Linda vs Pudge si "Tukang Jagal"

252 7 2
                                    


Wow...petualangan Linda semakin kesini semakin menegangkan. Setelah melawan banyak hantu yang menyebalkan, kali ini Linda akan melawan hantu yang lebih ngeri dan tentunya tetap menyebalkan, yaitu Pudge atau biasa disebut si Tukang Jagal.

Linda langsung ke tempat yang dituju, yaitu kampung berdarah (dari judulnya juga seram). Dia ternyata berada di tempat awal masuk kota mati. Dia masuk pedesaan yang sebelumnya dia singgahi ketika mencoba menemukan petunjuk tentang kota misteri tersebut. Di setiap langkahnya, dia menemukan jejak-jejak si tukang jagal dari mulai potongan kaki, tangan, kepala, dan tubuh lainnya. Ternyata Linda harus menjepret bagian tubuh-tubuh itu supaya bisa bertemu dengan si hantu Pudge itu. "Oh, ternyata aku harus menjepret semua potongan tubuh manusia ini. Aku paham, ini sebagai petunjuk supaya aku bisa bertemu dengannya."

Di sesi perjalanannya untuk mendapat petunjuk, dia dipertemukan dengan sosok anak kecil yang mengajak dia untuk bermain malam-malam. Kalau siang tak mengapa, lah ini malam??? Linda pun syok dibuatnya. "Ayo kak, kita main petak umpet yuk sekarang" ajak si anak. Linda yang memang peduli terhadap anak-anak mengiyakan ajakannya. 

Dia mencoba mencari keberadaan anaknya di semua ruangan yang tak berpenghuni itu. Linda pun dikagetkan dengan sosok seseorang yang sedang mendengarkan musik dan memainkan laptop. Nyata atau tidak, ternyata dia adalah salah seorang korban kejahatan yang dilakukan si Pudge. Dia pun tak berkutik karena Linda langsung menjepretnya sehingga dia kalah. Linda pun terus mencari petunjuk tuk bertemu si Pudge sembari mencari si anak untuk dia dapatkan. Setelah hampir menghabiskan dua jam, akhirnya dia menemukan potongan tubuh terakhir yang dijepretnya. Dia menemukannya di lantai 1, dan setelah itu barulah si tukang jagal muncul di lantai kedua. "krerekekekekek" suaranya renyah si Pudge membuat risih dan penasaran. Dia pun mendekati kameranya untuk mengalahkan si Pudge.

"cekrekkk..." jepretan Linda mampu mengenai punggung si hantu. Pudge pun bangkit dan berusaha melawan Linda dengan sebilah golok berdarah yang berada di tangannya. "Wah, berabe deh, si Pudge mulai "lapar" (marah). Aku harus cepat menyingkir dan sesekali menjepretnya."

Sosok Pudge yang akan dikalahkan Linda

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sosok Pudge yang akan dikalahkan Linda. Entahlah..itu senjata golok atau godok? ehm...menakutkan brey..

Linda dengan secepat kilat turun dari lantai dua sembari menjepretkan kamera SLR nya ke arah Pudge. Tiga kali sudah si Pudge kena bidikan Linda, dia pun marah dengan mengeluarkan asap orange semacam kaforit (ngeri bung, gue takut pas di sini). Bila tadi dia berjalan lambat, dengan bantuan asap itu, si Pudge menjadi lebih cepat dalam hal pergerakan. Linda yang sudah mengetahui itu berusaha terus menjauh beberapa meter untuk menjepret si hantu. Sayang, beberapa kali dia kena dorongan badan gempal si Pudge hingga dirinya terpental.

"Masih mending aku ini kena badannya, daripada kena goloknya", Linda terus mencoba bermain dengan cepat untuk mengalahkan si Pudge. Beberapa kali berkelit, beberapa kali juga Linda kena badan besar si Pudge. Akhirnya dia kena juga tebasan goloknya hingga tangannya cedera. Linda pun meringis dan berusaha menjauh dari kejaran si Pudge: "Ah...sungguh menyebalkan si Pudge, aku harus cepat menjauh dari sini dulu untuk memulihkan kondisiku ini."

Dia pun bertemu dengan si anak misterius tadi. Ternyata si anak membantu menyembuhkan Linda dengan kekuatan gaibnya. Dia juga memberikan ilmu yang dipunya untuk Linda supaya bisa mengalahkan si Pudge. "Kakak yang cantik, tenang saja. Saya akan memberikan sebagian ilmu saya supaya kakak bisa melawan si tukang jangal bengis itu." Linda hanya tersenyum dan mengangguk terhadap pertolongan ekstra yang dilakukan si anak kecil tersebut.

Setelah fit, dia kembali mencoba melawan si Pudge. Linda optimis dengan kekuatan sekarang yang dipunya. Dia pun menantang si Pudge: "Sini kalau berani, hai tukang jagal. Jangan sembunyi di kandangmu itu." Marah...Pudge pun marah dengan mengeluarkan suara mengeramnya.

"rrr..grrrrr" Pudge langsung mendatangi Linda dengan lari yang cukup cepat. Tapi sayang, kali ini dia tak bisa menghadapi Linda yang sudah dapat amunisi ilmu dari si anak misterius yang pernah menjadi korban kebengisan si Pudge. Dengan tiga kali jepretan, akhirnya si Pudge pun kalah dan terbujur mati di tanah. Linda pun berusaha untuk pulang secepatnya, namun dia dihadang oleh pocong yang selalu mengganggunnya di tempat-tempat sebelumnya. Linda bermain cerdik dan mampu mengalahkan dengan cepat si pocong. Dia pun akhirnya berhasil  mengalahkan si pocong. Kemudian dia berkata: "Spirit Banished, petualangan belum berakhir." Dia juga tak lupa berterima kasih kepada si anak kecil yang sudah membantunya mengalahkan si Pudge

"Terima kasih, dek cantik atas bantuannya ;)". Si anak pun hanya senyum, kemudian terbang melayang ke alamnya.

Dread Out Keepers of The DarkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang