The Unspokens
[ Kim Jongin — Tiffany Hwang ]
CHAPTER 2 : Secret
Jongin menatap intens manik onyx milik wanita itu lalu atensinya beralih pada bibir plumpnya. "Aku..."
Siapapun ingatkan Tiffany untuk tetap bernapas, karena dia mulai kehilangan ritmenya saat napas hangat seorang Kim Jongin meniup lehernya!
"...lupa melepas tali terbawah."
Perkataan Jongin sontak membuat benaknya berpikir yang tidak-tidak. Tali terbawah berarti dekat pinggul...masih lebih ke bawah lagi, kan?
"T-tidak perlu! Aku bisa melakukannya sendiri!"
Salah satu sudut bibir Jongin tertarik ke atas. "You sure?" Tangannya terangkat mengusap perlahan pipi Tiffany dan kini bibirnya berjarak tak lebih dari tiga sentimeter dengan telinga wanita itu. Jantungnya berpacu semakin cepat, Tiffany sedikit berontak namun tenaganya tak lagi berarti untuk menolak Jongin.
"Baiklah kalau begitu, tapi jangan lupakan ini," pria yang menyematkan senyum miring itu menunjuk lingerie hitam yang mungkin tak sengaja jatuh saat dia masuk. Tapi tunggu, mengapa ada lingerie dalam kopernya?! Crap, ini pasti ulah Bora.
Menolak berpikir panjang, dia segera memungut lingerie itu dan masuk secepat kilat sebelum pria itu menyadari rona di pipinya. Terlambat, Kim Jongin tertawa di balik pintu yang terkunci. "Looks cute when she's being shy."
{}
Tiffany keluar dari kamar mandi dengan handuk di tangannya untuk mengeringkan rambut. Satu-satunya hal yang didapatinya hanyalah Jongin tiduran di atas kasur. Tidurnya terlihat tidak nyaman, jadi dia membenahi posisi tidur pria itu juga melepas sepatu serta kaos kaki yang masih melekat di kakinya.
Aku akan tidur di sofa luar saja.
"Selamat malam." Tiffany mematikan lampu kamar dan keluar.
Dia tiduran di sofa sembari melihat acara malam hari di televisi. Tiba-tiba perutnya membuat kegaduhan, dia lapar, tapi dia tidak mendapati apapun di dapur.
"Bagaimana bisa dia tidak berpikir aku dan dia butuh makanan?! Duh." Tiffany terus menggerutu masih dengan memeriksa mungkin ada ramyun terselip di antara kain-kain perca atau di dekat kompor—tapi tetap saja tidak ada.
His bad, belly, there's no foods in this damn person's apartment, huhu.
Tidak ada yang bisa dia lakukan lagi selain menunggu fajar menjelang. Karena lapar, acara televisi pun terasa membosankan sehingga kelopak matanya mulai terasa berat. Dia menguap sebentar sebelum matanya benar-benar tertutup.
Goodbye hunger.
{}
Cahaya matahari pagi menelusup melewati jendela. Kelopak matanya perlahan terbuka dan mendadak tubuhnya terasa sakit di beberapa bagian. Stephanie Hwang masih tidur di sofa.
"Sialan."
Suami macam apa yang tega membiarkan istrinya tidur di luar?!
Menghela napas kasar, dia rasa pergelutan batin ini tak akan ada akhirnya sehingga dia memutuskan untuk mandi dan masuk ke kamar. Matanya mencari-cari Jongin dan tak menemukannya dimanapun sampai terdengar suara gemercik air.
Dia pasti sedang mandi.
Tiffany berjalan santai menuju lemari dan mengambil pakaiannya. Hari ini dia mau pergi ke rumah Bora, hanging out just like what every girls do.
Tapi sesuatu bergetar, bersumber dari sebuah ponsel—ponsel laknat milik Jongin. Awalnya dia tak peduli tapi benda itu terus bergetar hingga dua menit lamanya, membuatnya penasaran sepenting apa urusan si penelepon dengan Kim Jongin.
Krystal is calling...
Dahinya mengernyit.
Krystal?
Tiffany mengangkat panggilan itu dengan rasa penasaran yang cukup tinggi. "Ha—"
"Jongin! Cepatlah datang kemari, kau bilang akan datang pagi ini, kan? Kau tahu aku bosan menunggu."
Wanita itu masih diam, batinnya menerka apa Jongin punya janji di hari setelah pernikahan mereka? Hah. Pria itu pasti sudah gila. Meski semuanya telah teratur dalam sebuah skenario, tapi kenapa tak bilang saja kalau ada janji? Dengan wanita pula. Apa mungkin...
"Kenapa diam saja? Ayo kita sarapan di restoran bintang lima baru di Gangnam! Bawakan aku snack cokelat kesukaanku juga ya, Jonginnie. I love you!"
Oh, ya, I love you?
Tiffany langsung memutus panggilan itu. Sedikit kesal. Snack kesukaan, Jonginnie—uh menjijikkan, terdengar seperti hubungan yang sudah lama ada.
Jadi, apa itu kekasih Jongin?
—to be continued...

KAMU SEDANG MEMBACA
The Unspokens
FanfictionJongin dan Tiffany adalah dua orang yang terjebak dalam sebuah perjodohan dan memutuskan untuk menjalani seperti seharusnya, tetapi bagaimana jika ternyata secara tidak sengaja mereka jatuh hati? [exoshidae; kaifany]