Complete all

(7)Siganteng berlesung pipi, namun protective sekali

Nunik dan monik bersiap-siap berangkat ke salah satu rumah customer mereka di siang bolong ini, kebetulan cuaca sangat panas sekali, membuat siapapun yang keluar rumah siang ini akan merasa sangat gerah dan ingin mandi saja, sementara, itu sudah menjadi tuntutan karir olshop mereka yang sedang hangat-hangatnya itu. Untunglah, sudah tiga bulan ini sejak toko online mereka itu didirikan tidak disangka-sangka mendapat sambutan baik dan hangat di kalangan pengguna sosial media, product yang dijual oleh lapak mereka laku pesat dan lumayan dikenal banyak orang, ternyata nama olshop mereka yang cukup unik itu yaitu "mamovenik" yang mereka karang dan ciptakan sendiri itu, MA=matte, mo=monik, ve=love, nik=nunik membawa hoki dan peruntungan yang baik bagi mereka berdua, perolehan tersebut tentu tak luput dari usaha dan doa dari mereka berdua.

Setiap harinya monik dan nunik banjir pesanan hingga keluar kota, setelah nunik menjadi pengangguran ia jadi lebih fokus untuk mengabdi pada usaha yang telah mereka rintis itu, sedangkan monik akan membantu atau menemani nunik jika akan bertemu dengan customer yang tidak bisa mengunjungi rumah nunik, karena saat ini nunik membuka stand kecil-kecilan didepan rumahnya, yang kebetulan tidak terlalu jauh masuk ke dalam gang tersebut, sehingga memudahkan mereka yang ingin membeli secara langsung bagi mereka yang ingin melihat-lihat atau membeli dengan puas.
Kebetulan siang ini monik dipulangkan dari pekerjaannya karena keluarga pemilik swalayan tempat ia bekerja mengalami kemalangan.

Nunik telah siap dengan satu boks berisi lipstick, eyeshadow, masker, serta beberapa tas-tas dan juga produk lainnya yang dibeli oleh kak zizi customer mereka yang merupakan reseller langganan mereka. Karena harga "mamovenik shop" sangat terjangkau hingga bisa dijual kembali bagi mereka para reseller.

"Haduh, rumahnya mana jauh banget lagi, mana panas. Fiuhhhh"ucap monik yang tiba-tiba sudah muncul di sebelah nunik yang sedang menaruh boks tersebut di bagian depan motornya.

"Sabar monik, bersakit-sakit dahulu, bersenang-senang kemudian, percaya lah, akan ada pelangi yang cantik setelah hujan, sekarang kita panas-panasan kemanapun, siapa tahu sebulan atau setahun lagi kita udah adem ayem didalam mobil kemana-mana. Lagian ini customer tetap kita yang rajin order, lumayan kan uangnya buat order barang lebih banyak lagi, keuntungannya pun lumayan"tutur nunik serius yang kali ini sudah bertengger diatas motornya, diikuti oleh monik yang duduk dibelakangnya sembari memakai sweater tebal miliknya.

"Hahahaha lagu looooe, perumpaan waktunya itu lho nik, manatahu sebulan atau setahun lagi. Sebulan atau dua bulan lagi kek.. Lha ini, hemm iya iya nunik, gue paham.. Amin yarabbal alamin"jawab monik diiringi dengan senyuman ikhlasnya. Ia meng-aminkan doa sahabatnya itu yang tentu saja juga menjadi do'a dan harapannya.

"Iya, mana kak zizi juga gak mau dianter pake paket pengiriman lagi, dia kan katanya juga ingin dekat dengan kita, bahkan dia rela yang seharusnya uangnya buat bayar ongkosnya kalo pake pengiriman ekspress malah diberi untuk isi bensin kita katanya"tukas nunik menambahkan kemudian memutar pedal gas untuk melaju ke jalanan milik bersama itu.

Nunik cukup kewalahan juga mengendarai motornya karena jalanan yang lumayan macet dan beberapa pengendara tampak seperti orang yang terburu-buru saja dalam mengendarai motornya. Ia heran, apa yang membuat mereka terburu-buru seperti dikejar polisi saja, nyelip sana, nyelip sini hingga terkadang ada juga yang bisa-bisa membahayakan orang lain.

"Nik ! Bisa buruan gak sih, panas nihhh.. Elo malah planga-plongo gak jelas, atau gantian deh siniin motor loe, gue yang bawa, lelettt lo nik, panas banget ini, lama-lama bisa gosong kulit gue"gerutu monik di belakang yang sepertinya sudah tak tahan melihat cara nunik membawa motor yang terlalu berhati-hati.

"Heleeeh, iya yang penting kita selamat sampai tujuan monik, kita selamat, barang nya selamat, uang nya kita dapet dengan selamat juga kan, elo banyak omong, diem mending"oceh nunik menjawab celotehan monik.