#15

11.7K 947 34
                                    

JUNE POV

Setelah selesai menyantap kue-kue yang kami buat. Sekarang aku dan Jongga sudah harus belajar karna minggu depan ujian akhir sudah akan berlangsung.

Aku begitu senang mengajar Jongga sekarang, karna ia begitu teliti mengerjakan tugas serta sangat memerhatikanku saat menjelaskan. Kini ia juga sudah tidak kasar denganku, walau terkadang dia masih bersikap memaksa.

"Aku capek June," pinta Jongga,

"Beristirahtlah dulu, aku akan mengecek April dan Juli dibawah" jawabku,

"No, aku mau tidur bersamamu," balasnya menarik tanganku,

"Jongga, kau tak bisa tidur bersamaku" jawabku tertawa melepaskannya,

Sekarang ia beracting layaknya seseorang yang membutuhkan air,

"Beristirahatlah, aku akan segera kembali," jawabku menutup pintu kamarnya,

Aku turun kebawah melihat Eva yang bermain dengan April dan Juli. Akupun menemani Eva bermain bersama kedua adikku.

"Bagaimana Jongga sekarang ?" tanya Eva,

"Sekarang dia sudah bisa mengerjakan hal-hal yang sebelumnya ia belum mengerti, dan menurutku sekarang ia lebih rajin dari sebelum2nya" jawabku,

"Mungkin ini berkat kau" sahut Eva,

"Berkatku ?" tanyaku bingung,

"Yaa, coba saja Christian memilih guru yang lain, mungkin saja dia tidak akan serajin ini" jawabnya,

"Aku bersyukur bisa membantu sesama yang lain," balasku tersenyum,

Setelah berbincang-bincang bersama Eva, akhirnya aku kembali kekamar Jongga.

Kulihat dia yang tertidur pulas dilantai kamarnya. Menurutku dia mungkin kelelahan, jadi kuputuskan untuk menyudahi pelajaran hari ini. Aku merapikan buku-buku dan menaruhnya kembali dimeja belajar Jongga.

Tiba-tiba handphone Jongga berbunyi. Kulihat Jongga yang tidak juga terbangun membuatku mengangkat telfon tersebut,

"Sayang..... kamu kok lama banget sih angkat!" sahut seorang wanita,

"Hmm, i-ini June, Jongga sedang tidur" jawabku,

"June ? June siapa ? Mana Jongga ?" tanyanya dengan nada sedikit kesal,

Tiba-tiba Jongga terbangun. Kuberikan telfon tersebut dan membiarkannya berbicara.

"Maaf aku tadi,"

"Sudalah, tidak apa-apa" jawabnya,

Setelah itu aku pamit untuk pulang membawa adik-adikku. Kali ini aku akan pulang diantar oleh Eva, karna Jongga harus pergi. Pikiranku selalu terpikir oleh wanita yang menelfon Jongga tadi. Ia memanggil Jongga sayang, berarti ia adalah kekasihnya. Hatiku sedikit gelisah memikirkannya yang membuatku tidak berhenti untuk memikirkannya.

apakah aku cemburu ? tidak. Aku tidak mungkin cemburu. Jongga sudah memiliki seorang kekasih, maka dari itu aku harus senang menanggapi hal itu, bukan malah memikirkannya seperti ini.

•••

JONGGA POV

Hatiku begitu gelisah. Tiba-tiba saja Regina menelfonku dan mengatakan ia telah telat 2 bulan dan itu membuatku begitu ketakutan. Regina tidak mungkin hamil. Aku belum siap menjadi seorang Ayah, dan juga aku tidak mencintai Regina.

"Apa kata dokter ?" tanyaku kepada Regina saat ia keluar dari ruangan,

"Aku hanya telat, aku tidak hamil" jawabnya,

MOONLIGHT [BOYXBOY]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang