07. Hurt

2.2K 191 61
                                    

The Unspokens

7.

Hurt

Pagi ini Kim Jongin sendirian. Biasanya gadis itu akan mengoceh tentang makananㅡyang tak pernah digubrisnya. Tapi kali ini ia justru duduk terdiam dan sendirian dengan sebuah sticky note menempel di permukaan lemari pendingin.

Kau mungkin tak menyukainya karena kau bilang tak ingin makan makanan buatanku, tapi kau mabuk dan butuh sup rumput laut untuk mengurangi pening di kepalamu. Sudah kuhangatkan. Cepat sembuh, Kim.

Jongin mendengus kesal, ia menangkup wajahnya dengan kedua telapak tangan, berteriak frustasi.

Kenapa gadis ini tetap bersikap baik bahkan setelah dicercanya dengan banyak kata buruk?

Lelaki itu masih di sana. Kepalanya makin pusing. Apa yang harus dilakukannya?

Gadis itu pasti... Cuma butuh uangnya 'kan? Butuh keluarganya untuk membantu perusahaan ayahnya?

Siapapun katakan pada Jongin bahwa gadis itu hanya memanfaatkannya dan tak pernah punya perasaan buatnya!

"Aish, Stephanie Hwang kau membuatku gila!"

Mendadak, setelah frustasi dengan pikirannya sendiri, ia merasa amat sangat lapar.

Tidak ada salahnya sebenarnya kalau aku mencoba masakannya.

Ia mulai mencicipi kuah sup rumput laut yang masih panasㅡTiffany pasti baru saja pergi.

Kutuklah Jongin karena ia harus menarik kembali perkataannya! Tapi sungguh, rasanya benar-benar memanjakan lidahnya!

Dan satu lagi,
makanan yang entah-apa-namanya ini...lebih enak dari masakan restoran manapun!

Caci Jongin karena benar-benar harus menarik perkataannya!

Hari ini Tiffany merasa lega. Ia telah menemukan titik temu dari kegelisahannya.

Aku berjuang untuk dirinya dan dia tidak bersedia berjuang untukku. I'm so done.

Kalau Jongin tidak peduli ya terserahnya sajalah. Tiffany hanya terlalu lelah selalu mengalah. Ia juga ingin bebas.

Stephanie Hwang memang secara sah milik Kim Jongin, tapi ia hanyalah sebuah buku yang selalu dibukanya tanpa pernah dibaca sekalipun.

Everything is better when you decide you don't care.

Masa bodoh dengan Jongin, oke.

"Apa? Kau mau kerja di kafeku?"

"Ya, karena Mrs. Kim melarangku bekerja di perusahaan dan sejenisnya; dan Jongin yang sangat tak mungkin diajak kompromi, boleh 'kan Lu?"

"Kalau hal ini tidak menyebabkan kesalahpahaman sih tidak apa."

"Aku yakin Jongin tidak akan peduli, kok."

"Baik, silahkan bekerja Miss Kim."

"Berhenti memanggilku dengan sebutan itu! Cukup Pink saja!"

"Baik. Oke, Pink, berjuanglah!"

The UnspokensTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang