I Love You Nam Woohyun

1.3K 46 1
                                    

Nam Woohyun
Lee Howon
All Member Infinite

Nam woohyun dan Lee Howon adalah saudara, namun mereka hanya saudara tiri. Awalnya mereka berdua tak pernah akur, bahkan tak jarang mereka berkelahi, hingga suatu ketika mereka mengakui perasaan satu sama lain dan menjalin hubungan sebagai sepasang kekasih.

Dan disinilah mereka sekarang, didapur kediaman keluarga lee.
"Hyunnie apa yang sedang kau masak?" tanya Howon berbisik di samping telinga Woohyun sambil memeluknya dari belakang.
"Aku sedang memasak kari, wae?" jawab Woohyun
"Kenapa kau masak, dimana ajumma Shin?" tanya Howon lagi yang dijawab Woohyun
"Apa kau lupa bahwa kau yang menyuruhku menyiapkan makanan untukmu, dan apa kau juga lupa kalau kau menyuruh semua pelayan untuk cuti?"
"Mian aku lupa, hehehehe" jawab Howon sambil tertawa ringan
"Sebenarnya aku heran kenapa semua pelayan kau suruh cuti tak tersisa satupun?" selidik Woohyun yang hanya dijawab dengan senyuman oleh Howon
"Wae?" tambah Woohyun
"Aku hanya ingin berdua saja denganmu" jawab Howon enteng. Kali ini Woohyun melonggarkan pelukan Howon dan berbalik menghadap Howon.
"Wae?" tanya Howon saat didapati wajah Woohyun yang masam.
"Kalau mau melakukan sesuatu itu dipikirkan dulu Hodori" ucap Woohyun.
"Memangnya kenapa?" tanya Howon lagi.
"Kalau kau memberi cuti pada semua pelayan secara bersamaan, lalu siapa yang akan membersihkan rumah sebesar ini?"
"Tentu saja kau dan aku"
"Jangan gila Hodori, kau fikir rumahmu ini kandang ayam yang bisa kau bersihkan dalam waktu 30 menit?" geram Woohyun atas ide kekasihnya itu.
"Tentu saja bisa kalau kita kerjakan bersama"
"Aku tak mau!" tolak Woohyun tegas.
"Wae, kitakan belum mencobanya?"
"Anni, jika kau mau lakukan saja sendiri"
"Ayolah Hyunnie, lagi pula hanya 3hari saja" bujuk Howon.
"Shirroe!" tambah Woohyun
"Woohyun-ah" rengek Howon.
"Aku tetap tak mau, aku sudah lelah mengurusmu saat kau sakit selama seminggu ini" kekeuh Woohyun.
"Geundhe Hyunnie..." bujuk Howon sambil menunjukkan puppy eyesnya.
"Anni sekali tidak ya tidak, dan hentikan memasang wajah menjijikkan seperti itu!"
"Mwo?" heran Howon dengan jawaban Woohyun.
"Wae, apa kau tak kasihan padaku?" ucap Woohyun memelas. Dan akhirnya Howonpun mengalah karena merasa bersalah telah membuat Woohyun kelelahan.
"Baiklah, tapi kau tetap yang memasak makanannya ottae?" ucap Howon.
"Itu sama saja Hodori" keluh Woohyun.
"Itu syaratnya, dan jika kau tak mau juga tak apa-apa kok"
"Arrasseo arrasseo" jawab Woohyun mengalah.
"Dan satu lagi" ujar Howon kala ingat sesuatu.
"Wae?" penasaran Woohyun.
"Selama 3 hari ini kau harus menemaniku tidur dikamarku" jelas Howon.
"Yak Hodori apa maksudmu?" heran Woohyun.
"Apa kau lupa ucapanmu tadi?"
"Ucapan yang mana?"
"Aish, ucapan yang kau bilang bahwa kau tak mau membersihkan rumah ini"
"Aku mengatakan itu tadi, tapi bukan berarti aku harus menemanimu tidur jugakan?" elak Woohyun.
"Itu keharusan Nae Hyunnie"
"Shirreo!" tolak Woohyun tegas.
"Waeyo?"
"Aku tak mau mengecewakan Appa dan Eomma"
"Kenapa kau berfikir seperti itu?" heran Howon.
"Kita ini sekarang saudara Hodori, selain itu kita biasanya bertengkar, aku takut jika Eomma dan Appa tau tentang hubungan kita mereka akan terluka, makanya aku minta kalau bisa kita bersikap seperti biasanya saja saat dirumah" pinta Woohyun
"Mian aku tak berfikir sampai sepeti itu" ujar Howon merasa bersalah atas sikapnya yang egois.
"Anniya Hodori, ini juga salahku"
"Kau jangan menyalahkan dirimu sendiri Hyunnie" dan Howonpun kembali memeluk Woohyun sambil mengusap punggung Woohyun agar tak menangis dan berkata
"Jika kau maunya seperti itu, aku akan melakukannya, jadi kau jangan bersedih dan menyalahkan diri sendiri atas hubungan ini ne" yang dijawab dengan anggukan oleh Woohyun. Selanjutnya keduanya mencium aroma dari masakan Woohyun.
"Woohyuna masakannya gosong!" teriak Howon sambil menunjuk panci dibelakang Woohyun yang sudah berasap.
"Aish jinja masakanku!" panik Woohyun sambil mematikan kompor.
"Bagaimana ini, masakannya hangus tak bisa dimakan, lalu kita mau makan apa Hodori?" tambah Woohyun yang meratapi masakan gosongnya. Howon yang melihatnya hanya tersenyum dan berkata
"Sudahlah jangan bersedih seperti itu, kita makan diluar saja"
"Tapi Hodori"
"Wae?"
"Aku tak punya cukup uang untuk membeli makan diluar" jawab Woohyun polos yang langsung membuat Howon tertawa keras.
"Waeyo?" tanya Woohyun atas tawa Howon.
"Hahk Mian, lagian kau ini ada-ada saja, apa kau lupa bahwa kau sekarang ini anak dari presiden direktur perusahaan Lee Corp Tuan Lee Jung woo?"
"Ne?" tanya Woohyun tak faham.
"Tak perlu kau fikirkan dan segeralah ganti baju, kita makan diluar, aku yang akan bayar" titah Howon.
"Jinjayo?"
"Ne Hyunnie" jawab Howon. Woohyunpun langsung memeluk Howon bahagia yang dibalas juga oleh Howon.
"Kajja" ajak Howon yang diiyakan oleh Woohyun, Howonpun beranjak dari tempatnya namun baru beberapa langkah dia kembali dan mencium kilat pipi Woohyun sebelum akhirnya pergi kekamar meninggalkan Woohyun yang diam mematung atas perlakuan Howon, sampai akhirnya teriakan Howon menyadarkan Woohyun untuk segera kekamar berganti pakaian.

*Caffe Mine*
Suasana Caffe siang itu sangat ramai dan semakin ramai saat kedatangan 2 tamu yang mana salah satunya merupakan pelanggan tetap Caffe tersebut.
"Selamat datang tuan Howon, silahkan masuk, geundhe anda mau duduk di tempat biasa?" tanya sang pelayan Caffe tersebut.
"Anni aku akan duduk di tempat lain, bisakah kau carikan tempat untuk kami yang dekat dengan jendela?" jawab Howon, sang pelayanpun langsung mengantarkan Howon dan Woohyun ketempat yang dimaksud.
"Silahkan tuan ini tempatnya" pelayan tersebutpun mempersilahkan keduanya.
"Oya Hyunnie kau pesan saja dulu, aku mau ketoilet sebentar" pamit Howon.
"Lalu makananmu?" tanya Woohyun sebelum Howon pergi.
"Kau bisa memesankannya untukku, apapun itu pasti ku makan" goda Howon sambil mengedipkan sebelah matanya pada Woohyun dan segera berlalu pergi.
"Aish dasar, bisa-bisanya dia bertingkah seperti itu ditempat umum?" heran Woohyun.
"Kalau begitu tuan mau pesan apa?" tanya pelayan yang sedari tadi berdiri di meja sebelah tempat duduk Woohyun.
"Saya pesan 2porsi bibimbap, 1milk shake, dan 1caffee latte"
"Ne tuan, mohon ditunggu sebentar, kamsahammida" pelayan tersebutpun pergi. Setelah kepergian pelayan tadi Woohyun tak sengaja melihat Sunggyu memasuki Caffe.
"Sunggyu ya!" panggil Woohyun.

TBC

Nam WoohyunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang