Di dimensi lain..
"Eric, Bangunkan mereka sebelum cahayanya semakin tinggi, mereka bisa mati kelaparan," ucap Tredy pada Eric yang sedang 'sunni', Eric hanya mengangguk dan pergi. Ah memang selalu seperti itu.
Sunni, adalah cahaya surya di pagi atau sore hari saat matahari mulai tenggelam yang mereka serap sebagai 'makanan'.
Eric pov
Yang lain sudah bangun semua, tinggal ini bocah. Ah susah sekali membangunkannya.
"Bangun,"
"Ng.."
"Bangun!"
"Aduh Eriiic, gak liat apa orang lagi enak tidur,"
"Surya hampir tinggi,"
"Lalu? Biarkan saja, aku masih mengantuk gara-gara semalam susah tidur,"
"Mau ku panggilkan Em?" Mendengar nama Emerald, Ternando langsung bangun dan duduk, matanya merah menahan kantuk,
"Tidak usah! Dasar tukang ngadu!" Eric hanya mengendikkan bahu.
Ternando kesal dan berjalan keluar, dia juga sudah merasa lapar."Kebiasaan kau bangun tidur gak langsung k kamar mandi, turun dengan keadaan mengerikan seperti itu, kau bahkan lebih berantakan dari iblis!" ejek Leon yang di bakas hanya dengan kibasan sayap Ternando, dia langsung keluar ke tempat dimana dia bisa menyerap surya,
"Ah sudah sedikit hambar,"
"Salah siapa baru sunni jam segini"
"Semalam aku tidur telalu larut"
"Kenapa?" Yang di tanya hanya diam.
Mendapat pertanyaan seperti itu, Ternando teringat pada Justin, dia tak melihatnya pagi ini,
"Kemana Justin?"
"Dia di atap, membicarakan hal penting dengan Ratu" Kali ini suara Denimor,
Justin membulatkan bibirnya, mengepak-ngepakkan sayapnya sejenak lalu menghilangkannya.
Sayap mereka memang bisa di hilangkan, lebih tepatnya 'tidak terlihat', tapi sayap itu masih ada di tempatnya.Sebenarnya Denimor penasaran dengan apa yang di bicarakan Ratu dengan Justin, tidak biasanya Ratu hanya membicarakan sesuatu hal dengan satu Guardian saja.
"Apa aku menguping saja?" batin Denimor.