Hadeuhhh...ngeselin tau kalau sosok aslinya pertama cantik, terus wujud aslinya malah jelek amat. Itulah yang gue rasakan ketika gue melihat hantu Pocong yang sebelumnya berwajah cantik sekali (mirip Raisa). Memang tak ada habisnya hantu yang disajikan di permainan ini, bahkan banyak teka-teki yang harus dipecahkan sebelum bertemu dengan si pocong. Alangkah indahnya ketika pagi menyinari tempat yang terkenal angker. "Ah, gue ga merindang lagi nih.." itu pemikiran gue. Tapi ternyata itu sementara saja. Sang Tokoh Utama, Linda harus kembali bertemu hantu yang sebelumnya berwujud wanita cantik.
Aneh memang, sebelum pertemuannya ada para penari dan sinden yang berjoget (mungkin supaya gagal fokus gamer). Ternyata ada banyak lilin di berbagai tempat supaya bisa dimatikan. Nah, bila semuanya dimatikan lewat jepretan kamera, maka suasana kembali gelap gulita dan mencekam. Barulah sosok cewek cantik mirip Raisa itu menampakkan wujud aslinya yang ternyata seorang Pocong (brrr...ngeri bung).
Gamer yang mengontrol Linda harus bisa mengalahkannya. Bukan hanya satu, melainkan tiga pocong di setiap kedatangannya. Ngeri coyy...pokoknya gue melihatnya, dengan hanya berbekal kamera dan bidikan saja Linda harus mengalahkan para pocong tersebut. Untuk mematikannya, perlu waktu sekitar 15 menit karena memang terbilang sangat sulit sekali.
Kalau sesudah itu, barulah menuju hantu terakhir, yakni Ratu Sinden berbaju merah menyebalkan. Menyebalkan deh semuanya, cantik tapi menipu banget. Si Hantu Wanita mengajak Linda ke ruangan bekas Pernikahan untuk one on one bersamanya. Bukan untuk berdamai, melainkan melakukan pertarungan dengan keunggulan masing-masing.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dread Out Keepers of The Dark
УжасыSalah satu permainan horror yang bukan hanya menyedot perhatian di Indonesia, meliankan di dunia. Dengan hantu-hantu yang tersaji dalam berbagai tingkatan level dan suasana mistis yang ada di sana menjadikan game ini salah satu game paling populer d...