Bagian II

20.5K 516 12
                                    

Beberapa bulan kemudian, memasuki UTS.

"Ini nanti, Fisika dulu apa Batik?" Seorang cewek berambut panjang dengan wajah manis menyenggol cewek disebelahnya yang sedang sibuk membaca buku.

"Fisika. Aduhh far, elo diem dulu kek. Gue lagi ngitung nih!" Cewek itu menjawab dengan kesal, membuat Fara meringis lucu.

"Abisnya elo sok serius banget sih, Al. Emangnya sejak kapan elo belajar?" Jawabnya dengan bercanda, sambil menyenggol-nyenggol lengan Al.

"Sejak lahir kali," Walaupun sedang ribet dengan hitungan, Al sempet-sempetnya menjawab. "Gue kan bisa masuk kesini karna emang otak gue yang encer." Fara langsung menjitak kepala Al dengan wajah sok enek.

"Kalau otak se-elo aja encer, bisa dipastikan dunia nggak akan maju." Tiba-tiba seorang cewek didekat mereka nyeletuk dengan geli.

"Nah bener itu! Setuju gue sama elo Mit!" Al menjawab dengan geblek, membuat Mita dan Fara ngakak geli. Tapi Al malah tetep membaca bukunya.

"Oh iya, kita duduk deket kelas apa ya?" Fara bertanya sambil menarik buku dari dalam tas-nya. Melihat Al belajar gitu, dia jadi merasa goblok banget kalau nggak buka buku.

"Nggak ngerti gue, eh elo tau gak? Kemarin itu... " Akhirnya Fara dan Mita malah jadi menggosip entah apa. Al geleng-geleng melihat tingkah mereka. Mereka sih enak, emang pinter dari sononya. Lha gue? Mau dapet nilai 7 aja harus usaha keras banget. Batin Al.

Fokus! Al kembali membaca bukunya, mencoba tetap fokus walaupun suasana disekitarnya bising banget. besaran vektor adalah besaran yang mempunyai nilai dan arah, sedangkan besaran ...

"Gas! Cepetan, 5 menit lagi bel bego'!!" Entah atas dorongan apa, Al menoleh ke sumber suara tersebut. Ternyata itu kakak kelasnya yang bakal duduk di kelas yang sama dengan kelas Al, tapi tadi dia barusan teriak sama siapa ya? Ahh ngapain juga gue kepo. Aduh tadi bacaan gue sampe mana? Al membatin.

"Deket kelas apa?" sebuah suara berat terdengar bertanya, mengusik bacaan Al. Namun Al tetap berusaha fokus dan tidak menoleh.

"10 - A" Jawab suara yang berteriak tadi.

"Elo udah liat Tika belum?" Al menoleh mendengar nama kakak walas MOS-nya dulu dipanggil. Dan matanya langsung bertubrukan dengan mata cowok yang kelihatan nggak asing, Bagas! Kedua-nya sama-sama kaget, diam tanpa mengalihkan pandangan.

"Al, vektor jajaran genjang gimana sih?" Al tergeragap menghadap Fara yang ada disampingnya, "Elo kenapa sih?" Fara bertanya dengan curiga, matanya sampai menyipit.

"Nggak, nggak apa-apa kok" Al menjawab cepat sambil mengambil buku ditangan Fara, "Tadi elo nanya apa? Jajar Genjang?"

"Eh itu kan Kak Bagas, dia kelas ini ya?" Mita menunjuk ke kumpulan kakak kelas dekat mereka, Al tidak menjawab dan pura-pura serius membaca bukunya Fara. "Kok Kak Bagas ngelihatin ke arah sini ya?" Mita sambil sok-sok nggak melihat, berbisik diantara Fara dan Al.

KRING KRING!!

"Ke kelas aja yuk." Al berdiri, membersihkan belakang roknya yang kotor akibat duduk di lantai. Fara melirik sedikit ke arah Kak Bagas, dan jadi curiga karena arah pandangan Kak Bagas tertuju ke arah Al. Iya emang nggak terang-terangan ngelihat Al, tapi beberapa kali dia melihat ke Al.

"Kayaknya bukan ke arah sini deh, Mit. Tapi ke arah salah satu dari kita." Celetuk Fara geli.

"Udah deh cuekin aja. Bersyukur aja dia cuma ngeliatin, bukannya malak atau nodong." Al menjawab dengan cuek sambil berjalan ke arah kelasnya, "Alda, Kara!!!" Al menerobos diantara Alda dan Kara, mengageti mereka berdua.

Caramu mencintaiku.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang