part 2

5.7K 119 2
                                    

         Dalam sebuah gedung mewah, Arya beserta ketiga temannya sibuk menata ruangan sesuai dengan tema yang telah di sepakati. Dia telah memenangkan balap motor dan tentunya dia juga mendapatkan hasil kerja kerasnya. Dari sanalah semua kejutan untuk adiknya akan perlahan di terima. Dalam acaranya Arya bukan hanya mengundang teman-teman terdekatnya melainkan semua teman satu angkatan Brina. Semua bisa terjadi juga karena adanya kerjasama dengan sahabat Brina. Semua menjadi rahasia besar yang akan meledak sesuai dengan waktu yang sudah di persiapkan.

            Di tengah kesibukannya, tiba-tiba Jelita datang menghampiri dengan sikap manja. Arya yang berusaha tetap tenang tanpa terlalu menghiraukannya, semakin lama semakin kesal dan tak mampu mengatur emosi.

            “LOE TULI JELITA !!” teriaknya penuh emosi hingga semua yang berada dalam ruangan itu serempak menoleh “Gue bilang kan lagi sibuk, harus berapa kali gue bilang baru loe ngerti !! apa loe nggak bisa milih baju sendiri ?? loe bukan anak umur 5 tahun lagi kan !!” bentaknya meluapkan amarah “Lama-lama gue nggak kuat sama semua sikap loe !! mending sekarang loe pergi, selagi gue masih bisa kontrol emosi !” kini dengan suara rendah.

            “Tega sekali kamu membentak aku sekeras itu. Aku kan hanya ingin…… “

            Arya memotong ucapan Jelita “CUKUP !!” teriaknya

            “Arya !!” pekiknya “Haruskah sampai bicara sekasar itu ama pacar loe sendiri ? dia kan hanya ingin…… “ ucapan Teddy pun terpotong oleh Arya.

            “Kalau loe nggak suka, kenapa gak loe aja yang nemenin dia pilih baju !” ucapnya lalu kembali sibuk melanjutkan kerjaanya.

            “Loe ngapain ikutan sih, Tedd ? udah tau kalau masalah Brina, Arya nggak bisa di ajak berunding.” komentar Bass terluncur saat telah berdiri di samping Teddy dan Jelita “Loe juga Lit, kejadian kemarin-kemarin gak juga loe jadiin pelajaran. Nggak paham gue ama loe !” tambahnya lalu berjalan menghampiri Arya.

                                                                                     ^-^

              Dalam salon Beautiful milik orang tua Rania, Brina tengah sibuk di make over oleh Ibu Rania sendiri. Brina yang tak mengerti dengan sikap dua temannya beberapa hari ini dan dengan berjuta penasaran dia tetap mengikuti permintaan keduanya. Dia yang dalam kesehariannya tak pernah bergulat dengan make up, hari ini dengan terpaksa harus membiarkan wajahnya di lukis oleh berbagai warna.

            Betapa terkejutnya Brina saat di suruh membuka mata untuk melihat hasil lukisan di wajahnya. Dalam beberapa saat dia hanya bisa terperangah dengan bibir terbuka melihat wajah cantik nan elok di dalam cermin. Brina tak mampu berkata-kata untuk memberi komentar karena terlalu shock dengan apa yang di lihatnya. Rania dan Mirela pun yang baru selesai dengan handphone, kini ikut terperangah melihat Brina berubah sangat cantik.

            “OMG, loe cantik banget Brin ! gue hampir nggak ngenalin loe.” puji Rania tanpa berkedip sembari mengamati wajah sahabatnya.

            “Gue udah duga, akan begini hasilnya.” ucap Mirela sambil tersenyum “Nggak di poles aja loe udah cantik, apalagi di poles ! ya ampun Brina, nanti malam loe bakal jadi pusat perhatian banyak orang.” tambahnya lalu memeluk.

            “Sebenarnya ada apa sih ? kenapa begitu banyak rahasia ?” tanyanya.

            “Nanti juga loe bakal tahu.” sahut Rania sekenanya.

Senyuman Terakhir BrinaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang