Chapter 14

12.8K 1K 64
                                    

Johan hanya mencoba memejamkan matanya seraya melupakan ingatan SMP nya. Menyesal, tentu saja. Harusnya ia bisa dengan tegas melarang Pradit. Ya walau Pradit sudah melupakan Razky, mungkin saja.

Teleponnya berdering membuat si empunya mengerang kesal. 'Siapa sih jam segini nelpon.' Batin Johan.

Pradit is calling....

"Halo?"

"AHHH JOHANNNN."

"SI ANJING JANGAN TERIAK-TERIAK KUPING GUE SAKIT."

"Ups. Maaf. Lagi tidur ya, Jo? Hehe."

Johan mendengus. Menyebalkan sekali. "Apaan sih?"

"Pradit lagi seneng bangeettt. Tadi abis jalan sama Aksa."

Oh, benarkah? "Terus?"

Terdengar Pradit sedang berteriak dilapisi bantal. Dasar sedeng. "Aksa bilang suka sama Pradit."

Wow. Serius? "Terus?"

"Ck. Dia mah kebiasaan. Lagi curhat."

"Ya kan gue nanya."

"Tapi belum ngajakin pacaran sih.."

"Hah? Gimana maksudnya?"

Dan Johan hanya mengangguk sambil ternganga. Bertemu dengan Razky disaat tak tepat. Menyebalkan sekali.

"Oh gitu. Yaudah gue mau tidur. Besok lagi aja. Kan libur tuh."

"Oke deh, Jo! Makasih, Jo!"

Dan sambungan diputuskan oleh Johan. Lalu Johan kembali ke tempat tidurnya, dan tidur dengan pulas.

*

Aksa mengerang ketika sinar matahari menghajar wajahnya. "Ck! Mama, kan Aksa bilang jangan dibuka pagi-pagi!"

"Wow. Are you always shouting like that to my mom?"

Aksa membuka matanya dengan kaget dan mengerjap beberapa kali. Benar sekali yang dilihat. Kakaknya.

"Anjir. Lo balik nggak bilang-bilang, bang! Dan..." Aksa mengernyitkan dahi lalu melanjutkan, "Nyokap lo nyokap gue juga. Nggak perlu sok inggris lo, nantangin gue?"

Kakaknya menyeringai. Lalu mengacak-acak rambut adiknya. "Then, let's talking in english, Little Boy."

"Stop calling me Little Boy, Askian Herlion Nugroho. Shit, i always hate your name for some reason."

Kakaknya mengedikkan bahu. "It's because you always envy with my name. And of course i am more handsome than you."

Aksa memutar bola matanya malas. "Dun care. Well, when you arrived?"

Mata kakaknya menyipit."You don't even know that last night i already here? You bastard lilbro."

"Stop it, jerk. I hate you now, seriously." Kakanya pun tertawa renyah. Masih seperti dulu ternyata. "How's London? Is that great place?"

"You wanna come someday? If yes, i will tell to Mom and Dad. When your examination is done."

Aksa melonjak dan duduk di atas kasurnya."Yes! Deal! Oh can i take my friends? My Avengers."

"Wait. What? That's your gang's name? Lol. Funny though."

"Ask my best friend, not me."

Kakaknya mengedikkan bahu. Lalu sorot pandangnya berubah. "Well, semalem lo abis dari mana?"

"Jalan lah. Malming cuy."

Bitter SweetTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang