(14) Dari ketawa sampai kecewa

6 1 1
                                    

            Siang ini di hari sabtu, nunik mengajak miko menghadiri acara reunian dengan teman-teman SMA nya disalah satu cafe, ia mengenakan kemeja lengan panjang berwarna peach dan celana jeans panjang lalu di sampirkannya tas berwarna hitam di lengannya, penampilannya yang sederhana namun tampak begitu manis dan pas membaluti tubuhnya, begitupun dengan miko ia terlihat sangat tampan dengan penampilannya yang memukau.

"Lama banget kamu dandannya sayang"ungkap miko saat nunik telah selesai dan menghampiri miko yang telah menunggu di ruang tamu.

"Setengah jam doang kok nunggunya, ini juga udah siap, yuk kita berangkat"sanggah nunik ke miko.

Mereka berdua berjalan beriringan ke depan pintu lalu menaiki motor miko yang terparkir didepan rumah nunik.
Nunik mengukir senyumannya kala ia menatap miko dengan penampilannya yang membuat nunik tak berhenti menatapnya.

"Peluk dong"pinta miko ke nunik sembari menarik tangan nunik tanpa menoleh ke belakang.

Nunik dengan usil menjauhkan tangannya hingga tak dapat di gapai oleh miko , disamping itu ia juga tertawa-tawa kecil mengusili miko.

"Huuuu, bercanda bisa banget"protes miko.

"Nik, kita ke pom bensin dulu ya"Kata miko mengajak nunik.

"Iya, eh tapi anterin aku ke toilet nya dulu yank, entar baru kita isi bensin"pinta nunik dan miko menuruti keinginan gadisnya itu, ia lajukan motornya ke depan toilet pertamina. Nunik pun turun dari motor miko, begitupun miko, saat ia menunduk ke bawah, alangkah terkejutnya keduanya, mata nunik membesar dan seolah akan melompat keluar karenanya.
Detik berikutnya keduanya tak bisa menahan tawanya lagi, nunik ingin tertawa lepas namun berusaha ia tahan dengan susah payah karena ia ingin marah dengan miko yang menertawainya, tapi akhirnya nunik dan miko tertawa dengan
Lepasnya, mereka tertawa seperti tidak akan ada habisnya,
Buru-buru nunik melepas sepatu yang ia kenakan, ia tak peduli jika ia harus telanjang kaki untuk sementara waktu.

"Hahahahahahhahahaahhaahhaa yaampun yank, kamu kok se dodol itu sih? Kenapa sepatunya bisa beda-beda kamu pake huh?"kata miko di sela-sela tawanya yang tak berhenti sedari tadi.

"Hahahaha iya, abis mirip, warnanya juga sama-sama peach, sumpah deh aku gatau.."jawab nunik menjawab kata-kata miko dan ia sibuk menertawai kebodohannya sendiri yang salah memakai sepatu, keduanya sama-sama flasthoes dan keduanya memang memiliki warna yang sama persis hanya saja modelnya sedikit berbeda, ralat bukan modelnya sih. Tapi didepannya yang satu berbentuk pita satunya lagi polos tanpa pita namun ada bling-blingnya sedikit.

Nunik pura-pura memberengut kesal padahal ia sendiri masih ingin tertawa lepas, kejadian pertama didalam hidupnya. "SALAH MEMAKAI PASANGAN SEPATU" merupakan kejadian terbodoh,terdodol dan terparah sepanjang hidup nunik, benar-benar memalukan dan itu bahkan di saksikan oleh miko kekasihnya sendiri. Ia pikir miko akan malu dan marah-marah karena keteledorannya ternyata miko malah tertawa terpingkal-pingkal karena ulahnya.

"Miko, aku gak mau tau kamu harus cariin aku sepatu sekarang juga"perintah nunik ke miko.

"Hahaha iya iya, tapi kalo beli sepatu mahal aku lagi gak punya uang nik, 100/200an sih ada"kata miko to the point di sisa-disa tawanya.

"Gak perlu sepatu, sendal jepit aja udah. Ayooo buruan dong! Aku tunggu disini sekarang juga ya mik"

"Iya-iya-iya, bentar ya sayang, kamu disini dulu, aku cariin bentar, kayaknya di seberang jalan sana ada jual sih"ungkap miko kemudian ia memutar laju motornya.

Complete allTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang