Yang di sia- siakan

5.4K 359 5
                                    

Untukmu puteri yang ku sia- siakan

Aku memang bukan seorang ayah yang baik untukmu.
Aku memang seorang ayah yang jahat untukmu.
Aku bukan seorang ayah yang selalu memberikan kasih sayangnya, pada anak- anaknya.
Yang kulakukan malah membuang dan menyakitimu.

Kini aku sadar, kau adalah harta yang paling berharga dari Allah.
Kau adalah berlian paling berharga yang ku miliki.
Jujur aku menyesal, sangat- sangat menyesal.
Tapi, apa mungkin kau mau memaafkan papamu ini?
Maukah kau melihat papamu ini?
Maukah kau untuk di peluk, sosok yang membuangmu ini?
Maukah kau tersenyum untuk laki- laki jahat ini?

Yang aku harapkan adalah dapat bertemu denganmu. Bersujud di kakimu pun akan ku lakukan .
Aku merindukanmu

Dari seorang ayah yang menyiayiakan puterinya.
***

Papa..
Memang dulu aku begitu membencimu,
Tapi ku sadar, membenci akan merusakku.
Membenci tak dapat menyelesaikan segalanya.

Maka, aku sudah memaafkanmu.
Kecewa?
Tentu saja aku kecewa, namun apapun itu.
Kau tetap papaku..
Orang tuaku..
Tak perlu kau bersujud, untuk minta maaf padaku.
Sujudmu, hanya untuk Rabb pemilik alam semesta ini.
Yang aku butuhkan hanya pelukan hangat dari seorang ayah.

Yang ku butuhkan melihat, wajah papa tengah tersenyum padaku.
Inilah impianku, pa.
Aku selalu menyayangimu.

Dari puteri yang kau sia- siakan.
***

Ya Allah, di atas sajadahmu inilah aku selalu berkeluh kesah. Di atas sajadahmu inilah aku selalu menangis.
Di atas sajadahmu inilah aku bersujud. Di atas sajadahmu inilah aku memohon dan meminta..

Ya Allah, ampunilah dosa saudara- saudaraku muslimin wal muslimah. Berikanlah mereka rizki dan kesehatan, tunjukanlah kepada mereka jalan yang lurus. Ya Allah, semoga engkau selalu melindungi saudara- saudaraku, papa dan mama Sinta. Aamiin...
***

Zalfaa memperhatikan bundanya itu, bundanya meneteskan cairan bening dari matanya.

"Bunda menangis?"tanya gadis kecil itu.
Humaira menghapus air matanya lalu tersenyum, "Ya, bunda memang menangis. Karena bunda bersyukur, di beri seorang anak yang baik, dan sholehah"

"Benelan bun? Bukan, karena afa nakalkan?"tanyanya, dia menghapus sisa air mata Humaira dengan tangan kecilnya.

"Tidak, afa itu anak yang baik"
"Aamiin.." ujar Zalfaa mengamini

Raihan pov

Hari ini aku berniat mengunjungi si kecil zalfaa, rasanya aku sangat rindu melihat senyum manisnya. Benarkah? Aku ingin melihatnya atau aku ingin melihat dia yang mencuri hatiku lewat tadarus qurannya beberapa waktu yang lalu? Ya Allah.. Aku jatuh hati pada alunan ayat- ayat suci yang di lantunkannya.

"Hiks.. Hiks.. Bunda.. Bangun.. Bunda..!!"isak seseorang
Tunggu!! Tunggu!! Itu suara zalfaa kan?

***

Raihan langsung berlari menuju asal suara, dia melihat Zalfaa menangis sambil mengguncang- guncang tubuh Humaira. Di sana juga ada beberapa ibu IRT(Ibu Rumah Tangga) yang memandang sinis mereka berdua.

"Astagfirullahaladzim.. Ada apa ini?"Tanya Raihan, dia menghampiri Zalfaa
"Kamu siapa?"tanya ibu- ibu dengan rambut yang di jepit
"Saya... saya.. calon suaminya humaira"Ujar Raihan tiba- tiba, dia sempat tergagap
"Oh bagus deh, biar dia gak ganggu suami- suami kita lagi!"Ujar ibu berdaster hijau itu
"Sudah yuk, kita pergi saja!"ajaknya pada yang lain

Di atas Sajadah- MuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang