BAB 4

247 12 0
                                    

Ketika keluarga Flood pindah ke Acacia nomor 13, ada dua pasangan tua yang selalu ramah. Mereka tinggal di sebelah kiri dan kanan kediaman Flood. Saat itu hidup terasa menyenangkan. Para tetangga datang sambil membawa kue- kue. Sebagai gantinya, Keluarga Flood membawakan mereka kecoak goreng garing.

Salah satu dari keuntungan memiliki tetangga yang sudah tua adalah kadang-kadang mereka sudah tidak dapat melihat dengan jelas sehingga ketika anak-anak Keluarga Flood memberikan semangkuk kecoak goreng garing-yang sebenarnya sangat lezat-kepada mereka, pasangan tua tersebut mengira hantaran itu daging babi garing.

Kerugian dari tetangga yang sudah tua adalah mereka cepat mati. Bahkan setelah Winchflat, si otak encer dari Keluarga Flood, menggunakan Alat Kejut Listrik Raksasa Untuk Membangkitkan Orang Mati miliknya untuk menghidupkan pasangan yang tinggal di rumah nomor 11, mereka hanya

dapat bertahan hidup selama beberapa minggu. (Temukan instruksi cara pembuatan alat tersebut pada bagian akhir buku agar kamu dapat membuatnya sendiri.)

Saat itulah Keluarga Dent muncul dan menghancurkan kedamaian di sepanjang Acacia Avenue. Mereka benar-benar tetangga dari neraka. Mungkin bukan dari neraka yang sebenarnya, tempat beberapa teman kental Keluarga Flood tinggal, tetapi neraka dunia - yang sebenarnya tidak benar- benar ada; melainkan hanya sebuah ungkapan. Jika kamu pikir sudah pernah bertemu orang yang menyebalkan atau melihatnya di televisi, Keluarga Dent benar-benar jauh lebih parah dari mereka.

Keluarga Dent selalu bertengkar dan senantiasa bersumpah- serapah dengan keras. Mereka menyimpan mobil-mobil dan mesin berkarat di halaman depan mereka dan ribuan botol kosong serta segala macam sampah di halaman belakang, yang sering kali luber sampai ke kebun Keluarga Flood. Keluarga Dent memelihara seekor anjing yang sangat galak di dalam salah satu mobil tua yang ada di halaman depan. Anjing

itu diberi nama Rambo. Binatang itu selalu mencoba menggigit semua orang yang lewat.

Seluruh pakaian Keluarga Dent terbuat dari bahan nilon dan Tuan Dent mempunyai kumis yang mengerikan dan seuntai kalung emas besar di lehernya. Nyonya Dent mempunyai tungkai yang sarat gumpalan lemak dan rambut yang menyerupai isi bantal kursi yang sudah direndam dalam seember cairan pemutih.

Pekerjaan Tuan Dent adalah memastikan dirinya tidak mempunyai pekerjaan. Namun, kesempatan seperti itu juga jarang ia temui. Saat berusia delapan belas tahun, ia pernah bekerja sebagai pembersih pipa gorong-gorong kota, tetapi ia dipecat setelah dua hari karena pipa-pipa itu malah menjadi semakin kotor setelah ia berada di dalamnya. Asal tahu saja, ia dengan sengaja berusaha keras menciptakan keadaan seperti itu. Untuk memastikan dirinya tidak akan pernah bekerja lagi, Tuan Dent sengaja terpeleset dan membuat punggungnya

terluka cukup parah sehingga berhasil mendapatkan dana pensiun.

Pekerjaan Nyonya Dent adalah menghindari Tuan Dent dan segala hal yang membuatnya tidak dapat menikmati televisi. Mereka mempunyai dua anak, yang keji: Tracylene, yang punya segudang pacar, menggunakan pemulas mata terlalu tebal, dan memiliki sel otak terlalu sedikit. Sedangkan Dickie baru berusia sepuluh tahun, padahal ia seharusnya tidak boleh diizinkan mencapai usia satu, dua, tiga, empat tahun, dan seterusnya. Hobi Dickie adalah masuk ke rumah orang tanpa izin, mengencingi kursi dan meja yang ada di sana, dan memasukkan boneka Barbie yang ia temukan ke dalam oven microwave.

Dickie berada di kelas yang sarna dengan Betty Flood dan kalau anak lelaki itu tidak sedang mencuri bekal anak lain, ia pasti akan duduk di belakang Betty sambil menariki rambut dan mengata-ngatai anak perempuan itu.

Satu-satunya anak Keluarga Flood yang tidak masuk ke sekolah sihir adalah Betty. Karena ingin membuat anak itu tidak terlalu tampak seperti penyihir, Mordonna memasukkannya ke sekolah biasa yang berada tak jauh dari rumah mereka.

Betty sebenarnya ingin pergi ke sekolah yang sama dengan saudara-saudaranya. Orang normal- kalau kita bisa menyebut Dickie Dent dan semua anak yang ada di kelas Betty normal- sangatlah bebal, membosankan, bodoh, dan jelek. Tidak ada seorang pun dari mereka yang dapat melihat dalam kegelapan atau membuat pensil bergerak tanpa menggunakan tangan atau - dalam kasus Dickie - dengan hidungnya.

Saat mulai bersekolah, Betty memutuskan untuk tetap tampil beda- tanpa memedulikan seberapa sering orang tuanya memaksanya untuk belajar seperti orang normal. Namun, Betty memang tidak memiliki banyak pilihan. Fakta- fakta membosankan masuk ke telinga kiri dan keluar dari telinga kanan secepat kilat. Betty bahkan tidak dapat

mempelajari tabel perkalian sembilan. Bukan karena ia bodoh tetapi karena ia tahu hal itu tidak akan ada gunanya.

"Kau kan penyihir," desis Dickie pada Betty ketika ibu guru sedang tidak melihat mereka.

"Jangan harap aku akan menyukaimu hanya karena kau mengatakan hal-hal manis seperti itu," kata Betty. Kemudian, ia membuat enam buah jerawat raksasa tumbuh di dahi Dickie.

"Bu Guru, Bu Guru, " jerit Dickie. "Betty membuatku jerawatan. "

"Dickie Dent. Jangan bertingkah tolol seperti itu," kata ibu guru. "Tidak ada yang bisa membuat orang lain jerawatan."

Betty memasang senyum termanis yang selalu membuat sang guru ingin memeluknya. Kemudian, Betty membuat jerawat- jerawat Dickie pecah sehingga isinya mengalir turun ke wajahnya.

"Bu Guru, Bu Guru. Lihat kan apa yang telah ia lakukan?" jerit Dickie lagi.

Ibu guru menjadi murka dan akhirnya ia menyuruh Dickie tinggal di kelas selama waktu istirahat dan ia juga menulis surat kepada orangtua Dickie - yang sebenarnya sia-sia saja karena kedua orangtua Dickie tidak dapat membaca.

Betty mungkin tidak akan terlihat terlalu aneh kalau saja ia mau makan hidangan khas sekolah, bukannya acar cicak dan lutut kodok. Ia memang pernah mencoba makan pai daging dan kalkun yang disediakan sekolah, tetapi ia malah muntah.

"Kau anak aneh, " kata beberapa murid kepadanya, tetapi Betty menganggap semua itu sebagai pujian.

"Memangnya kenapa?" tanya Betty sambil memasang tampang polos. Ia tahu dirinya sepuluh kali lebih cerdas daripada semua anak di sekolah itu dan ia selalu bisa menangkis komentar mereka.

"Makan cicak dan kodok.. Ih, menjijikkan, " kata anak-anak itu.

"Kalian lihat burger kalian, kan?"

"Ya?"

"Nah, inilah bahan-bahan untuk membuat burger," kata Betty. Tiba-tiba, setumpuk potongan tubuh binatang berbau keras dan menjijikkan muncul di atas meja. "Lihat bokong dan kelopak mata sapi, hidung kambing, paruh ayam, zat-zat kimia, dan bahan-bahan sampah lainnya."

Secara mendadak, semua anak merasa sesuatu bergejolak di tenggorokan mereka dan setengah mati menahan diri untuk tidak muntah, tetapi tetap tidak bisa. Akhirnya, mereka semua muntah dan membanjiri seluruh lantai.

"Hei, lihat, " kata Betty. "Muntahan kalian kelihatan persis seperti makan siang kalian."

Dan anak-anak itu muntah lagi.

"Kalian semua memang bodoh," kata Betty dan menghadiahkan setiap anak tiga bisul besar di bagian pantat sehingga bagaimanapun mereka duduk, bisul itu akan membuat mereka kesakitan. Betty memberi Dickie beberapa tambahan jerawat lagi sehingga anak itu terpaksa berdiri terus karena rasanya memang sakit sekali jika ia duduk.

"Benar kan, " tambah Betty. "Semua makanan mengerikan itu membuat kalian bisulan."

Keluarga Flood: Tetangga Yang Menyebalkan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang