Part 1

12.7K 497 4
                                    

"Siapkan Panah!!!!" teriak lelaki tua yang gagah perkasa itu.

Para prajurit pun mulai membidik musuh musuh mereka dengan anak panahnya.

"Tembak!!!" perintahnya dengan gagah

Para prajurit pun mulai melepaskan anak panahnya. Satu persatu musuh mereka kalah.

***

Pelayan wanita itu berlarian melewati lorong lorong istana. Seakan ia mencari sesuatu yang penting.

Lalu ia berhenti di depan pintu pribadi ratu. Ia membukanya dengan pelan.

Terlihat sang ratu sedang duduk lemas di atas kursi kesayangannya itu.

"Raja Leonard sudah mengalahkan kerajaan timur, yang mulia" ucap si pelayan itu

Sang ratu langsung melirik si pelayan dengan tatapan yang senang.

"Apa? Aku tidak salah dengar kan?" tanya nya

"Benar yang mulia ratu Rebecca," sang pelayan tersenyum kepada sang ratu.

Sang ratu pun memberi uang kepada sang pelayan itu.
Sang pelayan itu akhirnya pergi meninggalkan ratunya setelah memberitahu berita baik itu.

Sang ratu pun lalu melihat kearah jendela kamarnya yang besar itu

"Akhirnya, aku akan menjadi ratu kerajaan timur. Setelah itu anakku akan menjadi ratu atau raja," sang ratu itu tersenyum miring sambil melihat kearah pemandangan.

***

Sang raja itu mengambil anak panah yang berada di tubuh musuh yang sudah mati itu.

Tiba tiba datanglah kepercayaan si raja Leonard itu yang bernama Efron.

"Yang mulia sangat hebat saat melepaskan anak panahnya itu," puji Efron

Raja Leonard hanya tertawa "anakku juga akan menjadi sepertiku nantinya," Raja Leonard menepuk pundak Efron.

"Tuanku, sekarang aku dengar para penyihir yang memiliki ilmu hitam sudah menguasai daerah kita" mendengar ucapan Efron, raja Leonard sepertinya marah

"Apa?!" raja Leonard sangat kesal ketika mendengar "kita harus mengalahkan si peyihir tua itu!!" raja Leonard pun pergi menuju tenda

'Sial, sang raja marah! Pasti ia akan berperang! Padahal ratu Rebecca menyarankan agar suaminya tidak berperang dahulu setelah melawan kerajaan timur!' ucap batin Efron. Matanya melihat rajanya saat masuk kedalam tenda

"Hei! Efron!" panggil teman Efron, yaitu Gleen.

Efron pun membalikan badan "hei, Gleen. Ada apa?"

"Kau sudah bilang ke raja jika-"

"Ia akan berperang melawannya. Entah kapan tapi sepertinya akan cepat,"

Gleen hanya menunduk.

***

Beberapa bulan kemudian

Sang ratu sedang menyanyikan lagu lagu untuk anak kesayangannya yang berada di kandungannya itu sambil mengelus elus perutnya.

Saat sedang asyik bernyanyi, tiba tiba seorang lelaki masuk kedalam kamarnya, ia adalah raja Leonard

"Istirku.." ucapnya sambil memeluk istrinya itu

"Suamiku, kau sudah 3 bulan berperang, apa yang kau dapatkan?"

"Kerajaan untuk anak kita"

Sang ratu hanya tertawa. Ia sedang mengandung sembilan bulan

"Istriku, aku harus berperang melawan para penyihir. Besok aku akan pergi berperang lagi, maafkan aku jika kau melahirkan tanpa aku"

Dengan hati berat ratu Rebecca hanya menunduk sambil menangis "para penyihir itu memiliki ilmu hitam, sedangkan kau? Hanya pedang dan panah lalu mereka-"

"Aku tahu, sekarang aku akan pergi dulu hanya sebentar."

Ratu Rebecca hanya menunduk dan berkata "iya"

Sang raja pun pergi keluar kerajaan dengan kuda kesayangannya. Ia pergi ke sebuah tempat bersama dengan Efron dan Gleen.

"Disini," ucap Efron sambil turun dari kudanya di depan rumah yang tua

"Kau yakin?," tanya sang raja

"Sangat yakin"

Saat memasuki ruangan rumah tua itu ada nenek nenek yang yang sedang duduk di kursi tuanya

Raja Leonard mendekat kearahnya.

"Aku sudah tau kedatantan mu," ucap si nenek tua itu "aku tahu apa yang kau maukan"

"Lalu, kau sudah tau kami mau melawan apa?," tanya Raja Leonard

"Para penyihir itu." nenek itu hanya tertawa "tenanglah, mereka hanya berlima tapi salah satu dari mereka kau tusukan jantungnya"

"Lalu, apa para penyihir akan mati?,"

"Kau akan tahu sendiri," si nenek itu berdiri "dan, lawan lah dengan menusuk jatung mereka,"  si nenek itu tiba tiba hilang.

Raja Leonard sangat terkejut saat melihat si nenek itu hilang.

The lost queen✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang