three

54 8 1
                                    

Shalin berjalan menuju tempat istirahat yang ada di depan toilet cewek, teman2nya yang lain istirahat ditempat biasa yaitu di bundaran depan lapangan. Shalin tidak henti-hentinya mengusap keringatnya dengan handuk kecil yang selalu dibawanya.

Disaat shalin mengelap keringat muncullah sahabat shalin, yang bernama alexander arsenio biasa dipanggil alex, ia adalah lelaki yang selma ini diimpikan oleh shalin tetapi alex tidak peka. Alex juga sahabatnya ardhi, mereka bertiga sahabatan dari kecil juga.
Alex datang dengan membawa air mineral dingin yang langsung ditempelkan di pipi chubby nya shalin. "Eh subhanallah masya allah. Duh bikin kaget aja lex" pekik shalin dalam keadaan kaget luar biasa.
"Hehe" alex menyengir tanpa dosa "nih buat lo" diserahkan air mineral itu pada shalin.

perhatian alex dan ketampanannya membuat shalin bengong dan menatap manik mata alex lurus-lurus. Shalin menyukai alex sejak ia masih kelas 6SD. Alex yang melihat shalin bengong langsung menepuk pundaknya dengan lembut.

"Eh shal lo ko bengong sih?" tegur alex "Gue tau ko gue cakep kan?" lanjut alex yang menaik turunkan alisnya.

Shalin langsung tergagap gagap dan mengeluarkan cengiran khasnya.
" uiidihh pede amat lo" cibir shalin
"Emang iya ko" goda alex smabil mengedipkan sebelah matanya.

**another side**
Ardhi melihat alex dengan shalin langsung greget sendiri. Ardhi sudah lama menaruh hati pada gadis manis itu, shalin. Tapi apa yang bisa ardhi lakukan? Toh alex juga sohib nya.
Akhirnya ardhi menutuskan meninggalkan tempat itu menuju teman-temannya.

"Lo napa ar muka kaya pantat kebo gitu?" tanya yoki teman ardhi
" perasaan lo aja kali " elak ardhi.
"Basket yuk, garing nih" celetuk bidzar tiba-tiba.

Bidzar dan yoki juga sohib dari ardhi.
"Iya nih. Yuks! Ajakin shalin gih biar seru" perintah yoki.

Bidzar langsung berlari ke arah shalin yang ada di tempat istirahat.
Ardhi dan teman-temannya menunggu bidzar.

"Eh shal, lex basket yuk ditunggu temen-temen noh" ajak bidzar
"Yukk" jawab alex seraya berdiri.
Bertolak dengan shalin yang masih duduk, keduanya mengernyitkan dahi bingung.
"Gue nggak mau kan gue cewe sendiri" tolak shalin "kalian lawan tim cewe aja. Gimana?" sambungnya.
"Elah nggak seru lo shal. Udahlah ayo" paksa bidzar.
"Ogah. Gue capek kalo main sama lo pada, gue terus yang kalian kerjain" tolak shalin dengan ketus.

Tak lama kemudian ardhi datang dan langsung menengahi perdebatan budzar dan shalin.

Selamat siang ✋😊selmat tidur siang😘 jangan lupa vote nya ya 😝😘😘 part nya dikit ya? Maaf ya 😊😊lagi buntu nih

Mengapa Harus Rumit?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang