#PROLOG

42.5K 1.9K 49
                                    

JUNE POV

Pagi hari tepat pukul 4 Pagi, aku sudah terbangun dari tidurku. Futon kecil dan selembar selimut menemaniku setiap malam dalam tidurku. Ya, begitulah kehidupanku, hidup penuh dengan kekurangan. Ibuku akan pergi bekerja sebagai seorang pembantu rumah tangga dikota pukul 6 pagi, dan setiap pagi aku akan membantu Ibu mempersiapkan sarapan untuk ke 2 adikku, April dan Julia.

Aku menuju kesisi kamar adikku, melihat mereka yg masih tertidur diatas futon mereka membuatku mengurungkan niatku untuk membangunkannya sepagi ini. Rumah ku yg hanya berukuran kecil dan tidak layak ditinggali sudah harus kami terima karna keadaan seperti ini.

"June, kau sudah bangun nak," suara seorang malaikat yg memanggiku dipagi hari,

"Ibu, aku sudah bangun," jawabku

"Biar Ibu saja yg menyiapkan makanan, pergilah mengurus seragam adikmu dan seragammu" balas Ibu,

Ibu akhirnya menggantikan posisiku yg sedang memasakan sarapan untuk kami sekeluarga. Aku mengambil seragam milik April dan Juli, serta seragamku dilemari yg cukup besar diruang tamu. Kami hanya memiliki 1 lemari yg kami gunakan berempat bersama Ibuku.

"Junjun, Juli mimpi buruk lagi," panggil April saat aku menyetrika baju mereka.

Aku menghampiri Juli yg berkeringat dan mulai menangis,

"Hey Juli, kau tak apa ?" tanyaku mengusap rambutnya,

"Juli, Juli bermimpi buruk lagi Junjun," jawab Juli sedikit menangis,

"Tak apa, itu hanya sebuah mimpi, itu tidak akan terjadi. Pergilah mandi bersama April, tidak akan lama lagi kalian harus menuju sekolah" balasku kepada adikku.

Setelah menyiapkan pakaian mereka, aku langsung menuju kamar mandi untuk membersihkan diriku.

Badanku yg begitu kecil, kurus, dan berwarna putih pucat menggambarkan diriku yg begitu kekurangan. Rambutku berwarna coklat gelap, dan terdapat sebuah tanda lahir dibawah mata kananku. Setelah membersihkan diri, aku bersama Juli, April, dan juga Ibu sudah siap diruang tamu untuk memakan sarapan kami. Kami hanya memiliki beberapa ruangan, yaitu kamarku, kamar adik2ku, kamar ibu, dan ruang tamu serta sebuah kamar mandi yg kecil.

"Jun, setelah selesai sekolah langsunglah pulang," pinta Ibu kepadaku,

"Ibu, aku harus bekerja membantumu Bu," jawabku.

Sepulang sekolah aku bekerja di Cafe disebuah Mall dikota. Aku bekerja demi membantu ekonomi keluargaku yg begitu prihatin.

"Biar Ibu saja yang bekerja nak," pinta Ibu,

"Tidak Bu, biarkan June membantu Ibu bekerja," jawabku memegang tangan Ibuku.

Setelah menyelesaikan sarapan kami, tepat pukul 6 pagi, aku harus mengantar April dan Juli menuju sekolahnya, dan Ibu juga harus menuju kota untuk bekerja.

Aku berjalan bersama kedua adikku dijalan setapak menuju sekolah mereka yg tidak begitu jauh dari sini.

"Junjun, Ibu guru mengatakan kepadaku agar membeli pensil warna baru, karna pensil warnaku sudah tidak bisa digunakan" pinta April meminta kepadaku,

Aku memikirkan kebutuhan adik2ku yg harus kupenuhi, terkadang aku cukup sedih karna adikku harus ikut merasakan kekurangan kami.

"Baiklah April, kaka akan membelikannya nanti," jawabku tersenyum kepada adikku,

Setelah beberapa lama berjalan, akhirnya kami sampai di sekolah dasar Jasmine De Acnte. Disini April dan Juli bersekolah dan mereka sekarang masih berada ditingkat taman kanak kanak. Ya disekolah dasar ini tidak memulai dari kelas 1, melainkan kelas TK.

MOONLIGHT [BOYXBOY]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang