Hari terakhir mos tidak akan ada acara apapun. Setelah menerima instruksi di lapangan dari anggota osis, semua murid baru dipersilahkan masuk ke dalam kelas masing masing untuk perkenalan teman sekelasnya, dan wali kelas beserta pembentukan pengurus kelas.
Dewi fortuna sedang berpihak pada Shalin, sekarang Shalin dipertemukan dengan sahabat-shabatnya. Mereka satu kelas. Termasuk ada Ardhi, Mely, yoki, bidzar, dan alex.
Semua murid diabsen satu persatu oleh wali kelas mereka yang terkenal killer namanya Bu Diah. Setelah selesai absen, memperkenalkan diri, dan membentuk pengurus kelas para murid diperbolehkan pulang.
Shalin dan kawan-kawan berjalan menuju parkiran. Shalin pulang bareng dengan Ardhi.
"Akhirnya selesai juga ini mos" celetuk Shalin tiba-tiba.
"Iya ni lega. Caffe yuk Shal" ajak Ardhi.
Shalin mengangguk da n tersenyum riang menyetujui ajakan Ardhi.Shalin dan Ardhi tiba di caffe dan mencari tempat duduk di pojokan yang menjadi tempat favorit mereka.
Shalin saat ini tengah berkeringat dingin seperti menahan sesuatu.
"Aduuhh" celetuk Shalin tiba-tiba. "Gue nggak tahan ar pengen buang hajat" sambung Shalin sambil menggoyang-goyangkan tubuhnya.
"Sana gih ke toilet" suruh ardhi sambil terkekeh pelan.Tanpa menjawabnya Shalin langsung laru terbirit-birit.
Shalin terkejut ketika di celana dlmya ada darah yang banyak, dan Shalin heran kenapa darahnya nggak merah melainkan agak kecoklatan.
Shalin panik dan reflek menangis. Shalin kembali ke tempat duduknya dan langsung menangis di depan Ardhi.
Ardhi spontan merengkuhnya ke dalam pelukan dada bidangnya.
"Lo kenapa Shal?"
"Di celana dalem gue ada darahnya ar, hiks hiks tapi warnanya nggak kayak darah" jawab Shalin dengn isakan tangisnya.
Ardhi terkejut dengan pernyataan Shalin, ardhi tidak tahu menahu tentang perempuan.
"Ayo sekarang kita ke dokter aja" ajak ardhi.
"Malu ar"
"Yaudah sekarang telpon mama lo dulu!" perintah Ardhi
Shalin mengeluarkan hp nya dan yang benar saja sekarang hp nya lowbat.
"Kenapa? Lowbat?" tanya ardhi dan hanya mendapat anggukan oleh Shalin.
Ardhi buru-buru mengeluarkan hp nya dan mendiall nomor mamamnya.
Hanya nada sambung yang terdengar
Tuut.. Tuut.. Tuutt
"Iya halo?" sapa wanita paruhbaya
"Ma ini Shalin di celana dalemnya katanya keluar darah agak kecoklatan ma" seru Ardhi khawatir "ini gimana ma? Shalin nangis ni" sambungnya
Mamanya yang mendengar itu hanya menggelengkan kepalanya.
"Kasih ho kamu ke Shalin nak, biar mama yang ngomong". Perintah mama Ardhi.
Ardhi tampak berpikir dulu jika ho nya ia kasih ke Shalin ia tidak tau infonya. Maka dia memutuskan untuk meloud speakernya.
"Hiks halo tante hiks" sapa Shalin
"Iya nak. Kamu jangan nangis ya, itu tandanya kamu sudah dewasa nak" jawab mama Ardhi
Ardhi dan Shalin saling menatap heran dan bingung.
"De-wa-sa?" tanya Shalin ragu.
"Iya shalin kamu menstruasi nak". Mama ardhi tampaknya gembira.
Shalin nampak sedih sedangkan Ardhi terlihat terkejut dan bahagia juga.
"Tante Shalin takut hamil tante katanya kalo sudah menstruasi tangan kita dipegang cowok itu bisa hamil ya tante? Huuaaa" tangis Shalin semakin menjadi
Seorang wanita paruh baya itu lanyas tertawa terpingkal-pingkal
"Enggak sayang. Itu nggak bener, selagi alat reproduksi kamu nggak bersentuhan, kamu nggak bakal hamil" jawab mama ardhi yang terkesan santai.
Ardhi mengantarkan Shalin pulang. Setibanya di depan gerbang rumah Shalin, Shalin mengucapkan terima kasih pada Ardhi. Karena Ardhi yang begitu cekatan bila Shalin membutuhkan bantuannya.
"Makasih ar, lo selalu ada buat gue. Kalo nggak ada lo tadi mungkin gue udah kaya orang gila. Gue sayang lo ar" ucap Shalin tulus.
Deeeggg
'sayang? Gue juga sayang sama lo shal bahkan lebih. Apa lo cuma sayang ke gue karena gue sahabat lo shal?" rentetan pertanyaan dan pernyataan muncul dalam benak Ardhi.
"Gue juga sayang lo shal" jawab Ardhi yang tak kalah tulusnya.
"Gue balik shal" pamit ardhi dan segera melajukan motornya.
*******
Shalin tiba di rumahnya dan yang benar saja tidak ada seorangpun di rumahnya. Ia benar benar sangat lelah hari ini. Ia memutuskan untuk membaringkan tubuhnya dan menutup matanya sejenak.
Beda dengan Ardhi yang membuat syukuran atas nama Shalin yang sudah dewasa.
Ardhi buru-buru mengabarkan kabar bahagia ini ke teman-temannya lewat chat grup kine mereka.
Kunang-kunang group
ArdhiArchilles S.
Haii para kunang-kunangcuuu😘 lo semua gue traktir sekarang di caffe biasa.Alexander Arsenio
Duille najong. Btw dalam rangka apa ni mblo?.ArdhiArchilles S.
Monyet lo lex bentar lagi juga gue nggak jomblo lagi. Acara hajatan gue soalnya Shlain barusan dewasa brrooYokiSimeler P.
Gila lo nyet!!! YAKIN SI SHALIN MENSTRUASI??YokiSimeler P.
Emang lo liat? Ckckkcck astaghfirulaahAbidzar Anandito
Emang ardhi liat apaan? Liat anunya si Shalin ya? Parah lo ar!!! Astaghfirullah(2)Alexander Arsenio
Astaghfirullah(3)ArdhiArchilles S.
Bego lo semua! Masa iua gue intip dia. Dia tadi nggak tau kalo dia menstruasi trus gue telpon nyokap gue gitu elah.Alexander Arsenio
Lucu bet sih Shalin gituan aja kaga tau😄hahahahYokiSimeler P.
Hahahaha begonya si Shalin ya AllahAbidzar Anandito
Begonya si Shalin ya Allah (2)ArdhiArchilles S.
CPT OTW! MW TRAKIR G L?Alexander Arsenio
Otw bebYokiSimeler P.
Otw beb (2)Abidzar Anandito
Otw beb(3)*Ardhi left the group*
Kebiasaan Ardhi adalah tertawa sendiri ketika sudah asyik chat dengan group nya itu. Hahah.
Ardhi segera menuju caffe biasa dengan perasaan bahagia. Memang terkesan aneh sih, dia bukan yang menstruasi tapi dia yang mrnghajatkan yang menstruasi. Aneh bet kan?
Haaiii! Nambah chapter lagi nih😍 insyaallah makin hari makin seru deh ceritanya🙌✋ promotin ke teman-teman kalian ya readers😘 salam sayang😘😘😘
Yang pingin tau akun socmed nya ardhi bisa comment dan tanya ya,pasti dijawab kok😘😘
KAMU SEDANG MEMBACA
Mengapa Harus Rumit?
Teen FictionCinta itu mutlak seperti HAM. Tak bisa disalahkan, jika cinta itu salah jangan salahkan cintanya but salahkan bagaimana caramu mengekspresikannya