Lampu Taman dari Salon

1.5K 88 5
                                    

Siapa yang menyangka bahwa hasilnya akan semengejutkan ini? Hasil yang benar-benar diluar perkiraan para fans dan member.

Malam ini adalah malam yang sungguh melelahkan. Lelah fisik, lelah batin, lelah semuanya. Tak terkecuali Lidya, member jangkung dari tim k3 ini sungguh terlihat lesu. Biasanya seusai event Ia akan mengobrol dengan teman setimnya, namun kali ini ia memilih untuk pulang dan membaringkan tubuh.

Bahkan karena ingin cepat sampai rumah, Lidya lupa untuk mengabari si ibu negara hingga akhirnya teleponnya berdering ketika tepat Lidya baru saja menutup matanya.

"Hallo Lids, kamu dimana?"

"Oh teteh. Udah di rumah nih, maaf ya gak sempet pamit"

"Yaudah kalo udah di rumah. Gak papa, aku tau kamu capek. Tapi...kamu gak papa kan?"

"Hah? Emang aku kenapa gitu?"

"Soal hasil tadi, kamu gak papa?"

"Ooh itu. Tenang aja, aku gak papa. Peringkat kan bukan segalanya"

"Syukurlah kalo gitu, yaudah selamat malam Lidy"

"Selamat malam teh Mel"

Dan obrolan yang sangat singkat itu mampu meredam perasaan Lidya dan menghantarkannya menuju alam bawah sadar lebih cepat dari biasanya.

~~

Kosongnya jadwal latihan hari ini dimanfaatkan Lidya dan Yona untuk mencerahkan otak. Pergi ke mall tak ada salahnya, apalagi mall yang sudah seperti rumah kedua mereka.

"Lid, lu lama amat dah, udah macem bekicot"

"Yaelah kan telat 5 menit doang. Jangan marah-marah mulu, udah tua ntar keriput" balas Lidya dengan muka datar

Yona mendengus tapi memilih untuk diam dan lanjut berjalan bersama Lidya di sisinya. Perselisihan kecil tadi nampaknya tak berpengaruh apapun bagi kedua insan itu. Mereka tetap berjalan sambil tertawa dan menjahili satu sama lain.

Mereka benar-benar menikmati hari libur. Memasuki setiap toko sepatu, baju dan aksesoris yang mereka lewati. Mengomentari apapun yang tertangkap lensa mata mereka dan membeli jajanan yang menurut mereka tidak membuat gemuk.

Tiba-tiba Lidya yang kini berjalan didepan Yona berhenti mendadak, membuat Yona yang sedang bermain ponsel menabrak punggung tubuh tinggi di hadapannya

"Astaga Lidya ngapain berhenti mendadak sih" omel Yona sambil mengelus keningnya

"Kak Yon, aku pengen potong rambut deh, pendek diatas bahu" ujar Lidya sambil menatap lurus salon di hadapannya

"Hah?" dan hanya satu kata itu yang reflek keluar dari mulut Yona

Setelah sadar bahwa Lidya tak main-main saat mengatakan ingin potong rambut, tangan Yona langsung menarik tangan Lidya untuk menjauhi salon tersebut

"Eh, kok gue ditarik-tarik gini kayak sapi"

"Gak usah aneh-aneh mau potong rambut deh Lid, rambut lo tuh bagus, lo juga cocok rambut panjang gini" Lidya hanya diam, tak menanggapi omongan Yona dan memilih menurut kemanapun Yona membawanya pergi

~~

"Hallo semuanya, Lidya datang siap menghibur kaliaaan!!" teriak Lidya ketika baru saja membuka pintu theater

"Apaan deh Lid, gak jelas" ujar Sinka tanpa sedikit pun melihat kearah siempunya suara

Tanpa menghiraukan ungkapan pedas dari Sinka, Lidya berjalan dengan senyum lebar kearah Kinal.

"Hai Nal" sapa Lidya berdiri tepat di belakang Kinal yang duduk di meja rias, sehingga dengan mudah Kinal melihat Lidya dari kaca, dan seketika teriakan Kinal terdengar keseluruh penjuru ruangan

"Astaga Lidya, lu ngapain pake wig gitu?" Lidya mencebik kesal dibilang memakai wig

"Ini rambut asli tau. Gimana? Bagus kan?" ujar Lidya sambil memutar tubuhnya yang membuat rambut pendeknya bergoyang kecil

"Lidya! Lu jadi potong rambut? Yaampun, gue tau lu sedih gak masuk senbatsu maupun undergirls, tapi gak gini juga cara melampiaskannya" ujar Yona dengan nada hiperbola

"Woaa kak Lidya potong rambut? Ngapa kak? Stres ye kagak masuk senbatsu, yaelah kak segitunya" Saktia yang baru saja masuk ke dalam theater ikut mengomentari gaya rambut Lidya

"Eh Lidy potong rambut? Kamu kenapa nak sampe stres gini, senbatsu bukan segalanya kok" kini giliran Sinka yang berkomentar

Dan terdengarlah komentar-komentar serupa dari para member K3 yang berada di theater saat itu. Berkali-kali Lidya menjelaskan bahwa bukan karena hasil pengumuman sosenkyo kemaren ia memangkas rambut panjangnya, tapi murni karna ia ingin namun percuma saja, ia tak didengar.

Sepertinya kegiatan mengomentari rambut Lidya takkan berhenti jika suara Kinal tak terdengar,

"Ayo semuanya strecthing!"

Dan suara seperti dengungan lebah itu seketika lenyap, digantikan dengan suara langkah kaki yang berbondong-bondong pergi dan mengambil posisi untuk strecthing bersama pasangan masing-masing.

~~

"Lids, kangeen" suara diseberang telpon itu menggelitik perut Lidya

"Wuwuwu, sebatang Lidy ini dikangenin sama ibu negara" jawab Lidy yang menyebabkan lawan bicaranya mendengus kesal

"Kamu mah gitu Lid,"

"Hehe, aku juga kangen kamu Mel. Sabar dong, kan besok ketemu di hs, aku mampir ke bilik kamu deh" ujar Lidya sambil tersenyum dan sebelah tangannya memainkan rambutnya

"Oh iya ya, hehe. Yaudah kalau gitu kamu tidur deh sekarang biar besok gak telat"

"Siap bu bos!"

Telepon memang sudah ditutup namun Lidya masih betah memandang layar ponselnya yang menunjukan foto dirinya bersama si ratu para idola hingga tanpa sadar matanya mulai terpejam dan kesadarannya mulai mengabur perlahan dengan senyum yang menghiasi wajahnya.

Pagi harinya, Lidya bangun begitu bersemangat. Bagaimana tidak, hari ini ia akan bertemu dengan orang-orang tersayangnya. Orang-orang yang mendukung dirinya. Orang-orang yang selalu ia banggakan.

Dengan penampilan sederhana, Lidya berangkat menuju tempat handshake event untuk bersiap.

Canda tawa terdengar riuh, terutama di bagian tim K3 yang menyambut kedatangan Lidya.

"Lid, lu kagak mau pake wig rambut panjang biar cakepan dikit?" ujar Yona sedikit berteriak

"Gak, gini aja gue udah cakep tiada yang menandingi" jawab Lidya dengan nada narsistik

"Lidya mah potong pendek buat buang sial" ujar Kinal menimpali yang membuat perdebatan soal rambut Lidya semakin panjang dan tak berujung seandainya suara Melody tidak terdengar nyaring menyuruh mereka semua berkumpul dan briefing event hari ini.

~~

Waktu memang berjalan begitu cepat jika dilewati bersama orang-orang terkasih. Masih dengan senyum lebar di wajahnya, Lidya memanfaatkan waktu senggangnya ini untuk menghampiri Melody hanya untuk sekedar menyapa dan memandang wajah yang tak ia temui beberapa hari ini.

"Holla my Mel" sapa Lidya ketika berada tepat di belakang si ibu negara.

"Halo Lids, eh kamu beneran potong rambut ya? Yaampun, ngapain? Stres garagara pemilihan kemaren?"

Kalimat yang lumayan panjang yang dikeluarkan oleh Melody itu hanya ditanggapi Lidya dengan memutar bola matanya.

"Engga gitu ih. Aku potong rambut emang karena pengen, biar keliatan lebih fresh, lebih bersinar gitu"

Melody terkikik geli lalu berkata, "Masa sih sebatang Lidy yang potong rambut dengan model mirip lampu taman ini sinarnya kuat?"

"Kuat lah, sinarnya terang tau" jawab Lidya pasti

"Oh yakin? Gimana kalo kita foto terus kita lihat, masih lebih bersinar ubin masjid ini atau lampu taman kesayanganku?"

~ END ~

A.N

Big thanks to cacicacicucici atas idenyaa *pelukerat*

One ShootTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang