Wanita Pemakai Susuk (Wasu)

340 7 3
                                    

Susuk itu tak baik untuk seorang wanita karena nanti akan berakibat fatal jikalau sudah tak ngefek lagi. Petualangan Linda sekarang berlanjut untuk menghadapi wanita pemakai susuk. Sosok ini digambarkan sebagai wanita yang mengagungkan kecantikan, tapi dengan cara yang salah sehingga kecantikan yang didapatnya tak secara alami.

"Susuk??? wah..sekarang memang sudah tak zaman. Tapi memang tradisi di kampung masih saja ada yang memakai begitu. Padahal, bisa kan kalau tak memakai itu juga untuk mendapatkan kecantikan alami???" Kata Linda dalam hati. Yang jelas, kali ini akan menyajikan petualangan yang unik bagi Linda. Kali ini bukan melawan hantu seperti sebelumnya, melainkan manusia yang dibantu oleh hantu untuk mengalahkannya.

Linda pun masuk ke pintu 106. Dia langsung muncul di tempat sekolah yang sebelumnya pernah ditemukan Babi Ngepet serta Wanita Berkebaya Merah. Dia dikagetkan dengan banyak patung bugil yang seakan menghalangi jalannya. Patung-patung yang ada di sana ada yang memakai Wig (rambut palsu), dan ada juga yang botak. Linda sedikit risih dengan keadaan yang ada di hadapannya: "Patung kok posenya aneh-aneh banget??? ada yang berpose alay, berpose macam ratu kayangan, dan apalagi lah. Aku harus menemukan benang merah di sini pokoknya.

Untuk antisipasi, dia langsung menjepretkan ke patung-patung yang ada di setiap perjalanannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Untuk antisipasi, dia langsung menjepretkan ke patung-patung yang ada di setiap perjalanannya. Tak lupa dia mencari jarum yang merupakan misi yang didapatkan selama berpetualang di tempat-tempat itu. Linda pun belum paham dengan maksud mengumpulkan jarum itu. Tapi dia mencoba mencari aman saja, dia juga berharap ada sesuatu yang istimewa ketika jarum-jarum yang dikumpulkannya sudah lengkap.

Linda pun merasakan sesuatu yang ngeri. Dia merasakan patung-patung itu bergerak dan siap menyerangnya. Dia pun terus menyerang dengan jepretan kamera SLR dan Irish Phonenya. Semuanya terasa aneh karena tak ada efek sama sekali kepada patung-patung yang dijepretnya. Barulah setelah beberapa puluh kali menjepret, dia menemukan patung yang sudah dirasuki oleh hantu. Si Hantu langsung kabur dengan berjalan sempoyongan tatkala Linda menemukannya. "Cekreek..cekkrreekk" Linda terus menjepret hantu yang terus menerus masuk ke tubuh patung-patung yang ada di sana. Setelah sejam berlalu, barulah si hantu mati terkapar dan Linda pun senang dibuatnya: "Hoho..ok, si hantu yang merasuki patung-patung itu sudah mati. Kali ini aku harus menemukan wanita pemakai susuk itu supaya misi di sekolah ini selesai."

Linda berjalan setapak demi setapak untuk menemukan si Wanita pemakai susuk itu. Dia menyisir ke lantai pertama, tapi masih belum nampak kehadiran si wanita. Dia malah menemukan seseorang yang sedang bermain laptop di toilet (maksudnya??? haha entahlah). Linda sedikit aneh dan merasa konyol dibuatnya: "Hah, kok bisa seseorang main laptop di sana??? Memang udah aneh ya zaman sekarang." Tanpa waktu lama, dia langsung menjepret dia dan kemudian dia pun menghilang. Linda baru tahu, bahwa dia adalah seorang hantu lelaki yang pernah dicampakkan si Wasu (Wanita pemakai Susuk). Setelah lama berkeliling di sekolah, akhirnya Linda menemukan si wanita tersebut di lantai dua. Wasu (Wanita Susuk) itu sedang bercermin sembari membawa lilin. Wasu pun berkata-kata di depan cermin itu memakai bahasa Sunda yang tak dimengerti oleh Linda.

"Untung aing make susuk, aing jadi panggeulisna hahahhaa.." begitulah kata-kata si Wasu yang sempat didengar Linda. Kemudian si Wasu merasakan kehadiran Linda, dia pun langsung marah dan menyuruh Linda tak usah mendekatinya.

"Ingkah siah...sia wani ka aing???" si Wasu marah besar karena Linda dengan lancangnya mendekati dirinya yang sedang senang-senangnya memakai susuk. Yang namanya Linda, tak ada rasa takut dalam dirinya meskipun dimarahi sebegitu ekstranya. "Aku akan mengalahkannya, wahai Wanita Susuk." Wanita Susuk menantangnya: "Oh, sia wani ka aing hah? ok..kuaing layanan. Meun sia eleh, tinggalikeun sia bakal ingkah ka naraka."

Linda mulai waspada dengan kemarahan si Wasu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Linda mulai waspada dengan kemarahan si Wasu. Dia pun berusaha menjepret wajahnya yang super cantik itu dari kejauhan. Beberapa kali menjepret ke wajah si Wasu, namun belum ada efek yang datang pada Wasu tersebut. Bukannya beruntung, malah buntung datang kepada Linda. Dia mendapat hantaman balok, kursi, dan meja yang dilempar lewat kekuatan gaib yang dipunyai si Wasu. "Praak...Praak..." Lemparan barang secara membabi buta mendatangi Linda. Dia hanya bisa meringis sembari mencoba tempat untuk bersembunyi. "Aku harus coba bermain apik, aku harus bisa membuat pusing dirinya dengan cara berkeliling supaya dia tak mengetahui keberadaanku" Was-was Linda.

Akhirnya Linda berkeliling dan coba menyerang si Hantu ketika dia lengah. Benar saja, strategi yang dijalankan Linda berjalan cukup bagus. Dia mampu menjepret 10 kali wajah si Wasu hingga wajahnya menjadi jelek. Wasu pun berteriak: "Argrgghhhh...beungeut aing goreng." dia lari sembari menangis dan berusaha balik kepada cermin yang tadi. Linda berusaha mencegah itu semua karena bila balik lagi ke sana, maka kekuatannya akan kembali seperti semula. Linda tak mampu mencegahnya karena si Hantu sudah kembali ke wujudnya semua. Linda mendapat tendangan super keras dari si Wasu tersebut. "Haha..ingkah sia ka naraka..ingkah sia ka naraka" begitulah kata-kata menyeramkan nan hardikan si Wasu pada Linda.

Linda tak menyerah, dia berusaha bangkit sembari menjaga jarak dengan si hantu tersebut. Dia mampu beberapa kali melakukan jepretan, tapi si Hantu bisa balik lagi ke cermin untuk memulihkan kekuatannya. Nah, setelah lima kali terulang, barulah masuk ke enam kalinya Linda mampu mencegah si Wasu yang menyebalkannya itu. "Jangan mencoba lari dariku karena aku sudah paham ruangan semua yang berada di sini", ancam Linda. "Ampun ceu, ampun" Mohon Wasu. Tapi Linda tak memberi maaf kepada si Wasu hingga akhirnya dia kalah di ruangan sekolah yang memiliki ruang semacam hutan karena terdapat banyak pohon. Wasu pun mati, Linda pun meneriakan slogan semangatnya seperti biasa: "Spirit Banished". Petualangan Linda di sekolah model asrama itu berakhir. Dia pun kembali ke tempat semula yang terdapat banyak pintu. Dia keluar dari sana lewat cermin yang sudah disediakan di lantai pertama sekolah. "Semuanya belum selesai, aku harus bisa tetap bertahan. Aku yakin, semua keanehan ini akan terungkap satu persatu." Optimis Linda.

Dread Out Keepers of The DarkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang