Chapter 18(3end)

176 17 4
                                    

Kelas XI-1

"Anyeong yeorobeon" sapa Woohyun pada teman-teman sekelasnya.
"Anyeong Woohyun-ah"sapa balik sebagian teman Woohyun. Setelahnya Woohyun menuju kebangkunya untuk duduk.
"Tumben Sungjong tak ikut denganmu?" pertanyaan itu keluar dari mulut Yeosob yang kini telah berdiri di samping meja Woohyun.
"Apa maksudmu?"
"Aish biasanyakan Sungjong selalu menempel kemanapun kau pergi"
"Memangnya harus ya?" balas Woohyun cuek suasana hatinya yang tadinya gembira kini berubah hanya karna mendengar nama Sungjong.
"Wae?"
"Tak bisakah kau tak perlu manyebutkan namanya saat ini?"
"Arrasseo, lagian kalau kau tak suka padanya kenapa memaksakan diri?" ya Yeosob tau persis bagaiman Woohyun tak menyukai Sungjong walaupun Woohyun tak menceritakannya.

Flash back on

Perpustakaan kota
"Hyunnie Hyung kajja antarkan Aku ke Mall" ujar Sungjong sedikit memaksa.
"Sungjong-ah mian tapi Aku masih banyak tugas, dan semuanya harus selesai hari ini karna besok harus dikumpulkan"elak Woohyun kalem.
"Ayolah Hyung hanya sebentar, lagipula kaukan bisa meminjam tugas Myungsoo Hyung" kekeuh Sungjong, lihat bahkan Ia menyuruh Woohyun mencontek.
"Tapi itu tak baik Sungjong, dan lagi topic tugas kami berbeda"
"Sebentaaaar saja eoh" Sungjong masih saja ngotot sambil memelas. Woohyun yang melihatnya sebenarnya tak terlalu kasihan tapi melihat tatapan sekelilingnya iapun mengalah.
"Baiklah, aku akan mencari buku dulu setelahnya kita pergi eottae?" tawar Woohyun.
"Assa Ne Hyung Gumawo" ujar Sungjong girang.
'Mian, tapi ini memang tujuanku, biar kau tak bisa mengerjakan tugasmu dan dapat hukuman' batin Sungjong sambil tersenyum. Tanpa disadarinya dari tadi ada Namja yang memperhatikan dari seberang rak buku.sambil menunggu Woohyun memilih buku Sungjong melihat-lihat buku disekitar Namja tadi dan dengan usilnya Namja tadi mengambil sebuah Buku dari rak atas Sungjong dan sengaja menjatuhkannya hingga mengenai kepala Sungjong.
Bruk
Suara Buku yang mengenai kepala Sungjong
"Mian, Aku tak sengaja" ucap Namja tadi.
"Gweunchana" balas Sungjong sambil tersenyum dan mengelus keplanya yang tadi kejatuhan Buku.
"Neo gweunchana?" Tanya sang Namja.
"Ne" jawab Sungjong, sebenarnya ia sangat ingin marah, tapi ia urungkan karna ia tau Namja itu adalah teman sekelas Woohyun.
"Jongmal mianhae, aku benar-benar tak sengaja"
"Gweunchana"
"Baiklah kalau memang kau baik-baik saja bolehkah Aku pergi?"
"Ne" jawab Sungjong.
"Sekali lagi maaf" kata Namja tadi dan Iapun segera pergi sambil mengembangkan senyum kemenangan yang tak diketahui Sungjong.
"Aish pasti nanti bakal benjol!" keluh Sungjong saat melihat sekelilingnya sepi. Sungjong yang sudah kesal beranjak menuju tempat Woohyun yang kini telah berada didepan meja petugas perpus.
"Hyung sudah selesaikan?" tanya Sungjong dengan nada ketus.
"Ne" jawab Woohyun bingung.
"kalau begitu Aku tunggu didepan" dan Sungjong keluar dari perpus.

Flash back off

"Aku hanya tak mau membuat Appa juga Eomma kecewa"
"Tapikan bukan dengan cara seperti ini"
"Sudahlah" pasrah Woohyun.
"Mau kubantu?" tawar Yeosob.
"Anniya,aku berterimakasih Kau masih mau membantuku, tapi tak perlu karna itu akan menambah masalahku"
"Kenapa begitu, bukannya kau belum punya pacar?"
"Ne?" heran Woohyun.
"Menurutku tidak akan ada masalah jika kau memang belum punya pacar, tapi sebaliknya kalau kau punya pacar" jelas Yeosob.
"Ah geurae, tapi masalahnya disini adalah Howon"
"Seharusnya Dia membantumu, kalian saudara sekarang" jawab Yeosob.
"Kami memang saudara sekarang, tapi kau juga tau bagaimana sikapnya padaku"
"Yang kulihat sekarang kalian sudah akrap dan jarang lagi bertengkar"
"Memang, hanya saja jika Aku tak menyetujui perjodohan ini Howon yang harus menerimanya, jika itu terjadi hubunganku dengan Howon akan memburuk, aku tak mau itu terjadi"
"Susah juga jika berkaitan dengan Howon yang nota benenya dulu musuh bebuyutanmu"
"Makanya Aku tak bisa menolaknya"
"Baiklah kita lupakan itu, oya hari ini Kau ada acara?" Tanya Yeosob.
"Anniya waeyo?"
"Bisa temani Aku mencari kado untuk Haechul?"
"Bisa tapi aku bilang dulu pada Howon"
"Arrasseo" tak berapa lama nampaklah Myungsoo didepan kelas yang membuat Yeosob meninggalkan woohyun yang masih berusaha menghubungi Howon.
"Pagi Hyun-ah" saa Myungsoo saat tiba dibangkunya.
"Pagi juga Myung, lho Yeosob mana?" tanya Woohyun saat tak didapatinya Yeosob yang sedari tadi disampingnya.
"Dibangkunya, Dia langsung pergi saat Aku datang"
"Oh" jawab Woohyun yang kini melihat kebangku Yeosob.

Nam WoohyunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang