Bagian IV

15.3K 449 21
                                    

Hari Terakhir UTS.

"Ih apaan sih, nggak lucu banget tau!!" Al menutup mulutnya sendiri, menahan tawa yang menyembur. Disebelahnya, Kak Bagas malah sudah tertawa ngakak. Saking gelinya, Kak Bagas sampai memukul-mukul kursi.

"Eh tapi lucu lho, jadi cantik-cantik. HAHAHAHA" Sambil tertawa, Kak Bagas masih sempat-sempatnya menjawab Al. Al yang sebenernya nggak mau ketawa, jadi geli banget. Ponsel Kak Bagas, sekarang ada di tangannya. Dan diponsel-nya, ada foto editan Kak Bagas! Foto apa yang diedit? Itu Foto artis cowok Korea yang dia edit sana-sini jadi keliatan kayak cewek!!

Al yang sebenernya penggila korea, jadi ikut tertawa. Habisnya emang cantik-cantik sih. Duhhh, Al berusaha menahan tawanya. "Pokoknya harus hapus!! Kalo gak, Hp kakak gue sita. Titik"

"Ya gapapa, sita aja. Gue tau kok elo emang posesif sama gue, sampe pengen mata-matain siapa aja yang sms gue." Kak Bagas menjawab sambil tertawa.

"Gas." Belum Al sempat menjawab, terdengar suara dibelakang mereka. Kak Tika! Al dan Kak Bagas langsung menghentikan tawanya, Al menatap ke arah wajah Kak Tika yang seperti marah. "Bisa kita ngomong berdua?" Al merasakan lirikan tajam Kak Tika padanya.

"Em, aku ke kelas dulu ya Kak." Al berbalik dengan tahu diri, walaupun perasaannya penasaran banget.

------

From : Kak Bagas

Aku mau ngomong penting.

To : Kak Bagas

Apa kak?

From : Kak Bagas

Aku sayang sama kamu Al.

To : Kak Bagas

Trus?

From : Kak Bagas

Boleh nggak aku izin buat jadi pacar kamu?

To : Kak Bagas

Nggak.

From : Kak Bagas

Nggak?

To : Kak Bagas

Iya, nggak ngelarang maksudnya :)

XXXXX

3 Bulan kemudian.

"Besok adalah kejuaraan lari tingkat Kota, dan sekolah kita mendapat jatah 1 tim estafet." Pak Basriel berkata dengan nada suara berwibawa. Ditatapnya anak-anak yang dia latih di ekskul SMA Liakan ini. "Dan saya sudah memilih tim mana yang akan mewakili sekolah kita."

Kak Tika, Kak Dewi, dan Kak Sekar memasang tampang sombong. Karena mereka yakin 100% bahwa tim mereka yang dipilih, mereka kan yang paling senior disini. Jelas lebih berpengalaman dong. Al, Alda, dan Fara yang berdiri di pojokan malah sibuk bercerita. Mereka lebih tertarik mendengar cerita lucu Al yang biasanya dia ceritakan dengan ekspresi lucu yang menghibur.

"Dan Tim yang saya pilih adalah Tim-nya Al." Semua kepala langsung menoleh ke arah Al, Alda, dan Fara yang sedang cekikikan. Merasa diperhatikan, mereka bertiga menoleh dengan bingung.

Caramu mencintaiku.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang