Losing

3.7K 319 10
                                    

Suara heels nya mendominasi lorong sunyi itu. Kedua tangannya menggandeng tangan mungil yang Setia menemaninya. Wanita berpakaian rapi dibelakangnya terus mengelus pundaknya.

"Mari kita selesaikan ini,"

Namja berpakaian rapi dengan senyum tulusnya berhenti di depan itu. Baekhyun menghembuskan nafasnya dan sedikit berjongkok.

"Sehun... Yeri... kalian yakin mau ikut eomma masuk?"

Kedua itu langsung mengangguk. Walau sering dianggap belum mengerti keadaan, tapi mereka sangat mengerti. Mungkin jika beruntung mereka bisa bertemu appa mereka untuk terakhir kalinya.

"Karena kami kekuatan eomma,"

Baekhyun tersenyum mendengar ucapan Putra sulungnya. Dielusnya rambut hitam lembut itu dengan penuh Kasih sayang. Disampingnya Yeri juga tersenyum menggemaskan. Pipi gembulnya mengundang untuk dicubit. Wajahnya semakin lucu karena tatanan rambut kucir duanya.

Baekhyun kembali berdiri dan memberikan gandengan tangan kedua anaknya pada Kyungsoo.

"Maaf aku merepotkan kalian berdua. Kau dan Jongin. Pasti Tao ak..."

"Sttt... Baek! Kami sahabatmu, kami pasti menolongmu. Masalah Tao dia malah senang selama ini didatangi Sehun dan Yeri saat sidang-sidang sebelumnya."

Tangan Kyungsoo mengelus kedua kepala mungil yang kini ada di kedua sisinya.

"Dan pagi ini aku hampir kehilangan wajah tampanku ketika Tao merengek untuk ikut karena Sehun."

Jongin mengelusi wajahnya dan berhenti ketika mata kelereng Kyungsoo menatapnya tajam. Baekhyun yang memandang keduanya masih sama seperti waktu SMA hanya bisa terkekeh. Sudah lebih dari 10 tahun, namun perasaan mereka masih sama. Tidak seperti Chanyeol dan dirinya.

"Sudah, Baek. Aku masuk dulu. Kau dan Jongin juga segeralah masuk!"

Baekhyun tersenyum dan menganggukkan kepalanya. Tangan kecil Yeri dengan imut melambai kearah eomma-nya saat Kyungsoo membawanya masuk ke tempat duduk pengamat.

"Ini janjiku, Baek. Kita pasti akan memenangkan hak asuh itu dan semua akan selesai. Kau tidak akan sakit lagi,"

Ucapan Jongin membuat Baekhyun membalikkan badannya lagi. Ia tersenyum lembut seakan bersyukur memiliki teman sangat baik dan rela membantunya. Ia tidak bekerja dan uang penghasilan Chanyeol sebelumnya pas-pasan. Ia tidak punya tabungan atau Harta lainnya selain rumah besar peninggalan Ayah dan Ibunya. Sebenarnya ia sangat khawatir karena harus menyewa pengacara, namun sahabatnya, Jongin rela membantu tanpa upah. Sebenarnya Baekhyun merasa tidak enak, tapi keluarga Kim itu hanya meminta Baekhyun membuatkan roti sebagai bayaran.

"Aku juga yakin, Jongin. Karena itu pasti harapan Chanyeol. Ia ingin pergi dari kami."

Jongin memandang sahabat cantiknya itu sendu. Mengingat betapa brengsek-nya Chanyeol membuatnya ingin cepat membebaskan Baekhyun dari orang egois itu.

"Sudahlah, Baek. Ayo masuk!"

***

"

Dengan ini hak asuh dari Park Sehun dan Park Yeri,
sepenuhnya jatuh ke tangan Nyonya Byun Baekhyun. Tuan Park Chanyeol memiliki kewajiban untuk memberikan nafkah setiap bulannya untuk waktu yang dintentukan..."

"Dan dengan ini juga, Tuan Park Chanyeol dan Nyonya Byun Baekhyun telah resmi bercerai. Dengan begini sidang perceraian ini sudah berakhir."

'Tok..tok..."

HouseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang