5

389 53 7
                                    

"Hey girls, tebak siapa yang kita temui di sini?" sindir Kenny bertanya pada kedua dayang-dayangnya.

Aku memutar bola mataku, mengabaikan ucapannya dan melanjutkan makan.

"Buset dah di tempat gini masih nemu nenek sihir dan dayang-dayangnya." Lynzie membalas sindiran Kenny, tapi tidak melihat ke arah Kenny.

"Ih apa sih lo?! Jawab mulu! Gue ga ngomong sama lo kali! Jangan-jangan lo yang dayang-dayangnya si kutu buku ini? Hahaha...," Aku hanya bisa bersabar dan mencoba mengabaikan kata-katanya, "eh ups, ada dua orang lain di sini, kalian pacar mereka?" tanya Kenny pada Collin dan Leon.

Collin dan Leon hanya diam karena masih takut ketahuan, "Kok kalian mau sih pacaran sama cewek nerd kayak mereka? Udah gitu cupu lagi."

"Berisik lo nenek sihir!" Lynzie kembali menjawab.

"Mereka tuh ya pantesnya diginiin," Ia mengambil gelas minuman jus jerukku, lalu menumpahkannya dari atas kepalaku dan Lynzie, "tuh kan bagus banget jadi keliatan lebih cantik gitu," sambungnya dengan nada menjengkelkan.

BRAK!

"Stop!" bentak Collin sambil menggebrak meja kami. Mereka membelalak melihat ternyata yang sedang makan bersamaku dan Lynzie adalah Collin.

"Collin! Lo ketauan!" Aku berusaha membantu menutupi wajah Collin dengan syal yang terbuka karena mendongak dan berdiri.

Leon juga ikut menurunkan syalnya, memperlihatkan siapa dia sebenarnya, "Co-Co-Collin? Le-Le-Leon?" ucap Kenny terbata-bata. Anna dan Jessica masih terkejut membulatkan mata mereka.

"Cukup ya, gue ga mau liat wajah-wajah cantik (cuih!) kalian bertiga di depan gue, apalagi kalo sampe kalian berani gangguin Catlyn dan Lynzie, lo bertiga bakal tau pembalasannya! Yuk Cath, Zie." Collin menarik tanganku, sedangkan Leon menarik tangan Lynzie untuk segera pergi dari cafe itu.

Seperti yang sudah diketahui, deCoLe amat populer saat ini, jadi mereka yang sedang berada di cafe langsung menyerbu mendekati deCoLe saat Collin dan Leon menampakkan wajah mereka. Oleh karena itu, Collin langsung cepat menyelesaikan ucapannya dan mengajak aku dan Lynzie keluar dari cafe.

Author POV

"Cukup ya, gue ga mau liat wajah-wajah cantik (cuih!) kalian bertiga di depan gue, apalagi kalo sampe kalian berani gangguin Catlyn dan Lynzie, lo bertiga bakal tau pembalasannya! Yuk Cath, Zie."

Gue bener-bener ga bisa bayangin, ternyata Collin bisa juga marah kayak tadi, dia belain gue sampe berani ungkapin ke semua orang kalo dia itu Collin. Collin Alexander. Penyanyi ganteng deCoLe. Ohya, tadi dia manggil gue Cath? Biasanya Cing kan? Kucing.

Catlyn yang masih digenggam kuat tangannya oleh Collin, tidak bisa berhenti menatap Collin. Catlyn terus berjalan mengikuti Collin, tapi pandangannya tidak ke depan ataupun ke tanah, benar-benar teralihkan pada Collin.

Tak jauh berbeda dengan Lynzie. Lynzie juga merasakan hal yang sama pada Leon. Walaupun sebenarnya Leon tidak melakukan apapun tadi, tetapi baginya Leon sudah mengorbankan diri demi melindunginya.

"Cing? Cing? WOI KUCING!" teriak Collin tepat di telinga Catlyn.

Catlyn tersadar dari lamunannya, "Ha? Iya? Apaan? Ih gue ga budeg kali! Ga usah teriak di telinga gue!" Collin terkekeh mendengar kata gadis di depannya ini.

My Idol BoyfieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang