sembilan

1K 66 1
                                    

"Dea lo lama banget sih nyari buku doang." Kata Leo kesal.

Dea menoleh dan mendelik tidak suka. "Suka-suka gue lah. Kalo mau pulang duluan. Yaudah sana." Kemudian dia mencari-cari buku lagi.

Leo menggeleng-geleng melihat troli buku Dea. "Itu buku udah lima. Lu mau beli berapa lagi?" Tanya nya.

"Gue lagi nyari sekitar lima buku lagi mungkin?" Leo membelalak tak percaya.

"Buku apaan lagi sih emangnya?"

"Cerita di wattpad yang di jadiin novel, Le. Anjir gue lagi ngincer banget." Kata Dea masih terus mencari novel yang di cari.

Leo menganga kaget. "Yaela gue kira buku buat UN." Dea menggeleng-geleng. "Itu kan udah tuh." Dea melirik trollinya.

"Emang apaan sih nama novelnya? Biar gue bantuin cari. Biar cepet." Kata Leo akhirnya.

"Serendipity, Friend Zone, Annoying Boy, The Coldest Boyfriend, R(Raja dan Ratu), A, Matt and Mou. Hmm apa lagi ya? Gue lupa! Ih padahal dari kemaren gue udah pengen beli cuman lupa mulu." Gerutu Dea.

"Trus jadinya apaan nih yang mao di beli?" Leo memutar bola matanya jengah.

"Yang tadi gue sebut dulu aja deh. Sisanya nanti aja." Kata Dea kemudian kembali mencari.

*

"Le, makan dulu ya? Gue laper, hehe." Ucap Dea cengengesan.

Leo mendengus. "Taro buku lo dulu nih ke mobil. Lo kata ga berat apa?" Dea mendengus.

"Ih lama lagi dong? Ah Leo mah gaok ah gaseru elah, sini deh plastik satu nya gue yang bawa. Lagian sih lo sok mau bawain. Tapi kita makan dulu ya?" Dea memasang wajah puppy eyes nya.

Leo mengangguk walau terpaksa.

"Lo kok masih make baju sekolah, sih?" Tanya Dea baru menyadari pakaian yang di pakai Leo.

"Lo abis darimana emangnya sebelum hampir nabrak gue?" Tanya Dea, lagi.

"Mau tau banget apa mau tau aja?" Leo memasang wajah usilnya.

"Mau tau aja." Ucap Dea datar.

"Yaudah ga gue kasih tau." Ucap Leo ga kalah datar.

"Kalaupun gue bilang 'mau tau banget' palingan lo jawab 'kepo lo' ya kan?" Leo memandang Dea aneh.

"Lo segitu tau nya tentang gue ya?" Tanya Leo tersenyum jail.

"Kagak." Jawab Dea.

"Masa?" Leo masih memasang senyum jailnya.

"Iye."

Hening kembali.

Dea memperhatikan wajah Leo dengan seksama. Yawlo ganteng bat jir. Pikirnya senyam-senyum sendiri. Tapi, senyuman di bibir Dea berganti dengan kerutan di dahinya. Kok ga di makan sih makanannya? Daritadi gue liatin cuman di aduk-aduk doang.

"Leo kok ga di makan sih makanannya?" Dea memandang ke arah Leo bingung.

"Leo woy." Panggil Dea.

"Woy gaokk."

"Leo gaok ih."

"Leonardo lo budeg ya?!" Dea menabok lengan kekar Leo membuat Leo tersentak kaget.

"Selo napa, De, di kata kagak sakit apa di tabok?" Leo mendengus mengusap-usap lengannya bekas kejahatan Dea.

"Siapa suruh di panggil-panggil ga nyaut. Tuh makanan lo kenapa ga di abisin?" Tanya Dea.

Annoying Girl [Re-Publish] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang