8

275 33 13
                                    

"MENINGGAL?!"

"Ga ... ga ... ga mungkin ... GA MUNGKIN!!" teriak Catlyn histeris, wajah serta bajunya telah banjir air mata.

Tiba-tiba saja...

Gelap.

Kosong.

Hampa.

"Cath?! Cath bangun Cath!!" Lynzie menggoyang-goyangkan tubuh Catlyn mencoba membuat Catlyn tersadar.

"Dokter! Suster! Tolong!" Leon berlari meminta pertolongan pihak medis untuk membawa Catlyn beristirahat.

-

Tangan Catlyn mulai bergerak, dahinya mengerut, dan akhirnya matanya terbuka, "Cath?" sapa Lynzie setelah menyadari Catlyn telah membuka matanya.

"Ehm...," gumam Catlyn memfokuskan kembali pandangannya yang masih kabur.

"Cath? Lo udah sadar? Lo ga pa-pa kan? Ga ada yang sakit kan?" Lynzie terlihat khawatir dengan keadaan Catlyn yang shock setelah mendapat kabar bahwa Collin tidak bisa tertolong.

"Iya, gue ga pa-pa," Catlyn mulai bangun, duduk di kasur, "Mana Collin?! Gue harus ketemu Collin sekarang!" Ia tersadar ketika melihat ruangan yang dipakainya adalah kamar rumah sakit, dan tujuan mereka ke sini adalah untuk melihat keadaan Collin.

Catlyn segera menurunkan kakinya dari kasur untuk mencari keberadaan Collin, meskipun telah dicegah oleh Lynzie, dia tetap ngotot ingin bertemu dengan Collin. Saat membuka pintu kamar, "Lho? Cath? Lo udah sadar?" Leon tepat berada di depan pintu kamar sambil membawa makanan dan minuman. Catlyn yang buru-buru tidak menjawab pertanyaan Leon, dan langsung melewatinya begitu saja.

"Cath? CATH! Lo mau kemana?!" teriak Leon, "Zie! Catlyn mau kemana?" Lynzie yang juga akan mengejar Catlyn berpapasan dengan Leon.

"Gatau, dia kayaknya mau cari Collin," jawab Lynzie dengan raut wajah sangat khawatir, "duh! Gimana dong?! Gue khawatir... Ikutin aja yuk?" Leon mengangguk.

*

Collin? Dimana lo? Lo ga mungkin meninggalkan? Itu boong kan? Dokternya yang salah kan?

"COLLIINN!!!" teriakan Catlyn terdengar hingga kamar-kamar rumah sakit. Ia menyusuri setiap lorong, mencari tempat Collin dirawat.

Tubuhnya masih lemas akibat shock tadi, ia tidak dapat berjalan tegap, berkali-kali hampir jatuh lagi.

Setelah lama berjalan menyusuri setiap sudut lantai 1 rumah sakit, Catlyn jatuh terduduk di salah satu kursi di depan kamar rawat. Leon dan Lynzie yang melihat itu, langsung mendatangi Catlyn.

"Cath? Udah Cath, besok aja cari lagi gimana? Lo masih lemes Cath, kalo terjadi sesuatu sama lo gimana? Udah besok aja ya Cath? Lagian kalo lo ga istirahat sekarang, malah lo ga bisa cari Collin besok. Ya? Istirahat aja ya?"

Berkat perkataan Lynzie, akhirnya Catlyn setuju untuk mencari Collin besok. Mereka kembali ke kamar rawat Catlyn.

Esoknya, Catlyn kembali mencari lagi keberadaan Collin, tapi sayang, seharian mengelilingi rumah sakit, berpencar, mereka tidak menemukan keberadaan Collin. Aneh.

Tidak menyerah, keesokan harinya, Catlyn kembali mencari Collin. Catlyn benar-benar harus bertemu dengan Collin. Meskipun dalam keadaan yang belum sepenuhnya fit, Catlyn tetap harus bertemu Collin.

"Udahlah Cath, ikhlasin aja. Kita pulang yuk?" rayu Lynzie.

Hari ketiga pencarian Collin, sebenarnya Catlyn sudah diperbolehkan untuk pulang. Lynzie dan Leon berkali-kali mencoba membujuk Catlyn agar mau pulang bersama mereka, tapi tetap, Catlyn teguh pada keinginannya untuk bertemu dengan Collin.

My Idol BoyfieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang