(3) Aku cemburu 😔

9 1 0
                                    

Nunik sedang bersiap-siap dikamarnya. Ia merias diri dengan makeup minimalis dan pakaian yang biasa-biasa saja, nunik sudah berjanji bahwa hari ini ia akan menemani miko mengantarkan surat lamaran pekerjaan di beberapa perusahaan. Tepat satu minggu miko menganggur dirumah. Dengan begitu hampir setiap hari miko mengantar jemput nunik dari rumah ke tempat kerjanya-dari tempat kerja ke rumahnya. Totalnya ada 7 surat lamaran yang akan ia ajukan ke perusahaan-perusahaan tersebut siang ini, 3 diantaranya ialah nunik yang membuatkan dengan tulisan tangannya sendiri. untung saja hari ini pekerjaan nunik cepat selesai jadi ia bisa pulang lebih awal tentunya dan bisa menemani miko.

"Wah cakep bener kamu yang, cuma nemenin antar surat lamaran doang"tukas miko yang tiba-tiba sudah berdiri dihadapan nunik yang sedang mengenakan flatshoesnya.

"Hmmm kode yak? Supaya aku harus dandan lebih heboh dibanding kamu yang udah keren begini?"jawab nunik lalu melempar senyum ke miko.

"Ya enggak lah, kayak gini aja kamu udah secakep itu. Yuk berangkat"ajaknya kemudian.
Lalu mereka berdua naik ke motor miko yang sudah terparkir sejak miko datang tadi ,dan tak lupa nunik mengunci pintu karena mama dan papa masih di warung.

"Sayang, udah bosen ya dek jalan sama abang?"tanya miko yang sedang mengendarai motornya.tak urung miko melihat saja ke jalan raya sejak tadi, karena jika miko menghadap ke belakang bisa mati kecelakaan mereka.

"Cieee adek abang segala, abang-abang bakso nih ceritanya?"Canda nunik dari belakang punggung miko sesekali ia mencolek pinggang miko yang gampang sekali merasa kegelian. Geli-geli cinta, asem manis gitu rasanya.

"Jawab aja adek sayang, yee biarin dipanggil abang, trus mau manggil aku mas? Aku gak ada keturunan jawa-jawanya lho dek" jawab miko dengan mulutnya ke nunik.

"Hahaha iya iya abang..Gak kok sayang, gak bosen, emang kenapa bosen coba?"nunik bertanya karena ia ingin bertanya.

"Hmmm iya abisnya udah jarang meluk abang di perjalanan"sela miko malu-maluin.

"Hahahahahaha ooohhh itu, iiih abang mah gitu, baper! Gak ada hubungannya lah sama rasa bosen"seru nunik sok seru.

"Yaudah kalo gitu, sini mana tangannya... Mmmm nah gini kan enak, gak mesti meluk erat-erat juga, minimal kaya gini lah. Biar abang gak ngerasa jadi tukang ojek"kata miko diikuti oleh tawa keduanya.

"Hahahhaa iya iya abang, abang tukang bubur ayam"ucap nunik gak kenal malu.

"Iya iya ngeledek, lanjut aja ngeledeknya sampe lebaran"miko baper seketika.

"Hahahaha ngambekan banget orangnya"sela nunik dari belakang, karena yang didepannya adalah miko.

"Hmmm ini kita udah nyampe, yeee keenakan meluk kan jadinya"goda miko kekasih hati nunik yang padahal juga keenakan dipeluk.

"Hah iya ya?" Tanya nunik yang tak sadar mereka telah tiba di salah satu PT. tempat miko mengajukan lamaran pekerjaan yang memang tak terlalu jauh dari rumah nunik.

Lalu miko pun pamit ke nunik untuk masuk sebentar ke dalam kantor tersebut dan nunik menunggu di parkiran yang telah disediakan untuk orang-orang yang ingin parkir.

"Bbm siapa? Serius amat sampe-sampe gak nyadar aku udah disini, sini-sini coba lihat"ujar miko yang tiba-tiba sudah berada di samping nunik yang menunggu miko diparkiran dan masih duduk di atas motor miko.

"Apaan, gak kenapa-napa"nunik mencoba menyanggah.

"Yaudah ayo siniin handphone nya coba lihat akunya, seru banget bbman daritadi, manatau ada yang seru kan buat bahan lawakan. Sini pinjem"miko lalu merebut android nunik itu dari tangannya dan mengambil alih ponsel itu lalu serius membacanya. Membaca isi bbm nunik dengan rio mantan kekasihnya itu yang kebetulan mereka memang sedang bbm-an. Nunik melirik miko yang sedang scroll up isi bbmnya dengan rio. Wajah pria itu sudah memerah saat ini.tampaknya ia sedang menahan amarah, namun apa yang membuat ia marah? Toh bbman nunik dan rio isinya biasa-biasa saja.

Complete allTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang