Chapter 15

210 13 0
                                    

Sekarang Woohyun dan Howon sedang bersantai didepan Tv menikmati suasa berdua mereka. Kedua pasang telinga mereka mendengar suara mobil berhenti dihalaman rumah tak berselang lama muncullah sepasang perempuan dan laki-laki parh baya berjalan beriringan mendekat kearah mereka.
"Kalian belum tidur?" sapa laki-laki paruh baya tadi pada kedua anaknya yang sedang menonton Tv. Ya laki-laki itu adalah Tuan Lee Appa dari Woohyun dan Howon.
"Belum Appa" jawab keduanya.
"Kalau begitu Appa bisa bicara sebentar?"
"Ne Appa" jawab Woohyun.
"Appa mau bicara apa?" sambung Howon.
"Begini Appa dan rekan kerja Appa Tuan Lee berencana menjodohkan salah satu dari kalian untuk putri tunggalnya dan rencananya kami akan mempertemukan kalian besok" jelas sang Appa.
"Mwo?" tanya keduanya kaget.
"Tak perlu sekaget itu, kalian sudah dewasa dan kelak salah satu dari kalian juga akan meneruskan usaha Appa, jadi tak ada salahnya mencarikan jodoh untuk kalian dari sekarang"
"Tapi apa tidak terlalu cepat, kami masih sekolah Appa?" ucap Woohyun pelan yang berusaha untuk protes.
"Jika cocok kalian hanya akan bertunangan tak langsung menikah" lanjut sang Appa.
"Kamikan juga harus kuliah Appa" tambah Woohyun.
"Aku tau tapi kalian bisa melakukan keduanya bersamaan" tutur sang Appa.
"Tapi Appa?" protes Woohyun lagi.
"Kalian tenang saja gadis itu sangat cantik" sahut sang Eomma berusaha membujuk kedua anaknya.
"Kami tak butuh gadis cantik" tegas Howon yang mulai angkat suara.
"Kau ini, belum tentu jugakan dia memilihmu kita hanya akan bertemu dulu" jelas sang Appa.
"Yeobo apa kau meragukan ketampanan anak kita?" goda sang Eomma pada suaminya. Mendengar ucapan sang istri iapun tertawa yang selanjutnya diikuti tawa sang istri. Kedua anak mereka hanya memandang heran atas kelakuan orang tua mereka yang seperti anak kecil.
"Apa kalian senang?" interupsi Howon yang mampu membuat keduanya meredakan tawa dan memandang sang anak.
"Tenang saja Appa tak mengejekmu karna Appa yakin gadis tersebut akan lebih menyukaimu dibanding kami" tambah sang Appa.
"Kaupun juga pasti segera berebut dengan Woohyun" sambung sang Eomma.
"Kalaupun kalian nanti tak suka kalian tinggal bilang saja, kami tak akan memaksa kalian" lanjut sang Eomma.
"Eomma yakin?" tanya Woohyun antusias.
"Ne Uri Woohyunna"
"Aku tetap tak mau" kekeh Howon.
"Ikut saja dulu apa salahnya?" bujuk Appa lee
"Aku tak mau Appa"
"Howonna jebal kita turuti saja dulu keinginan Appa dan Eomma" bujuk Woohyun.
"Tidak Woohyunna"
"Mau tak mau kau harus ikut bersama kami besok" tegas sang Appa.
"Ayolah Howonna Eomma janji jika kau tak suka setelah bertemu kami tak akan memaksamu"
"Terserah kalian, menolakpun tak ada gunanya" akhir kata itulah yang diucapkan Howon dan langsung pergi kekamarnya.
"Lee Howon" panggil sang Appa.
"Yeobo tenaglah" pinta sang istri agar suaminya dapat menahan emosinya.
"Woohyunna bisa kau bantu Eomma mengatakannya pada Howon agar mau ikut dipertemuan besok, karna ini sangat penting" mohon sang Eomma pada Woohyun.
"Ne Eomma aku akan mencoba bicara pada Howon"
"Gumawo Woohyunna" ucap sang Appa lembut sambil membelai rambut Woohyun dengan sayang.
"Sebaiknya kita istirahat"ujar Eomma lee.
"Ne, kau juga harus istirahat Woohyunna agar besok tak telat kesekolah" jawab dan nasihat Tuan Lee pada istri dan anaknya.
"Ne Appa" semuapun menuju kamar masing-masing. Woohyun berhenti saat tiba didepan kamar Howon, ia ketuk pintu kayu itu pelan namun tak ada jawaban.
'Cklek'
Woohyun membuka pintu kamar Howon pelan menengok mencari keberadaan Howon merasa tak menemukan yang ia cari Woohyunpun masuk berniat menemui Howon tapi Nihil karna sama sekali tak ada tanda keberadaan orang didalam kamar itu.
"Kemana Howon?" gumam Woohyun lalu meninggalkan kamar Howon dan masuk kekamarnya disebelah kamar Howon. Kaget itulah kondisi Woohyun saat ini sebab orang yang sedari tadi ia cari tengah berbaring diatas ranjangnya.
"Howonna apa yang kau lakukan disini?" tanya Woohyun pelan dengan perlahan menghampiri dimana Howon berbaring.
"Apa kau sudah tidur?" ujar Woohyun lagi.
"Apa kau lupa kamarmu?" tanya Woohyun krna sedari tadi tak ada jawaban terdengar oleh telinganya.
"Howonna"panggil Woohyun lirih.
"Kau salah kamar?"
"Anni aku memang mau tidur disini" jawab Howon tanpa mengubah posisinya.
"Wae?"
"Karna aku ingin, segeralah tidur"
"Aku tak bisa jika kau masih disini"
"Tidurlah disampingku" suruh Howon.
"Mwo?"
"Apa kau tak mau tidur?"
"Kau kenapasih?" heran Woohyun. Karna tak juga beranjak pergi akhirnya Woohyun memberanikan diri untuk naik keranjangnya merebahkan tubuhnya disamping Howon. Menyadari itu Howob langsung menarik Woohyun kepelukannya, tak ada protes dari Woohyun dan keduanya tertidur dengan kondisi berpelukan.
~~~~~~~

'Caffe Paradise'
"Gumawo Howona Woohyunna" ucap sang Eomma karna kedua anaknya mau memenuhi ajakannya untuk menemui keluarga Tuan Lee rekan kerja sang Appa.
"Ne Eomma" balas Woohyun berbeda dengan Howon yang hanya diam bersandar pada kursi yang ia duduki.
"Malam Sungmin-ah" sapa Wanita paruh baya pada Appa Lee.
"Malam jung ah ya" balas Appa Lee.
"Sorry kami agak telat" kini gantian laki-laki paruh baya yang ada disamping Nyonya Jung ah ikut bicara.
"Gweunchana Jung Wook-ah, kami juga belum lama disini" jawab Appa Lee. Merekapun mengambil tempat duduk berseberangan dengan Appa Lee.
"Kenalkan Jung Wook ini Lee Howon dan yang disampingnya Lee Woohyun" kata Appa Lee memperkenalkan kedua anaknya pada Tuan Lee.
"Wah anakmu sangat tampan dan setelah kau menikah lagi kau punya anak yang sungguh manis" puji Nyonya Lee.
"Kau bisa saja Jung ah ssi" jawab Eomma Lee.
"Panggil saja Jung ah kaukan bukan lagi sekertaris Tuan Lee Sungmin" goda Nyonya Lee.
"Mau bagaimana lagi sudah kebiasaan"
"Jung Wook-ah dimana putrimu?" tanya Appa Lee.
"Sepertinya dia agak terlambat, katanya ada pelajaran tambahan, maklumlah anak pindahan" jelas Tuan Lee.
"Yang kudengar kalian sekolah di Woollim SHS kan?" tanya Nyonya Lee.
"Ne Ahjumma" balas Woohyun.
"Itu artinya kalian satu sekolah dengan anak kami" tambah Nyonya Lee.
"Jinjayo?" tanya Eomma Lee.
"Ne Eunkyeo ya"
"Maaf Ahjumma kalau boleh tau dia dikelas berapa?, siapa tau kami kenal" ucap Woohyun penasaran sebab setaunya murid pindahan kelas 2 disekolahnya semua seorang Namja.
"XI - 2"
"Mwo?" tanya Howon kaget sebab ia juga berfikiran sama dengan Woohyun dan pertanyaan itu sontak membuat raut tanya disemua wajah kecuali Woohyun.
"Wae Howonna?"
"Anni Eomma, Howon hanya kaget saja karna itu kelas kami sebelum kemarin aku pindah kelas" jelas Woohyun.
"Bisa kami tau namanya?" sambung Howon yang makin khawatir kalau-kalau tebakannya benar dan benar saja belum sempat Nyonya lee menyebut namanya orang yang dibicarakan datang menghampiri meja mereka.

'Deg'

TBC

Nam WoohyunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang