Part 3

1.7K 39 0
                                    

"Aww!!" Teriak Nisa karena terjatuh bertabrakan dengan seorang lelaki didepan nya. "Ehh sorry2.. sorry ya Nis lo gak kenapa2??" Nisa yg terjatuh mendangak keatas melihat ternyata Danu yg menabraknya barusan.

"Sini Nis gue bantu" sambil mengulurkan tangan nya, Nisa yg dari tadi diam saja karena bingung harus bicara apa. Seorang lelaki yg selama ini dia sukai nya ternyata menabrak nya dan sekarang mengulurkan tangan nya kepada Nisa.

"Duhh sorry banget ya Nis gue gak sengaja" kata Danu merasa bersalah.

"Udah gue gak kenapa2 kok santai aja kali" jawab Nisa sambil tersenyum tipis kepada Danu. Padahal dengkul nya terluka karena tergusur ditanah tadi. Nisa pun berjalan pergi meninggalkan Danu dengan kaki yg pincang2 karena terluka.

"Eh Nis bentar" sambil berlari mengejar Nisa. "biar gue anter ke kelas lo ya?"

"E--ehh gak usah gak apa2 gue bisa sendiri Nu" jawab Nisa gugup.

"Gak usah nolak, ayukkk" sambil menuntun Nisa menuju kelas. "Lo mau kemana tadi? Danu bertanya.

"Gue mau ke kantin"

"Loh kok sendirian?"

"Udah biasa Nu sendiri mah kan jomblo Hahahaa" jawab Nisa sambil bercanda. "Hehe nggak tadi gue belum selesai ngerjain tugas dari bu Onah, yaudah deh gue ditinggal sama temen2 gue" sambung Nisa.

"Oh gituu, yaudah kalo gitu lo tunggu sini dulu deh gue mau kekantin bentar, tunggu sini aja ya jangan kemana mana" Sambil memegang pundak Nisa dan menyuruh Nisa duduk dihalaman sekolah.

"Eehhh tapi.." Nisa belum selesai bicara Danu sudah berlari ke kantin. "Hmm untung aja yg nabrak gue tadi Danu, kalo enggak mungkin udah gue tonjokin tuh orang, anjir sakit banget kaki gue" Nisa bicara dalam hati sambil memegang dengkul nya.

"Nih nis" tiba-tiba datang Danu memberi minuman kepada Nisa dan duduk disamping nya, dilihat nya Nisa meringis kesakitan sambil memegangi dengkul nya.

Danu tadi sempat ke koprasi membeli kapas dan betadine, pikirnya untuk mengobati Nisa karena merasa bersalah.

"Sini nis gue obatin" sambil memegang kapas dan memberi betadine.

"Lo dari mana sih Nu lebay banget deh, kan udah gue bilang gue gak kenapa2"

"Gak kenapa2 dari mana?! Jelas2 itu kaki lo luka Anisa Aditya! makanya gue bawain obat. Biar lo gak sakit" jawab Danu sambil mengerutkan kening nya.

"Gue udah sakit dari dulu malahan gara2 lo Nu" Nisa menyender di kursi yg diduduki nya dengan tatapan kosong sambil memasang muka datarnya. Dia tak menyadari bahwa kata2 nya membuat Danu kebingungan.

"Haa? Apaan? Emang gue pernah nabrak lo juga ya sebelum ini?" Danu kebingungan.

"Ehhh enggak nggak gue cuma bercanda" tersadar dari tatapan kosong nya dan "bego banget sih gue, ngomong apaan sih gue barusan, huh begoo" dalam hati Nisa

Danu hanya tertawa melihat wajah Nisa yg gugup. "Biasa aja kali nis gak usah gugup duduk sama gue hahaha" Danu meledek. "Idih GR lo haha" jawab Nisa sambil tertawa.

"Hahaa dasar sodara gila" Ucap Danu membuat Nisa terdiam. "Sodara Nu? Sodara yaa hehe iya Nu cuma sodara ya" dalam hati Nisa yg hancur mendengar kalimat itu.

"Hehe iya sodara ya Nu" jawab Nisa.

Sambil mengacak2 rambut Nisa "iya dong sodara, sodara konyol yg baru gue temuin hahaha"

"Apaan sih Nu" jawab Nisa merengut.





"Kringgg....." suara bell berbunyi menandakan jam istirahat sudah berakhir.

"Udah yuk masuk kelas" Ucap Danu sambil memegang bahu Nisa dan menuntunnya.

Nisa tidak bisa bicara apa2 lagi saat itu, rasanya bercampur aduk antara senang dan sedih..



"Ehh lo kenapa Nis?" Ujar teman2 nya ketika melihat Nisa dituntun Danu memasuki kelas.

"Gue tadi gak sengaja nabrak dia, tapi udah gue obatin kok" Danu menjawab pertanyaan teman2 Nisa.

Ada Via dikelas itu dan menatap Danu sambil bicara dalam hati "kenapa gue cemburu ya ngeliat mereka berdua" Nisa melihat Danu dan Via bertatap tatapan. "Gue cemburu Nu liat lo natap mata Via sedalem itu" dalam hati Nisa.

"Yaudah ya Nis gue ke kelas dulu"

"Iya Nu makasih yaa" jawab Nisa.

Danu berjalan meninggalkan kelas Nisa dan menuju ke kelas nya. Tapi Via yg berada di kelas itu malah keluar mengejar Danu dan memanggil nya "Nu Danuu tunggu bentar!"

"Eh Via ada apa?"

"Gue mau ngomong sama lo, boleh?"

"Ya boleh2 aja sih, tapi liat tuh udah ada guru di kelas gue, ntar aja balik sekolah deh ya gue tunggu lo diparkiran"

"Mmm yaudah deh" Via pergi meninggalkan Danu ke kelas.

***

"Udah nunggu lama ya Vi?" Danu menyapa Via yg sedari tadi menunggu Danu diparkiran sekolah.

"Eh nggak kok barusan hehe" jawab Via.

"Yaudah balik bareng gue yuk?" Sambil mengeluarkan motor besarnya dari parkiran. Via pun duduk di jok belakang Danu sambil duduk miring

"Ohh ya tadi lo mau ngomong apa?" Ujar Danu memecah keheningan.

"Gini Nu, sebenernya tadi gue mau ngomong disekolahan aja gak mau ngomong dijalan kaya gini" jawab Via.

"Yaudah lo mau ngomong apa emang?"

"Soal Nisa"

"Soal Nisa? Emang Nisa kenapa Vi?"

"Mmm nggak deh besok aja pas istirahat disekolah ya" Via bingung harus bicara apa saat itu kepada Danu.

"Hadehh yaudah deh serah lo aja"

Sampai di rumah Via.. "Gak mampir dulu Nu?" Ajak Via.

"Eh enggak deh hehe gue balik ya Vi" tolak Danu.

Dalam hati Danu sangat senang karena bisa mengantar Via pulang. "Bidadari banget ya yg gue anter balik tadi, apa ini saat nya buat gue deketin Via. Tapi apa yg mau dia omongin tentang Nisa tadi yaa" Danu bicara dalam hati dan tersenyum kecil sambil membawa motor nya kembali ke rumah.

--------------Lanjut ke part 4

Diam Diam SukaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang