#13

12.3K 1K 43
                                    

JUNE POV

Sudah hampir seminggu aku tidak melihat Nathan. Dia seperti menghilang dari penglihatanku. Dikelas juga dia tidak ada. Jenifer mengatakan jika dia sedang pergi keluar negri. Begitu juga dengan pekerjaan ku sebagai guru Jongga. Sekarang Jongga sudah bisa mulai mengerjakan tugasnya sendiri, walau kadang aku masih melihat dia menyontek pekerjaan temannya. Hari ini aku harus bekerja dengan Jongga, dan mulai 2 hari yang lalu Ayah Jongga sudah menetapkan jika aku harus ikut pulang bersama Jongga lalu menjemput kedua adikku.

"Kau pulang ?" tanya Jenifer membereskan bukunya,

"Hmm, aku harus ikut dengan,"

"Ayo pulang," sahut Jongga tiba2,

"Bye Jen," jawabku kepada Jenifer,

Aku dan Jongga berjalan melewati koridor. Kali ini ia berjalan disebelahku yang membuat fans-fansnya kaget melihatku berada disampingnya, karna sebelumnya aku selalu berada dibelakangnya.

Setelah masuk kedalam mobil, Jongga langsung mengendarai mobilnya menuju sekolah adikku, dan mengantar mereka menuju rumah Tante Angela.

Sesampainya dirumah Jongga, kami melihat ada sebuah mobil yang menunggu diluar halaman, dan seorang lelaki yang berdiri disebelahnya.

"Siapa lelaki bodoh itu !?" teriak Jongga kesal,

Aku menatap lelaki tersebut, dan barulah kusadar jika dia adalah,

"Nathan," panggilku,

"Arghh lelaki itu !" teriak Jongga membuka pintu mobilnya dan keluar,

Oh ini tidak akan berjalan baik.

Aku ikut keluar dari mobil mengikuti Jongga,

"Apa yang kau lakukan disini !" tanya Jongga membentak,

"Mengambil June dari mu !" balasnya,

Mengambilku ? Maksudnya apa ?

"Apa maksudmu ?" tanya Jongga,

"Aku akan mengambil June dari mu !jawab Nathan,

"Bisakah kita bicara dengan baik-baik ?" tanyaku memisahkan mereka,

"June ! Kau lebih memilih bekerja dengan dia dan berhenti dengan ku ! Apa kau bodoh ?" tanya Nathan,

"Ma-maksudku bukan begitu Nat," jawabku mencoba menjelaskan,

"Kalau dia bekerja denganku kenapa ? Ha ? Dia lebih memilihku dari pada kau lelaki manja !" balas Jongga,

Kini amarah Nathan sudah meledak. Ia memukul pipi Jongga dengan sebuah tinjuan. Tak mau kalah Jongga pun mulai menghajar Nathan tak kalah kuat. Kini mereka tengah kelai layaknya petarung,

"Bisakah kalian berhent,"

"Brukkkk"

Kurasakan sebuah hantaman keras mengenai pelipisku. Aku merasa pusing sekarang, aku terduduk menerima hantam tiba-tiba tersebut.

"June maafkan aku," sahut Nathan,

"Kau !" teriak Jongga,

"Cukup, ! Cukup !" teriakku sambil memegang kepalaku yang sakit,

"Ini salah mu !" teriak Nathan !,

"Salahku ? Apakau bodoh ? Kau yang memukul June !" balas Jongga,

Kini mataku mulai berat, aku tidak bisa mendengar apa yang mereka bicarakan sekarang. Mataku semakin memberat dan akhirnya aku tertidur. Atau pingsan ??

•••

Kubuka kedua bola mataku. Aku terbangun disebuah ruangan yang hampir kukenal. Kamar Jongga? Aku terbangun diranjangny.

MOONLIGHT [BOYXBOY]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang