.

Sorenya, aku pergi ke taman kota untuk sekedar berjalan-jalan menikmati sore. Lagipula tempat kostku tidak jauh dari taman ini.

"Hmm ... Udah lama ga jalan-jalan sendirian," kataku berbicara sendiri.

Saat berjalan mendekati tengah taman yang terdapat air mancur, aku melihat seseorang yang nampak familiar bagiku. Aku menyipitkan mata memfokuskan pandanganku pada punggung orang di depanku itu.

"Itu Leon? Eh tapi masa iya? Ngapain di sini? Dari tinggi badan sama punggungnya sih mirip." Karena rasa penasaranku sangat besar, aku memberanikan diri mendekat ke arahnya.

"Leon?" sapaku begitu sudah berada di depannya dan melihat wajahnya.

Ia melihatku sambil mengernyitkan dahi, tampaknya ia tidak suka keberadaanku. Aku menyamakan langkahku dengan langkahnya, "Eh sorry sorry kalo gue ganggu, gue cuma mau nyapa aja kok, kalo gitu gue duluan ya."

Lagi-lagi ia tidak menjawabku. Aku bingung, sebenarnya Leon pendiam atau tidak bisa berbicara? Setiap kutanya atau kuajak bicara, ia tidak pernah menjawab atau melontarkan kalimat. Ah sudahlah tidak usah dipikirkan.

Puas berkeliling taman, aku kembali ke kost untuk mandi dan beristirahat.

'Lynzie calling...'

DRRTTT DRRRTTTT

Setelah selesai mandi, aku baru mengecek ponselku di ranjang.

'5 missed call'

"Wih gila siapa nelfon gue? Tumben banget."

'Lynzie'

"Buset Lynzie kenapa deh."

'Lynzie calling...' Tanpa berpikir lagi, aku langsung menjawab telepon darinya.

"Halo Zie? Kenapa lau? Ampe nelfon gue lima kali gitu."

"Ga pa-pa sih hahaa ..."

"Dih yaelah nih anak."

"Oh ya! Lo naksir sama Leon ga?

My Idol BoyfieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang