#11

12.6K 974 44
                                    

JUNE POV

Setelah menjemput kedua adikku dan mengantarnya kerumah Tante Angela, aku harus meneruskan jalanku menuju rumah Jongga. Walau sebenarnya aku ingin sekali berhenti, tapi demi Ibu dan Adik-adikku, aku terpaksa bekerja dengan Ayah Jongga, lagi pula Ayah Jongga berjanji akan menyekolahkan kedua adikku hingga besar. Ayah Jongga begitu baik dengan keluargaku, tapi kenapa Jongga begitu kasar dan sangat suka memerintah ??

"Kau terlambat !" sahut Jongga saat aku masuk kedalam kamarnya,

"Aa-aku harus mengantar adik-adikku terlebih dahulu," jawabku,

"Sekali terlambat ya terlambat," balasnya,

"Karna kau sudah terlambat aku akan menghukummu," lanjutnya,

"Kau akan menghukumku ?" tanyaku kaget,

"Yaaa, sekarang pergi belikan aku makan siang," jawabnya meneriakiku,

"Ta-tapi aku tidak punya uang untuk membelikanmu makan siang," balasku,

"Ya pake uangku lah dasar bodoh ! Belikan 2 porsi ! aku begitu lapar !" jawabnya memberikanku uang,

"Apa yang kau tunggu ? Jika dalam 30 menit kau tak kembali, selama sebulan aku tidak akan mau belajar dengamu," lanjutnya,

Akupun langsung berlari keluar dari kamar, dan keluar dari rumah. Berlari menelusuri jalan mencari restoran yang buka disiang ini. Cukup lama aku berlari dan akhirnya aku mendapatkan sebuah restoran cepat saji. Kupesan 2 buah Burger Deluxe sesuai pesanan Jongga, dan kembali berlari menuju rumahnya. Mungkin ini sudah sekitar 25 menit, dan aku keringatku sudah mulai berjatuhan berlari membawa makanan Jongga.

"Aku sampai," teriakku membuka pintu kamar Jongga,

"Kau terlambat !" teriaknya,

"Kau terlambat 1 menit, sekarang keluar dari kamarku," lanjutnya berteriak,

Dengan wajah yang masih mencoba bernapas kini aku mendapatkan cobaan baru lagi. Aku terlambat, hanya 1 menit. Aku menaruh makanan Jongga diatas mejanya, dan mengambil tasku lalu keluar dari kamarnya. Aku hanya cukup bersabar menerima apa yang Jongga lakukan kepadaku hari ini,

"June !" teriak Jongga dari atas,

Aku berbalik,

"Aa-aku hanya bercanda, naiklah ! Kalau kau tak naik akan kuhajar kau," perinta Jongga,

Mau tak mau aku harus kembali naik menuju kamar Jongga.

"Makanlah," perintah Jongga memberikanku sebungkus makanan yang tadi kubeli,

"Ta-tapi ini makananmu," jawabku menolak,

"Kalau kau menolak aku akan membuatmu menyesal," bentaknya,

Aku hanya mengambil makanan tersebut, dan memakannya sesuai perintah Jongga.

Aku menyelesaikan makananku, begitu juga dengan Jongga. Kuambil bungkus makanannya yang ditaruhnya didepan badannya.

Kurasakan tangannya sekarang berada diujung bibirku. Ia membersihkan saus yang berada diujung bibirku. Mata kami bertemu, matanya yang begitu tajam. Bibirnya yang begitu seksi, membuatku tidak berhenti menatapnya.

"Ma-maaf" sahutku menunduk dan berdiri membuang sampah tersebut,

"Lanjutkan tugas kita kemarin, senin depan sudah harus dikumpul," sahut Jongga,

Aku hanya mengangguk dan mengambil buku2 Jongga dan mulai mengerjakannya. Sesekali ia membantu tapi tetap saja ia harus belajar.

Kini kurasakan kepala Jongga berada dipahaku. Ia tertidur dipahaku, dengan tangannya yang masih memegang handphonennya. Kuambil bantal yang tak jauh dariku dan memindahkan kepala Jongga menuju bantal tersebut.

MOONLIGHT [BOYXBOY]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang