"Do, aku mau ice cream!" Tunjuk anak perempuan kearah kedai ice cream di seberang taman.
"Bentar ya. Aku beliin dulu. Kamu tunggu sini, jangan kemana-mana, Oke?" Anak perempuan itu mengangguk patuh dengan senyum manis mengembang.
Tiba-tiba saja ada yang menarik kunciran rambut yang dipakainya. "Aduh!" Anak perempuan itu menengok melihat siapa yang menarik kunciran rambutnya, seorang anak perempuan sebaya dengannya.
"Siapa ya?" Tanpa menjawab, anak perempuan yang tadi menarik kunciran gadis itu langsung menjambak rambut gadis itu.
"Aww! Sakiit, kamu—argh,"
"Jangan gangguin pacar gue!" Kata perempuan yang menjambaknya. Perempuan itu langsung melepaskan jambakan saat dilihat kekasihnya datang.
"Kamu ngapain?" Tanya kekasihnya.
"Eh, Sya? Kamu kenapa?" Tanya nya panik melihat raut sakit gadis tadi.
"Gatau tuh tiba-tiba aja dijambak cewek—arghhh.....A-ari?!" Gadis itu kaget saat perempuan tadi hampir menusuknya dengan.....cutter? Dan—ASTAGA! Ari yang menyelamatkannya.
Gadis yang dipanggil 'Sya' menoleh bingung.
"Ri, Ari? Kamu? Sa-sayang maafin aku. Aku—hiks. Ri, bangun!!" Perempuan yang tadi menjambaknya kini telah menangis sambil memeluk cowok bernama Ari yang tersenyum menahan sakit.
"Ka-kamu s-salah paham, sayang.
Dia itu pacar kembaranku." Ucap Ari masih berusaha bicara.Gadis yang dipanggil 'Sya' yang panik langsung berlari kearah kedai ice cream dimana tempat cowoknya berada.
"Doooo!!" Anak yang dipanggil 'Do' menengok dan membelalakan mata saat melihat mobil melintas dari arah samping.
"Asyaaaa!!!" Teriak anak itu yang langsung membuang dua cone ice cream yang dibelinya asal.
Anak cowok itu langsung menangis melihat teman perempuannya terkapar dijalan dengan darah bercucuran.
"Sya, bangun! Asya!! Sya,jangan tinggalin aku." anak berumur sekitar dua belas tahun itu menatap sekelilingnya bingung.
"A-ari..." anak perempuan yang dipanggil Asya menunjuk kearah taman membuat temannya itu ikut menengok kearah yang ditunjuk.
"ARIIIII!!!" teriak anak kecil itu saat melihat kembarannya.
***
"ASTAGFIRULLAHALAZIM." Dea terbangun dari tidurnya dengan nafas tersenggal.
"Mimpi itu lagi." Gumamnya meraih gelas diatas nakas lalu meneguknya sampai habis.
"Itu siapa, si?"
"Kenapa gue mimpiin itu mulu dari minggu kemaren."
"Trus kenapa mukanya pake bebayang segala, coba? Kan jadinya gue ga ngenalin yang gue mimpiin sebenernya siapa?!" Dengusan terus keluar dari hidung Dea.
Dea beranjak dari ranjangnya, rambutnya yang panjang di cepolnya dengan asal. "Laper daa. Jam berapa ya, ni?" Matanya melirik kearah jam diatas nakasnya.
"Ett, jam 3? Berasa saur gua."
*
Hae gaes :)
KAMU SEDANG MEMBACA
Annoying Girl [Re-Publish]
Teen FictionNamanya Leonardo Arfi Pratama. Yang jelas gue suka banget sama dia tapi gue juga benci sama sifatnya. Ada sesuatu dalam diri dia yang ngebuat gue ngerasa dia tuh milik gue. Tapi gue gatau apa. -Deandra A Deandra Anastasya. Gue benci banget sama dia...