The Unpokens
8.
The Day
Malam hari itu mendung. Selepas pertengkaran mereka dan meski Tiffany akhirnya pulang, mereka tak banyak berinteraksi.
Pengakuan hari itu seolah akhir dari hubungan mereka. Bukan bercerai, tapi kehidupan kelabu itu terulang setiap hari laksana angka delapan. Sarapan-pergi-pulang-tidur itu terang saja membuat Tiffany muak, dan Jongin tak akan pernah bisa memahaminya.
Seperti hari ini, mereka sarapan dalam kesunyian. Yang terdengar hanyalah dentingan jam dinding dan adu alat makan mereka.
"Jongin..." Tiffany memulai percakapan, "...aku lelah."
"..."
"Aku ingin kita bercerai," ucap Tiffany mantap, "Simbiosis mutualisme ini sudah kadaluarsa. Kau bisa lepaskan aku dan berhubungan dengan Krystal atau siapapun di luar sana karena perusahaan ayah telah membaik."
"..."
"Bagaimana menurutmu?"
"..."
Stephanie Hwang mulai muak melihat Jongin yang masih saja mengatupkan bibirnya, di pembahasan yang penting seperti ini?
"Lepaskan aku, Jongin. Kau tahu aku tak bisa berharap padamu."
Lelaki itu masih bungkam. Entah apa yang ada dalam benaknya, Tiffany rasa hal itu tak lagi penting karena hubungan mereka sudah di ujung dan perasaan mereka mulai raib.
"Kenapa kau selalu diam?"
Jongin tak bergeming.
"Kenapa kau selalu diam, Jongin?" desaknya.
"Oh sudahlah." Tiffany menghela napas panjang dan menaruh amplop cokelat ke atas meja, "Hari ini akhirnya datang juga. Aku mengurusnya sejak lama, kau tinggal menandatanganinya."
Jongin beranjak. "Tidak, aku tak akan menandatanganinya!"
"Kenapa?" Tiffany menaikkan nada bicaranya, "Setelah mengekangku, kau masih ingin membuatku bertahan? Nikahi saja kekasih Jung-mu itu!"
"Aku dan Krystal sudah berakhir!"
"Lalu apa hubungannya denganku? Kau bilang tak punya perasaan pada si-jalang-tak-tahu-diri-ini. Kau bahkan tak membutuhkanku."
"Oke, lupakan saja hal ini, orangtuaku ingin kita mampir." Jongin akhirnya memutus percakapan tanpa ujung mereka.
Tiffany terlihat enggan, membuat Jongin mendegus keras, "Oh ayolah?"
Gadis itu menghirup napas dalam-dalam seraya menatap Jongin sendu, "Baiklah. Kita berangkat jam enam sore."
⚘
Tiffany menghabiskan sorenya di kafe Luhan bersama dengan Sooyoung yang tergesa pulang karena kakaknya datang dari Amerika.9
"Maaf Lu, aku akan ke sini lain kali. Dan Tiff, I'll call you tonight."
"Sure," jawab Tiffany singkat.
Tinggallah Luhan dan Tiffany di bangku itu.
Luhan memiringkan kepalanya sekilas kemudian berkata, "Kau mau cerita? Wajahmu tampak lesu."
Tiffany membuang napasnya sedikit keras.
"Aku sudah memberikan amplop itu tapi dia tak mau menandatanganinya. Dan Mrs. Kim memintaku untuk datang ke rumah mereka."
KAMU SEDANG MEMBACA
The Unspokens
FanfictionJongin dan Tiffany adalah dua orang yang terjebak dalam sebuah perjodohan dan memutuskan untuk menjalani seperti seharusnya, tetapi bagaimana jika ternyata secara tidak sengaja mereka jatuh hati? [exoshidae; kaifany]