#3

16.1K 1.3K 15
                                    

JUNE POV

Seperti biasa, aku membawa bekalku menuju taman belakang sekolah agar aku bisa memakannya dengan tenang. Kubuka makananku, dan kali ini Ibu hanya memasak nasi dan sebuah kentang. Walau ini menurut orang-orang sangat kurang, tapi bagiku ini sudah bisa membuatku kenyang.

Setelah menyantap bekalku, niatku adalah kembali ke kelas, tapi entah knapa rasanya sangat malas untuk kembali kekelas. Jadi aku berdiam diri sebentar dibawah pohon dan memejamkan mata, karena bel masuk juga belum berbunyi.

"Kau disini rupanya," panggil seseorang yg membangunkanku,

"Jenifer ?" jawabku terbangun,

"Aku mencarimu dikelas tapi aku tidak menemukanmu," balasnya,

"Aku selalu disini saat istirahat,"

"Kenapa kau begitu menyukai tempat ini ? maksudku tempat ini sudah dilupakan," balas Jenifer yg kini duduk disebelahku,

"Entahlah, tempat ini nyaman, tenang, dan aku merasa damai jika berada disini," jawabku,

Kami hanya bercanda gurau bersama ditaman belakang. Aku merasa sangat senang bisa memiliki teman seperti Jenifer yang sepertinya tidak mementingkan status diriku.

JENIFER POV

"June aku begitu senang bisa berteman denganmu, walau aku baru mengenalmu" jawabku kepada June,

"Baguslah Jen, aku senang jika bisa membuatmu senang, kau tahu aku hanya memiliki satu teman disekolah ini, tapi sekarang aku memilikimu menjadi temanku" balasnya,

Aku menaruh kepalaku dipundak Jun. Kami merasa sama-sama tenang berada disini, hingga akhirnya bel istirahatpun berbunyi. Kami menuju kekelas bersama-sama. Sesampainya dikelas, aku membawa mejaku kebelakang dan menaruhnya disebelah meja June, agar kami bisa duduk bersama.

Kemudian Mr. Frank pun masuk kedalam kelas.

"Bapak akan membagi kalian menjadi beberapa kelompok. 1 Kelompok 2 orang, dan lelaki-lelaki dan perempuan-perempuan" sahut Mr. Frank diakhir pelajaran,

"Ahh June kita tidak bisa sekelompok," kesalku,

Mr. Frank membacakan nama-nama kelompok dan kali ini aku harus satu kelompok bersama Jeen.

"Stephanie dan Selena"

"Jordan dan ...."

"June dan Jongga"

What ? June satu kelompok dengan Jongga ? sontak aku kaget mendengar nama mereka disebutkan

"Mr. Frank saya tidak mau bersama June," teriak Jongga menolak,

"Maka dari itu kau tidak akan mendapatkan nilai Mr. Jongga" jawab Mr. Frank jelas dan meninggalkan ruangan,

JUNE POV

Sedikit tidak terima saat aku disatukan dengan Jongga. Niatku yang awalnya ingin menjauhi dirinya kini kami harus bersama-sama mengerjakan sebuah tugas. Dan sekarang, Jongga begitu kesal mengetahui dia akan sekelompok denganku.

"Tidak apa-apa June, aku akan membantumu" sahut Jenifer,

Aku tidak menjawab perkataan Jenifer, aku masih memikirkan bagaimana aku bisa mendapatkan nilai jika aku sekelompok dengan Jongga.

Waktu pulangpun tiba, sebelumnya Jenifer sudah memaksaku untuk ikut pulang dengannya dan aku tidak bisa menolak.

"Jenifer, bisakah kau memberhentikanku di pertigaan ?" pintaku,

"Kenapa ? rumahmu kan masih jauh" balas Jenifer,

"Aku harus menjemput kedua adikku dulu," jawabku,

Jeniferpun memberhentikanku di pertigaan dan aku turun dari mobilnya. Tak lupa aku berterima kasih sebelum ia meninggalkanku,

Aku berjalan beberapa saat, aku sudah sampai disekolah April dan Juli, tapi mereka tidak ada disana,

"April dan Juli sudah dijemput oleh Ibunya," jawab salah satu guru disana,

Mengapa Ibu cepat pulang ? hatiku kini sudah tidak karuan memikirkannya, dengan itu kupercepat langkah kakiku menuju rumahku.

"Aku pulang," panggilku masuk kedalam rumah,

"Ibu ?" panggilku lagi melihat Ibu yg berada diruang tamu bersama April dan Juli,

"Kenapa Ibu cepat pulang ?"

"Ah June, hari ini keluarga Jonathan harus bepergian keluar kota, dan hanya meninggalkan anaknya disana, dan Ibu diminta pulang dan berlibur selama keluarga Jonathan pergi," jawab Ibu,

"Oh seperti itu, baiklah. June harus bekerja dulu Bu," balasku pergi menggantikan bajuku,

Setelah sampai dimall aku segera menuju cafe untuk bekerja. Tapi tiba-tiba seseorang entah dari mana menarik lenganku. Ia pertama menggenggam lenganku tapi kini ia telah menggenggam tanganku. Ia membawaku belari keluar dari Mall entah kemana. Setelah sedikit lelah berlari akhirnya aku bisa melepaskan genggamannya,

"Jongga, apa yg kau lakukan ?" tanyaku,

"Kau harus ikut denganku " jawabnya sambil menarik tanganku,

Aku berhenti dan tidak mengikutinya,

"Aku harus bekerja Jong," jawabku,

"So ? i don't even care with your job, intinya kau harus mengikutiku !" balas Jongga,

Aku melepas genggamannya dan mundur beberapa langkah,

"I'm sorry, tapi aku harus bekerja. Aku harus menafkahi adik-adikku dan Ibuku, jika kau ingin pergi, kau bisa pergi sendiri," jawabku lagi meninggalkan Jongga dan kembali menuju cafe tempatku bekerja,

"Kau terlambat June," panggil seseorang yaitu Mr. Tar, supervisor kudisini,

"Maafkan aku tuan, aku tidak akan mengulanginya," jawabku,

Dengan nafasku yang masih tak beraturan aku pun langsung menuju dapur dan bekerja seperti biasa.

JONGGA POV

"I'm sorry, tapi aku harus bekerja. Aku harus menafkahi adik-adikku dan Ibuku, jika kau ingin pergi, kau bisa pergi sendiri,"

Entah kenapa aku merasa sedikit iba kepada bocah tersebut. Ternyata ia bekerja demi keluarganya, tapi biarpun begitu, niatku untuk mengerjainya harus batal.

Aku kembali kerumah dengan bertemu dengan rumah yg begitu gelap dan tidak berpenghuni. Kuambil sebatang rokok dari kantongku dan mulai membakarnya. Kuisap racun tersebut dan membuatku sedikit tenang, melupakan semua masalahku hari ini.

tbc,

MOONLIGHT [BOYXBOY]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang