#14

12K 981 10
                                    

JUNE POV

Setelah sampai didepan rumahku, aku, Jongga dan juga Eva turun dari mobil masuk kerumahku.

"Ibu, Eva mau bertemu dengan Ibu," sahutku,

"May, hari ini aku ingin kita semua makan malam bersama," sahut Eva,

"Makan malam ?" tanya Ibu bingung,

"Ya, kita akan makan malam bersama diluar, bersamaku, Jongga, June, dan kedua adik2 kecil ini" jawab Eva sambil mencubit pipi April,

"Hey siapa namamu ?" tanya Eva,

"Aku April, dan ini adikku Juli" jawab April,

"Nah sekarang, April dan Juli segeralah berganti baju, kita akan berjalan-jalan malam ini"

"Tapi kami tidak pernah berjalan-jalan," jawab April,

"Maka dari itu kali ini kita akan berjalan-jalan" sahut Eva,

Aku membawa adikku masuk kedalam kamar untuk mengganti baju mereka. Walau aku sedikit malu karna adik-adikku tidak memiliki pakaian yang bagus seperti mereka.

Setelah bersiap-siap kami pun langsung keluar dari rumah.

"Nyonya, maafkan kami jika kami tidak berpakaian yang layak," sahut Ibu,

"Tidak apa2 May," jawab Eva,

Kami masuk kedalam mobil Jongga dan langsung menuju kesebuah restaurant yang cukup besar dikota. Makan malam bersama kali ini begitu membahagiakan. Ibu, April, dan juga Juli menikmati makanan yang disiapkan. Eva juga begitu senang bertemu dengan April dan Juli.

"Kau mau keluar ?" tanya Jongga,

Aku hanya menyetujuinya meninggalkan Eva dan yang lain yang sedang bermain,

"Seminggu lagi ujian akhir akan berlangsung," sahut Jongga,

"Berarti kita harus belajar lebih giat" jawabku,

"June,"

"Ya ?" jawabku,

"Jika aku gagal tahun ini, aku harus pergi dari Georgia" sahut Jongga,

"A-apa maksudmu ?" tanyaku kaget,

"Aku sudah berjanji kepada Ayah jika aku harus berhasil tahun ini dan meninggalkan sikap burukku, tapi jika aku gagal, aku akan pergi dari sini dan tinggal bersama kakekku di Belanda" jawab Jongga.

Hatiku rasanya sedikit kaget dan sakit. Aku mencoba bernapas, entah kenapa aku begitu takut dan cemas melihat perkataan Jongga.

"Kau menangis ? hey June, kau tak apa ?" panggil Jongga sambil memegang wajahku,

"Aku tak apa, aku, aku hanya terkena angin" jawabku,

Kurasakan badanku kini terasa hangat. Jongga memelukku, ia memelukku erat. Lelaki yang memiliki sifat sangat sangat jahat ini, bisa memeluk seseorang. Kurasakan pelukan Jongga mulai merenggang,

"Aku tidak akan meninggalkanmu, hey, aku akan berhasil tahun ini, aku janji" jawab Jongga menyeka air mataku.

Kenapa aku begitu cengeng mendengar kata-kata Jongga. Akhirnya aku hanya membalas dengan tertawa dan menerima janji Jongga.

•••
JONGGA POV

June menangis. Ia menangis saat kukatakan diriku akan pergi. Saat aku memeluknya, kurasakan jantungku yang begitu berdegup kencang. Kini ia sudah kembali kerumahnya bersama keluarganya meninggalkanku bersama Eva dimobil.

"harusnya malam ini dia tidur bersamaku," sahut Eva,

"padahal aku sudah berencana untuk membuat kue besok pagi bersamanya, tapi tak apalah" lanjutnya,

MOONLIGHT [BOYXBOY]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang