Linda harus melawan kembali hantu -hantu yang siap menjegalnya menuntaskan misinya. Dia masih mengandalkan senjata andalannya, yaitu kamera SLR dan irish Phone yang dia pake selama menghadapi hantu-hantu sebelumnya.
Linda optimis bisa mengalahkan hantu-hantu yang akan menjegalnya. Kali ini dia akan menghadapi hantu Kami (semacam Palasik atau Kuyang) dan Kuntilanak. "Kalau ada dua hantu, sepertinya akan sulit kuhadapi. Tapi aku harus optimis melawan Kuntilanak dan Kami. Dimana ada kesulitan pasti ada kemudahan." Kata Linda. Dia pun mulai memasuki lorong yang terkesan mirip dengan labirin.
Dia berjalan setapak demi setapak untuk mencari hantu-hantu tersebut. Baru setengah perjalanan, dia dikagetkan dengan hantu Kami yang ukurannya kecil. Kalau gue liat sih kayak Mrs. Otto di game Eyes, tapi hantunya tak terlalu agresif seperti dalam game yang gue sebutkan tadi. Buktinya Linda bisa mematikannya lewat beberapa kali jepretan. Setelah mematikan para Kami, dia harus melawan Kuntilanak yang menyebalkan.
"Hii..hi...hi...haha.a.." cekikikan si Hantu membuat Linda terusik dan kesal. "Apa yang mau dilakukan dia? aku harus tetap waspada terhadap hantu satu ini." Linda was-was sekali terhadap hantu yang satu ini karena di kampung hantu sebelumnya memang mereka menyulitkan. Dan memang sama seperti yang dialami Linda sebelumnya, Linda sulit menjepret dan mematikan hantu yang satu ini. Beberapa kali dia kena serangan hantu yang hampir mirip dengan Scream (Hantu yang mulutnya mangap). Dia hampir saja menyerah melawan si Hantu penebar ketawa ini, namun untung saja dia mempunyai dua kamera yang sama baiknya.
Dia membidik beberapa kali si Kunti dengan Irish Phone dan Kamera SLR. "Biar tau rasa, kan kuterus bidik dia sampai dia kalah." Linda dengan jeli dan fokus berhasil menjepret si Kunti hingga akhirnya si Kunti menyerah. Namun, nyatanya perjalanan Linda membasmi Kami dan Kunti belum selesai. Dia sekarang harus menghadapi ketua Kami yang lebih besar dari sebelumnya.
Bila yang kecil berbentuk kepala dan usus. Sementara yang ketuanya hanya berbentuk wajah yang lebih besar 10 kali lipat daripada anak buahnya. "ggrrrr..ggrrrr" si Big Kami terus menebar terus bersama pasukannya untuk mengalahkan Linda. Linda hanya bisa menghindari dari suaranya beserta matanya yang mengeluarkan sinar. Jangan sampai ada kontak langsung mata Linda dengan Big Kami karena itu akan membuatnya semakin mendekat pada kekalahan.
"Aku harus lebih cerdik melawan Big Kami. Aku akan pakai SLR untuk mengalahkannya" Gumam Linda. Dia pun terus menjepret Big Kami beserta anak buah yang mengelilinya ketika mereka lengah. Perlu waktu sekitar 2 jam untuk mengalahkan Big Kami hingga akhirnya dia lenyap dan menghilang. "Spirit Banished", kata itu menandakan bahwa misi Linda selesai. Dia pun keluar dari lorong kombinasi labirin tersebut lewat cermin yang sudah disediakan di sana. Petualangannya pun berlanjut untuk bertahan serta mengalahkan hantu-hantu lainnya.
Go Go Linda..semangat loe itu yang gue harapkan untuk menumbuhkan semangat pada gamers :D
KAMU SEDANG MEMBACA
Dread Out Keepers of The Dark
HorrorSalah satu permainan horror yang bukan hanya menyedot perhatian di Indonesia, meliankan di dunia. Dengan hantu-hantu yang tersaji dalam berbagai tingkatan level dan suasana mistis yang ada di sana menjadikan game ini salah satu game paling populer d...