Seusai mereka bernyanyi mereka dipersilahkan duduk.
Shalin nasih mendengus kesal dengan senior yang unjuk senioritas itu. Tapi apa daya shalin yang menjadi junior yang dibilang masih ingusan.
***
Shalin tiba di ruamhanya pukul 13.00 WIB. Tidak menampakkan wajah yg capek atau kelelahan karena shalin memanglah gadis aktif yg tidak pernah capek. Ia menyusuri dapur untuk mencari makanan karena makhluk di dalam perutnya telah protes.Selang beberapa menit bendan persegi panjang, tipis, nan canggih utu berdering dengan lantunan lagu dari justin timberlake-mirrors. Pertandaada telepon shalin bergeegas mengangkatnya dan tertera di layar di layar telepon 'didi tikus'.
"Assalamualaikum" salam shalin
"Waalaikumsalam" jawab ardhi
"Paan?" ketus shalin. Lelaki di sebrang sana mulai mengukum senyumnya karene sudah terbiasa dengan sikap shalin yang moody banget, tiba-tuba marah, tiba-tuba baik, dsb tiba-tiba lah.wkwkwk
"Ikut gue kuy beli sepatu" ajak ardhi
"Nggak" ucap shalin final.
"Ayo lah" ardhi tidak menyerah untuk membujuk Shalin. "Masa nggak mau sih sama orang tampan kaya gue gini" goda Ardhi.
"Gue males"
"Gue nggak jual penolakan! Dan nanti bakal gue beliin ice cream sepuas lo!" karena Ardhi tau apa saja kesukaan sahabt sekaligus orang yang telah mencuri hatinya.
Mendengar ice cream Shalin langsung terima tawaran Ardhi.
"Oke. Gue bareng ayah aja lo tuggu di food court aja. Di tempat biasa kan?" cerocos Shalin tanpa jeda.
Mendengar cerocos Shalin, Ardhi hanya menggeleng-gelengkan kepalanya. 'Tadi marah-marah sekarang jadi semangat gini, dasar orang aneh'. Gumam ardhi dalam hati.
Ardhi menutup sambungan teleponnya secara sepihak.
Mereka berduapun saling mempersiapkan diri mereka dan segera menuj tempat tujuan.
Ardhi tiba disana lebih dulu dan menungu Shalin sambil memainkan gadgetnya.
Shalin tak kunjung datang jug, Ardhi bosan memainkan gadgetnya. Akhirnya yang dilakukan Ardhi hanya mengetuk-ngetukkan jemari lentiknya di meja.Sementara Shalin berusaha cepat untuk sampai tujuan supaya Ardhi tidak menunggu lama. Setibanya Shalin di tempat tujuan, Shalin bergegas masuk, baru saja 3 langkah tangan Shalin dicekal oleh seseorang. Ketika Shalin membalikkan badannya ternyata seseorang itu adalah.....
'SARAS'
"Lo nggak boleh masuk ke dalem, gue nggak izinin lo buat temenin Ardhi jalan. Hanya gue yang boleh. Paham?" untuk memperjelas wajah Shalin, saras mengangkat dagu Shalin.
Bukan Shalin namanya jika tidak melawan orang yang berani padanya.
"Lo siapa hah? Oh iya gue lupa, lo kan silicon berjalan yang suka ngintilin orang kan? Hahahahah" ejek shalin.
Iya memang benar saras rela suntik silicon untuk memperbesar buah dadanya. Itu terjadu karena temennya ardhi ngibulin si saras kalo ardi sukanya cewek yang buah dadanya besar ckckck. Padahal itu salah besar justru ardhi sukanya yang apa adanya tanpa merubah ciptaan Tuhan.
Tanpa menghiraukan ocehan aras yang lebih panjang lagi, shalin melepaskan cekalan tangannya dan segera masuk menuju food court.
"Brengsek banget sih mantan lo. Seumur umur baru kali ini lo punya mantan yang hobby ngintilin gue mulu" Shalin menggebrak meja yang di duduki Ardhi.
Ardhi kaget reflek langsung berdiri. Ardhi mengernyitkan dahunya bingung.
"Saras?" tanya ardhi
"Iya silicon berjalan nan gila itu" jawab Shalin.
"Gue bakal selesaiin ini. Sekarang ayo kita beli ice cream dulu" ajak ardhi yang menggamit tangan Shalin dan menariknya oelan menuju kedai ice cream.
Byyee✋✋part selanjutnya bakal hadir kok😘😘selama siang😍

KAMU SEDANG MEMBACA
Mengapa Harus Rumit?
Novela JuvenilCinta itu mutlak seperti HAM. Tak bisa disalahkan, jika cinta itu salah jangan salahkan cintanya but salahkan bagaimana caramu mengekspresikannya