Part 10

4.1K 258 0
                                    

Mereka bertiga terus berjalan.

"Maaf, aku izin kebelakang dulu!" teriak Efron sambil turun dari kudanya.

"Baiklah.. Aku tunggu!"

Amm masih duduk di punggung kuda itu, ia masih memandang burung itu dan mengelusnya.

Gleen turun dari kudanya. Mungkin berniat untuk menjahili Amm.

"Hei!" Gleen mendekat kearah Amm, tapi Amm tak merespon.
"Bisakah kau berhenti mengelus burung ith?" Gleen mengambil burung itu

"Ih kemarikan!" teriak Amm kesal. Ia hampir terjatuh dan Gleen melepaskan burung itu dan memegangi tubuh Amm.
Mereka saling tatap menatap.

"A..a.." Gleen melepaskan tubuh Amm sehingga tubuh Amm terjatuh.

Amm langsung mengambil burung itu.

"Sudah tua, masih saja jail!" ucap Amm kesal

"Sudah ku tolong kau!-"

"Aku kembali!" teriak Efron.

Amm pun kembali menaiki kudanya "jika sudah kembali cepat lanjutkan perjalanan!"

"Baiklah, nona!" mereka pun melanjutkan perjalanan.

'Kenapa tadi aku menaha tubuhnya?! Padahal biarkan saja ia terjatuh! Huh! Menyebalkan?'
Ucap Batin gleen.

"Aku lelah! Kudaku ingin makan dulu!" tiba tiba Amm berhenti di depan kuda Gleen dan Efron

"Darimana kau tau kudamu lapar? Kau bisa bahasa binatang?" Gleen terlihat memgejek Amm

"Hei, pak tua? Bisa tidak sehari saja tidak mengomelku!"

"Bisa saja, mungkin jika-"

"Gleen," ucap Efron, tangannya menutup mulut Gleen "aku tau kita di jalan mana.."

Mata Gleen menatap awan.

Gleen ingat.

Saat ia berumur 14 tahun, sebelum perang ia pernah berjalan disini dengan raja Leonard, dan ia juga memiliki teman wanita.

Ia juga pertama berkenalan dengan Efron. Cukup bersahabatan yang lama

Efron melepaskan tangannya dari mulut Gleen "aku ingat.."

"Pertama kau bertemu dengan dia dan setahun kemudian ia meninggal.."

"Aku tau.. Aku.. Tau.." tiba tiba mata Gleen membulat "cepat! Kita akan sampai!"

Kuda Gleen berjalan dengan cepat

"Amm, cepatlah!"

"Baiklah, Efron."

Amm pun menaiki kudanya dan mereka berdua mengejar Gleen. Kuda berlarian dengan cepat.

Mereka sampai di suatu lapangan yang sangat besar tanah nya tak hijau lagi dan banyak bebatuan besar.

"Aku .. Aku ingat tempat ini," ucap Efron

"Ya, aku juga,"

"Tempat apa ini?" tanya Amm penasaran

"Dulu, kita berperang disini melawan lima penyihir dan kita menang, lalu setelah kejadian itu kerajaan juga disambut bahagia karena anak bayi telah lahir dan raja memutuskan untuk mengadakan pesta tapi setelah kejadian pesta bayi itu diculik," jelas Gleen

"Jadi, ini kalian mencari gadi itu?"

"Karena kami masih anggita dari kerajaan kami harus terus mencari gadis itu!"

"Um.. Ba.. Bag.. Bagai... Bagaima-"

"Bagaimana apanya?!" Gleen terlihat kesal

"Bagaimana jika.. Um.. Jika.. Bayi itu adalah aku?"

Gleen dan Efron saling menatap. Amm hanya terdiam.

"Hei jawab.."

"Um.. Nona, siapa nama kau?" Tanya Efron penuh rasa penasaran

"Huh, akhirnya kalian menanyakan juga yang kedua kalinya. Baiklah ini sepertinya waktu yang tepat karena-"

"Nona, cepatlah!" kali ini Efron yang terlihat kesal

"Kau kesal juga kan sama anak ini," Gleen tertawa

"Huh, kalian mau tau tidak namaku?!" mereka berdua mengangguk "baiklah... Namaku.. Amm jessie Leonard, aku tidak tau nama Leonard itu tapi kata ibuku Leonard adalah nama-"

"Ayahmu! Ya dia ayahmu! Akhirnya ternyata kau anak raja!" Gleen dan Efron berpelukan

"Kalian yakin?"

"Sangat yakin! Nama belakanh kau saja nama raja kita! Raja Leonard,"

"Hah?"


The lost queen✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang