Chapter 2

645 39 1
                                    

"Sunggyu ya!"

panggil Woohyun sambil melambaikan tangan kearah sunggyu, kemudian yang dipanggilpun menoleh setelah memastikan kenal dengan orang yang memanggilnya.
"Woohyun-ah kau sendirian?" sapa sunggyu yang kini telah berada disamping woohyun.
"Anniya, aku bersama Hodori?" jawab Woohyun
"Hodori, nugu?" tanya Sunggyu
"Ah mian, Howon maksudku" jelas Woohyun.
"Lalu dimana dia?"
"Sedang ketoilet sebentar, kau sendiri?" kini Woohyun balik bertanya.
"Anni, aku bersama Myungsoo dan dia masih diparkiran"
"Geure, kalau begitu kalian bergabung saja disini bersama kami" ucap Woohyun menawarkan.
"Tak perlu Woohyun-ah nanti mengganggu" tolak Sunggyu.
"Kau ini apa-apaansih, inikan tempat umum"
"Tapi Woohyun-ah"
"Gwaenchana, bergabung saja ne"
"Baiklah kalau kau memaksa" ujar Sunggyu akhirnya menyerah, dan duduk didepan Woohyun. Tak berapa lama myungsoo masuk dan menghampiri Sunggyu juga Woohyun.
"Sunggyu ya apa kau mengajak Woohyun juga?" tanya Myungsoo yang melihat Woohyun bersama Sunggyu.
"Anni Myungsooya, kami tak sengaja bertemu, dan Woohyun mengajakku bergabung bersamanya" jelas Sunggyu yang diberi anggukan oleh Woohyun dan Myungsoopun duduk disebelah Sunggyu, lalu terdengarlah suara Howon.
"Myungsooya Sunggyuya, apa yang kalian lakukan disini?"
"Howona?" tanya Myungsoo heran atas kedatangan Howon
"Woohyun disini bersama Howon" jelas Sunggyu yang di tanggapi anggukan oleh Myungsoo.
"Yak kalian belum jawab pertanyaanku" geram Howon yang tak dihiraukan oleh Sunggyu, Myungsoo dan juga Woohyun.
"Aku yang mengajak mereka saat tak sengaja kulihat Sunggyu memasuki Caffe, tak apakan?" jelas Woohyun.
"Kalau seperti ini pasti ada maunya"
"Yak! Apa maksudmu Howon-ah?" tanya Myungsoo sedikit meninggikan suaranya pura-pura marah.
"Bukannya setiap kalian makan bersamaku ujung-ujungnya minta ditraktir"
"Kami tak semiskin itu, sampai-sampai makan saja harus kau yang bayari" bela Sunggyu.
"Sudahlah Sunggyuya kita cari tempat lain saja" ajak Myungsoo sambil beranjak dari duduknya, namun terhenti oleh Woohyun yang menahan keduanya.
"Hodori jebalyo, biarkan mereka disini bersama kita, apa lagi sudah tak ada bangku kosong"
"Geundhe Hyunnie" keluh Howon.
"Biarkan mereka disini, dan aku yang akan membayar makanan mereka, kau bisa memotongkannya dari uang saku bulanan yang diberikan Appa" bela Woohyun.
"Bukan itu maksudku"
"Tadi kau bilang mereka minta ditraktirkan?" tanya Woohyun polos bahkan terlanjur polos sehingga membuat ketiga orang didekatnya heran atas kepolosan Woohyun.
"Aish, baiklah kalian bisa tetap disini, pesanlah makanan" akhirnya Howon mengizinkan keduanya bergabung sehingga Sunggyu dan Myungsoo kembali duduk. Dapat dilihat Howon terpaksa melakukannya.
"Gumawo Hodori/Howon-ah" jawab Sunggyu, Myungsoo dan Woohyun. Tak butuh lama pesanan merekapun datang, walau pesanan Sunggyu dan Myungsoo datang agak belakangan. Hening yang terasa sampai Woohyun memecah keheningan.
"Sunggyuya bukannya kau tak suka kacang polong?" tanya Woohyun sambil menunjuk makanan Sunggyu dan hal itu berhasil membuat Myungsoo mengalihkan pandangannya pada Sunggyu kamudian ke Woohyun begitu pula Howon yang detik berikurnya menandang Sunggyu cemburu.
"Anni Woohyuna, sekarang aku sudah bisa sedikit2 memakannya" ujar Sunggyu tak enak hati pada Howon.
"Jinjayo?"
"Ne Woohyuna" hening dan canggung suasana yang terasa sampai Woohyun kambali bicara.
"Hodori" panggil Woohyun.
"Hemmm" jawab Howon.
"Apa kau tak suka sayuran?"
"Wae?"
"Tadi pelayan disini bertanya apa aku tak salah pesan, saat kutanya kenapa dia hanya menjawab kalau kau tak pernah pesan makanan yang banyak sayurnya disini" jelas Woohyun.
"Kau benar Woohyuna, Howon tak suka sayur, apalagi wortel" jawab Myungsoo yang berakhir mendapatkan glare dari Howon.
"Jinjayo, kenapa kau tak bilangsih?" sesal Woohyun.
"Kenapa harus dibahassih, akukan hanya tak suka, bukan berarti tak mau memakannya" ujar hoya santai untuk melegakan Woohyun yang merasa bersalah.
"Mianhe Hodori"
"Gwaenchana Hyunnie" jawab Howon dambil tersenyum menenangkan Woohyun. Namun berbeda dengan Myungsoo yang mendapat tatapan menakutkan dari Howon karna telah membuat Kekasihnya Woohyun merasa bersalah. Setelah nerasa lega Woohyun yang notabene cerewet bisa dipastikan tidak bisa diam. Dan benar saja Woohyun mulai bicara.
"Myungsooya Sunggyuya setelah ini kalian ada acara tidak?" yang bisa dipastikan juga Howon merasa risih.
"Yak Woohyuna bisa tidak kau diam saat makan?"
"Kau juga tau sendiri kalua aku tak bisa"
"Mwo?" heran Howon.
"Sudahlah kalian tak perlu pedulikan si Hodori ini, jawab saja pertanyaanku" ngotot Woohyun.
"Kalau akusih tak ada acara, tapi tak tau kalau Myungsoo" jawab Sunggyu.
"Aku juga tak ada acara selain mengerjakan tugas dengan Sungyeol, waeyo?"
"Emmm sebenarnya aku mau minta tolong pada kalian"
"Apa itu?" tanya Myungsoo antusias.
"Aku mau minta tolong kalian membantuku mengerjakan tugas Matematika dan Fisika untuk besok"
"Geundhe Woohyuna, bukannya kau bisa minta bantuan pada Howon?" tanya Sunggyu
"Shirreo!" jawab Woohyun tegas.
"Wae?" tanya ketiganya yang heran atas jawaban dari Woohyun.
"Aku tak bisa konsentrasi jika Hodori yang mengajariku" jawab Woohyun lagi yang kini wajahnya mulai memerah sehingga membuatnya terlihat imut yang membuat Howon tersenyum, begitupula dengan Sunggyu dan Myungsoo.
"Kenapa Woohyun jadi sangat imut?" batin Sunggyu
"Gawat, kenapa dia begitu imut?, bahkan Sungyeol saja kalah" batin Myungsoo. Sadar akan tatapan dari kedua sahabatnya kepada Woohyun, Howonpun manjitak kepala keduanya.
"Auw" rintihan itulah yang terucap dari bibir kaduanya sambil mengusap kepala mereka karna jitakan Howon.
"Jangan pandangi Woohyun dengan tatapan mesum kalian!" tegas Howon yang bisa dipastikan tak ada respon dari Woohyun.
"Anniyo" jawab keduanya kompak.
"Woohyuna" panggil Howon
"Wae?"
"Aku tak akan mengajarimu, tapi tidak juga dengan mereka" jelas Howon sambil menunjuk pada dua sahabat yang duduk didepannya.
"Wae?" tanya Woohyun lagi
"Kau bisa mengerjakannya bersama Sungyeol"
"Apa kau tak dengar tadi kalau Sungyeol saja minta diajari Myungsoo?"
"Kau bisa mencontoh tugasku" tambah Howon

Pletak!

Woohyun memukul kepala Howon dengan sendok.
"Wae, kenapa kau memukulku?" tanya Howon sambil mengusap kepalanya yang dipukul Woohyun dan ditertawai oleh Sunggyu serta Myungsoo.
"Kau ingin aku bodoh?" heran Woohyun
"Anni"
"Lalu kenapa kau menyuruhku mencontek?"
"Aish terserah bagaimana maumulah" ujar Howon mengalah.
"Yay, berarti kami akan mengajari Woohyun?" tanya Myungsoo memastikan dan bahagia sampai ia kelepasan dan menjulurkan lidahnya pada Howon yang ditangapi Howon dengan mata melotot.
"Wae?" tanya Myungsoo pada Howon.
"Kali ini ku biarkan kalian mengajari Woohyun tapi tidak lain kali" tukas Howon tegas.
"Gomawo Hodori" ucap Woohyun kemudian memeluk Howon dan dapat dilihat kedua sahabat Howon nemandang iri.
"Aish jangan lagi Woohyuna" batin Sunggyu yang makin tak tahan melihat tingkah Woohyun yang menggemaskan.
"Kumohon berhenti bertingkah menggemaskan Woohyuna, kalau tidak aku bisa gila" batin Myungsoo frustasi dan tanpa sadar ia mengacak rambutnya kasar, hingga membuat ketiga pasang mata sahabatnya menatapnya heran.
"Wae?, aku hanya sedang memikirkan Sungyeol" alasan Myungsoo.
"Kau membuatku takut Myungsooya" ujar Woohyun dengan wajah khawatir yang dijawab dengan senyuman tak jelas oleh Myungsoo. Setelah mereka selesai dengan makanan mereka segeralah mereka pergi ke kediaman keluarga Lee.

TBC
Tlong comentnya jgn lupa vote juga arigatou
Hehehe sorry hbs baca ffnya sasunaru

Nam WoohyunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang