Lasiantheranya Curhat, Boleh?

1.5K 45 39
                                    

Tawanya begitu lepas. Seolah melepas beban yang mendera.
Tapi, siapa sangka dibalik tawa itu ada kesedihan?

Kemarin dia melintas di belakangku. Dia, sosok yang selama ini menjadi motivatorku.

Kuikuti dia, lalu berhenti tepat dihadapannya. Melihat tawanya sungguh membuatku ikut senang. Matanya menyipit hingga tampak segaris ketika tawanya melebar.

Tak sabar menunggu waktu untuk segera bertemu dengannya.

Kesempatan itu tiba. Aku sungguh ingin menatap tepat di manik matanya. Mencari harapan yang selalu terpancar.

Tapi kurasa ada yang berbeda kini. Senyumnya tak selebar tadi meskipun dari matanya aku tahu ia masih menyimpan kebahagiaan.

Ia terlihat bersemangat ketika kami membahas hal yang ia suka. Ekspresinya sungguh menyenangkan untuk dilihat. Hingga waktuku semakin menipis. Sebelum benar benar habis, kusempatkan untuk bertanya. Masih mungkinkah ia untuk bertahan?

Dengan ketenangan yang selalu mengiringinya ia menjawab, "..... Doain ya"

Lalu kini ku meminta ia untuk sesering mungkin berkunjung kemari. Kini tatapannya berubah sendu dengan senyumnya tak berubah. Tak ada jawaban yang menjanjikan hal itu tapi aku tahu ia akan berusaha.

Masih ada harapan disana. Harapan yang ia punya begitu besar. Keyakinannya begitu teguh. Pancaran matanya meneduhkan.

Itu semua membuatku semakin kagum padanya yang tak pernah berhenti bermimpi dan berjuang.

~ ~ ~

Maafin ya siang bolong gini malah curhat 😂
Habisnyaaaa kemaren dia bikin kakiku lemah tak berdayaaa.
Matanya runcing amat, bikin takut 😥

One ShootTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang