#5

15.4K 1.1K 10
                                    

JUNE POV

Aku terbangun dari tidurku. Saat aku membuka mata aku tersadar sekarang aku bukan dikamarku, karena begitu banyak barang-barang mahal disekitarku.

"Kau sudah bangun June," panggi seseorang yang masuk kedalam kamar tersebut,

"Nathan ?" jawabku,

Aku baru ingat, sepulang sekolah tadi aku kehujanan dan Nathan datang menjemputku lalu aku tertidur disini. Oh tuhan aku sudah sangat menyusahkan Nathan.

"Ja-jam berapa sekarang ?" tanyaku kepadanya,

"Tenanglah June, sekarang sudah pukul 7 malam" jawab Nathan duduk diranjang yg kutiduri,

"Maafkan aku Nathan, aku sudah begitu menyusahkanmu hari ini, aku harus kembali kerumah" pintaku segera turun dari ranjang,

"Aku akan mengantarmu,"

"Tidak Nathan, kau sudah begitu baik hari ini, aku tidak ingin merepotkanmu" jawabku,

"Tidak sama sekali June, aku akan merasa kecewa jika kau tidak menerima tawaranku"

dengan sangat tidak enak hati aku harus menerima tawaran Nathan untuk mengantarku pulang,

"Terima kasih banyak Nathan, aku sungguh beterima kasih" balasku sesampainya dirumahku,

"Jangan terlalu bersikap seperti itu kepadaku, cukup panggil aku Nat," jawabnya,

"T-tapi kau atasanku, aku harus menghormatimu," balasku,

"Maka dari itu aku memintamu untuk tidak bersikap seperti ini kepadaku, anggap aku adalah temanmu, dan cukup Nat,"

"Bailah Nathan" jawabku,

"maksudku Nat," lannjutku,

Aku keluar dari mobil Nathan dan segera masuk kedalam rumahku.

"June, adikmu sakit" sebut Ibu saat ku datang,

Ternyata Juli mengalami sakit hari ini. Karna cuaca hujan dan dingin, Juli terkena demam yg beitu tinggi. Aku dan Ibu takut penyakit Juli akan semakin parah jika tidak dibawa kerumah sakit.

"Esok aku akan bertemu dengan bosku, aku akan minta gajiku dimajukan, tenanglah Bu" sahutku kepada Ibu,

Ibu terlihat khawatir kepada Juli yang tertidur dengan kompres dikepalanya.

  •••

Hari ini aku hanya mengantar April seorang kesekolahnya karna Juli yang belum juga membaik. Setelah mengantarnya segera aku menuju sekolah untuk bersekolah.

Sesampainya disekolah aku langsung menuju kelas. Tetapi didalam kelas mejaku terlihat kosong. Jongga tidak terlihat dimejanya, tapi kedua temannya Joe dan Gilbert ada didepan mejaku.

"Kemana Jongga ?" tanyaku kepada Jenifer,

Jenifer menunjuk kearah ujung kelas dan kudapatkan Jongga yang duduk disana dengan ekspresi sangat tidak baik. Matanya begitu gelap, bajunya yang tak karuan, dan rambutnya yang begitu kering dan kucel. Jongga seperti tidak terawat kali ini.

"Ada apa dengannya ?" tanyaku,

"Entahlah, sejak kapan kau begitu peduli denganya ?" jawab Jenifer

"Kau tahu ? orang sepertimu itu tidak memiliki hak untuk menasehati orang sepertiku. Kalian hanya orang yg bisa menyusahkan hidup orang lain, pergilah dari sini ! Tidak ada gunanya kau disini menasehatiku ! Pergilah"

kata-kata Jongga kembali mengiang dikepalaku, menghiraukan apa yang Jenifer katakan.

Saat istirahat tiba kali ini aku berniat untuk berbicara kepada Jongga, untuk melanjutkan tugas kami. Kulihat dia yang ingin keluar dari kelas maka kususulah dia secepat mungkin.

MOONLIGHT [BOYXBOY]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang