"Aaaaaaaaaa!!!!"
Gadis itu berteriak saat melihat Justin, dengan spontan tangan Justin langsung menutup dan membekap mulut gadis itu.
Mereka semua kaget dan tak percaya, Ternando mundur dan langsung bergabung kembali ke teman-temannya,
"Kau bilang manusia tidak bisa melihat kita!" bisik Ternando pada Denimor,
"Harusnya begitu!" ucap Denimor dengan keadaan masih terkejut, tak memalingkan pandang dari Justin dan gadis itu.
Manik mata Justin intens menatap manik mata gadis itu yang membulat, dada Justin berdesir lagi mengingatnya.
Tiga detik kemudian, gadis itu mengerutkan kening dan menepis tangan Justin, dia tak berteriak lagi, gadis itu melihat para Guardian, lalu gadis itu tersenyum manis, bangun dan mendekat pada ke para Guardian,
"Aku tahu kalian semua..."
Ara mendekat pada satu persatu Guardian,
"Kau pasti Denimor, Guardian kedua yang paling cepat marah.. Kau bisa mengentikan waktu, iya kan?"
Denimor mengangkat alis,
"Kau Tredy, Guardian yang seperti tabib, bisa menyembuhkan. Kau keren Tred!" Ara mengacungkan jempol,
Tredy hanya tersenyum dan mengangguk,
"Kau Emerald, Guardian yang kadang menyebalkan. Kau bisa menguasai air. Dan adik mu, Leonard kau bisa menguasai api,"
"Kau Eric, Guardian paling pendiam,"
Ternando mendekat pada Ara,
"Apa kau juga tahu padaku, dewi?"
"Ya, aku tahu. Bagaimana aku bisa tidak tahu pada Guardian paling bontot yang suka usil,"
Ucap Ara, riang. Ternando membungkuk memberi hormat,
"Saya bisa melihat masa depan, Dewi,"
"Ya, dan kakak ku Eric bisa melihat kejadian yang sudah terjadi,"
Ara melirik pada Justin yang masih berdiri mematung, yang di lirik diam tanpa ekspresi.
"Dan kau, pasti Guardian tertua. Justin, Athur Justin Ackerley. Kau Guardian paling dingin dan gak asik!"
"Ssstt, Dewi. Dia ketua kami, kau tidak boleh seperti itu, atau dia akan membunuh kita dengan tatapannya,"
Mereka terkekeh tertawa kecil,
"Ternando, jangan panggil aku Dewi. Nama ku Cleonara A. Vegan. Dan kalian bisa memanggil ku Ara,"
"Baiklah, Ara. Bagaimana kau bisa tahu tengang kami?"
Kali ini suara Leonard yang terdengar, Ara tersenyum,
"Waaah, ternyata Guardian cuek seperti mu penasaran juga ya,"
Leonard hanya mengendikkan bahu,
"Baiklah, akan aku ceritakan. Dan kalian semua, mari duduk lah, tidak pegal terus berdiri seperti itu?"
Ara duduk menyila di karpet tebal kamarnya, diikuti semua Guardian yang membuat setengah lingkaran kecil di depan Ara, Justin masih setia pada tempatnya.