dua belas

957 66 0
                                        

"Leo nyebelin banget sumpah!" Dea menghentak-hentakan kakinya kelantai tangga dengan kesal.

Membuka pintu dengan kasar, lalu membantingnya. "Songong banget sih, gamau ngasih tau!"

"Tapi tadi Leo punya kembaran, yaa?" Gumamnya sambil merebahkan dirinya dikasur.

Tiba-tiba bibirnya melengkung kebawah. "Tapi sayang kembarannya udah meninggal,"

"Tapi kalo kembarannya masih hidup, sifatnya sama kayak Leo ga ya? Nyebelin gitu,"Dea terkekeh diakhir kata.

"Bentar-bentar," Dea tiba-tiba terduduk tegap. "Tadi nama kembarannya Leo siapa, yaa?" Tanyanya pada diri sendiri.

"Leo..Leonardi Ari Pratama kali, ya? Eh bukan deh perasaan! Lenonil deh kayaknya? Eh apa ya? Leonil? Nah iya Leonil! Leonil Ari Pratama,"

"Ari? Leonil Ari?" Ulang Dea.

"A-Ari..."

"A-ari..." anak kecil yang dipanggil Asya menunjuk kearah taman membuat temannya itu ikut menengok kearah yang ditunjuk.

"ARIIIII!!!" teriak anak kecil itu saat melihat kembarannya.

"Aduh pala gue pusing!" Dea memegangi kepalanya yang tiba-tiba saja sakit.

"BANG ARIII..."

"Arghhh!!! Pala gue sakit,"

"Namanya Leonil Ari Pratama. Dia kembaran aku."

"Sya, ini Ari, abang aku."

"Gue Ari, salam kenal cantik,"


"ASTAGA!"

"Ari! She's mine! Don't touch or i kill u?!"

"Ari berenti godain dia!"

"Gue Ari ya ampun masa lo ga bisa ngebedain kita?!" Anak cowok itu terkekeh karena berhasil mengelabui Asya.

"Gantengan Ari kan? Ardo mah b aja!" Cowok yang dipanggil Ari tersenyum remeh kearah kembarannya yang hanya memutar bola mata sebal.

"Do, kamu kasih tau aku dong bedanya kamu sama Ari. Kan aku jadi suka salah orang!"

"Ya ampun sayang, dari nama aja kita udah beda. Abang, Leonil aku Leonardo. Abang, Ari aku Arfi cuman nama belakang Papa doang yang sama, sama muka kita deh, heheh."


PRANGGG


Tubuh Dea merosot jatuh setelah tangannya tak sengaja menyenggol vas bunga diatas nakasnya.

Annoying Girl [Re-Publish] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang