Sepulang sekolah Ardhi mempersiapkan dirinya untuk jalan jalan bersama Shalin sore nanti. Tak lama handphone Ardhi berbunyi
David is calling
Ternyata yang menghubunginya adalah David, teman smp nya dulu."Woyy brroo!! Ngilang kemana lo??" ucap Ardhi.
"Lo keleus yang ngilang" jawab David
"Hahah, kenapa broo? Tumben bet lo telpon gue" tanya Ardhi.
"Ini temen kelas 9 kita mau kumpul bareng. Lo mau iku nggak??" jawab David.
Seketika Ardhi terdiam berpikir, ikut apa tidak?.
"Gue ada janji ntar sore, gimana dong". Ujar Ardhi.
"Kita kumpulnya sekarang. Abis kumpul kan lo bisa langsung jalan lagi, cuma bentar elah" jelas David.
"Okee gue ikut. Send alamat tempat kita kumpul!" suruh Ardhi.
"Yoii" jawab David.
Tuutt tuutt tuuutt
Seketika sambungan terputus.
Tak lama hp Ardhi beerbunyi pertanda ada sms masuk dan itu adalah David yang mengirim alamat yang akan dituju.
Ardhi mempersiapkan dirinya agar terlihat lebih keren *eaakkk.
Ardhi hanya memakai kaus santai dan memakai jogger pants, rambutnya yang diberi sedikit pomad yg membuatnya lebih terlihat keren.
Ardhi melajukan motornya dengan santai. Setibanya ia di caffe tempatnya berkumpul, Ardhi melihat sekeliling caffe untuk mencarai keberadaan teman-temannya.
"Woyy Ar" teriak David sekeras suara toa dengan melambaikan tangannya.
Ardhi bersalam salaman dengan teman-temannya ala cowo. betegur sapa satu sama lain, melepas rindu yang terpendam.
"lo apa kabar?"
"baik. lo?"
"dia mah galau mulu, dipermainin cewe mulu tuh atinya"
"lo yg dipermainin?" malu broo"
"tau tuh dulu aja dia yg mainin"
"karma tuh"
"karma whoaaa"
saling berceletuk tentang hal sepele itu lah teman teman Arhdi.
disaat semuanya berceletuk heboh, ada seorang cewe yang berambut panjang, dengan lipstik yang tebal, menyapa Ardhi dengan gaya manja andalannya.
"haii Ar. gimana kabar lo?" sapa Lista, dengan bergelayut manja di tangan Ardhi.
"haii Lis, gue baik. makin cantik aja lo" goda Ardhi.
"paan si lo. jadi malu gue" jawab Lista.
"haha. foto yuk! buat kenang-kenangan" pinta Ardhi.
Lista? ditawarin foto bareng sama Ardhi. Jawabannya pasti mau
"wohooooo. hayuuuukkk" jawab S
Lista dengan semangat yang menggebu-gebu.Mereka foto bareng, yang di fotonya itu terlihat Lista yang genit.
Setelah bercengkrama lama dengan teman-temannya Ardhi pamit pulang dulu karena sudah janji jalan bersama Shalin
Ardhi melajukan motornya menuju rumah Shalin.
*another side*
Shalin bersiap-siap untuk jalan bersama Ardhi. Shalin yang jarang sekali memakai baju feminim kini dituntut untuk memakai baju feminim.
Shalin kebingungan baju yang bagaimana yang harus dipakai. akhirnya Shalin memutuskan untuk memakai dress selutut yang berwarna pink dengan perpaduan warna putih. ditambah lagi di rambutnya ditambah bando kecil nan imut membuat Shalin jadi tambah cantik nan imut seperti anak kecil. Tak lupa sepatunya, ia memakai flat shoes warna putih.
Tak lama Shalin menunggu Ardhi, Ardhi pun datang dengan wajah yang sumringah menandakan kebahagiaannya.
Ardhi mengetuk pintu rumah Shalin yang langsung dibuka kan oleh Shalin.
Mata Ardhi terbelalak kaget melihat penampilan Shalin. Karena Ardhi tidak peduli dengan penampilan Shalin , setiap jalan Ardhi tidak menuntut Shalin untuk berpenampilan karena baginya penampilan adalah nomer kesekian baginya, yang nomer satu adalah cinta.
HELLO READERS JUMPA LAGI DENGAN SAYA WKWKWK. MAAF YA KALO SLOW UPDATE, LAGI SIBUK-SIBUKNYA SEKOLAH NIH :* :* :*

KAMU SEDANG MEMBACA
Mengapa Harus Rumit?
Teen FictionCinta itu mutlak seperti HAM. Tak bisa disalahkan, jika cinta itu salah jangan salahkan cintanya but salahkan bagaimana caramu mengekspresikannya