Keduabelas

42 1 0
                                    

Aku suka ketinggian.

Sore itu aku memberanikan diri masuk ke ruangan Diana. Bukan untuk urusan pekerjaan.

Harap-harap cemas aku menanti keputusannya. Menerima, atau menolak? Diambil, atau tidak?

"Hmm... saya suka band ini sih, ko bisa tau?" Tanya Diana padaku sambil melihat-lihat tiket ditangannya.

"Ya jelas tau, setiap orang bakal cari tau apa kesukaan orang yang mereka suka?" Jawabku.

"Oh, jadi... kamu suka sama saya? Kamu jadi keliatan kaya penguntit dari pada seorang penggemar rahasia," balasnya menyelidik.

"Saya bukan penguntit, cuma nanya beberapa temen aja,"

"Bisa kan pergi bareng?" Lanjutku.

"Yah... liat nanti aja, kamu boleh lanjutin kerja kamu lagi, saya banyak urusan"

Aku segera pergi meninggalkan ruangan sekertaris bos. Lalu segera menuju ruang manager. Entah kenapa hari ini penuh dengan negosiasi. Aku harap ini lancar-lancar saja.

"Permisi pak." Kataku setelah mengetuk dan membuka pintu.

"Ya, silahkan. Ohaha Adji. Saya tau... saya tau... duduk sebentar." katanya menyambutku.

"Jadi gimana? Kapan kamu ada waktu? Gimana kalo besok kamu temani saya lihat-lihat rumahnya?" Lanjutnya langsung ke pokok permasalahan.

"Masalahnya kan besok saya masih harus kerja pak, haha," kataku.

"Ckck... udah 2 tahun masih kaku aja... tenang bisa diatur itu, kalo emang nanti cocok yaa, mungkin ada sedikit lah kamu kecipratan. Hahaha," balas pak manager.

"Ohaha... ya kalo gitu sih beres pak. Jadi gimana? Bapak saya jemput atau gimana?" Aku memberikan penawaran.

"Ah begini saja, besok pagi jam sepuluh lah kira-kira. Tunggu di Midtown cafe. Mungkin saya sedikit terlambat gamasalah bukan? Nanti kita baru kesana," terangnya padaku.

"Ohaha... ya pahamlah saya. Siap pak kalau begitu"

Akhirnya, bisa bebas dari pekerjaan walau hanya sehari. Sepulang dari kantor, aku siapkan kemeja terbaik untuk besok menjadi agen properti dadakan.

Aini sudah setuju jika memang rumah peninggalan orang tuanya harus dijual. Ku ceritakan semuanya saat makan malam. Dan ia hanya mengangguk-angguk sambil tetap melihat handphonenya.

"Suatu saat aku bisa beli rumah yang lebih bagus dari itu" katanya, sambil mengunyah makanan.

"Ohiya, jangan transfer, aku maunya pake koper nyerahin uangnya. Biar kaya di film-film gitu ji... hahaha" lanjutnya.

Aku sempat berpikir Aini stres karena semua yang ia alami ini terlalu mendadak. Lekas aku memegang dahinya.

"Aku sehat ji... tenang ajaa." cepat-cepat ia menurunkan tanganku.

"Hhh... bagus deh kalo gitu." Kataku sambil melanjutkan makan malam.

"Masakan kamu enak juga," aku berusaha memuji.

"Iyalaa, cewe tuh harus pinter masak," jawabnya dengan penekanan pada kata pinter.

Aku hanya menggelengkan kepala melihat tingkahnya yang selalu over PD. Aku segera tidur selesai makan. Tidak boleg terlambat besok

***

"Jadi gimana pak? Cocok?" Tanyaku seusai mengajak pak Rere berkeliling.

"Saya pikir ini cocok ya untuk anak saya, disekitar sini ada anak SMA kan ya buat temen main dia?" Jawabnya.

"Oh... ada beberapa pak," jawabku lekas.

"Bagus-bagus nanti kamu yang bawa notarisnya, biar enak. Jadi saling percaya hahaha...." jawab Pak Rere setuju.

"Siap pak, nanti saya yang urus. Kapan dan dimana kira-kira?" Tanyaku ingin segera merampungkan ini. Setelah sedikit berunding, akhirnya kami pulang. Karena rumahku dekat, jadi aku menolak untuk diantar.

'dderrrttt... dderrrttt....'

Ku angkat telpon dari seorang temanku. Benar saja aku dicari karena mangkir kerja hari ini.

"Hahaha, maaf tadi diajak jalan sama bos maap ya hahaha..." jawabku akan omelan temanku tadi.

"Lo ketinggalan gosip kan jadinya. Si Roy, weekend besok mau jalan nonton konser bareng Diana. Sekantor heboh ji... hahaha...." kata-katanya dari seberang sana membuatku patah bicara.

Roy, apa kau pengkhianat?

----------------

Vote dong kk
Comment dong kk
Jangan diem aja kk

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 27, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Langkah Pergi HatiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang