||19.||

1.5K 76 4
                                    

Selagi menunggu berbuka, saya mau update ^^

Enjoy!

.

Ruang UKS tampak lebih ramai kali ini. Bukan hanya Rana saja yang berada disana, tapi juga terdapat beberapa temannya dan Reno.

Raut wajah Reno tampak sangat cemas. Ia terus membelai lembut kepala Rana. Sorot matanya terlihat jelas kalau cowok itu sangat khawatir.

Indra mengamati dari balik tirai sambil bersender pada tiang besi. Ia bersidekap, matanya memicing tajam menatap kakak kelasnya yang bernama Reno.

Apakah mereka berdua berhubungan? Pikir Indra resah. Tunggu, Resah? Kenapa ia harus resah melihat sikap Reno terhadap Rana? Bukannya ia hanya menganggap Rana sebagai teman yang cukup berarti? Apa dia menyukai Rana? Mungkinkah?

" Dimana teman kalian yang bernama Sisca?" tanya Reno.

"Dia dibawa keruang BK, kak," jawab Dea yang berada di samping Rana. " tapi, kenapa kakak nanya Sisca?" Tanya Dea kemudian karna penasaran.

Reno menggeleng pelan, " Nggak, gue Cuma mau tanya." Dea mengangguk mengerti.

" Bisa kalian keluar sebentar? Gue mau berdua sama Rana." Reno berdiri dari kursi dan menatap Indra dan Dea.

Dea menggaruk lehernya canggung. "Yaudah, kita tinggal dulu ya kak."

" Yuk, Ndra." Ajak Dea kepada Indra agar keluar dari UKS. Memberikan sedikit privasi kepada Reno.

" Gue mau disini." Kuekueh Indra. Ia tidak mau meninggalkan Rana. Apalagi meninggalkannya bersama Reno. Indra tidak mau. Bagaimana kalau Rana bangun yang pertama kali dilihat bukan dirinya?

Alis Reno terangkat, heran. " Kenapa lo gak mau pergi?" tanya Reno pada Indra.

Indra mengangkat bahunya, " Entahlah,"

Gue gak mau Rana ngeliat lo.

" Kalian abis ini ada pelajaran, 'kan? Biarin gue yang jagain Rana. Toh, gue udah gak ada kelas lagi."

" Gue bisa bolos," jawab Indra cepat. Mungkin mereka tidak menyadari kalau Reno menyeringai tipis.

" Entar nilai lo ancur,"

" Gue gak peduli," Indra masih bersikeras.

" Oke," Reno mengalah, "Lo yang jaga Rana." Mungkin ia dapat mempercayakan Indra kepada Rana. Sekarang, ia harus mencari tau seperti apa makhluk yang bernama Sisca.

Kenapa cewek itu begitu kejam pada Rana. Dan motif apa lagi yang akan dimainkan cewek itu. Reno juga tau kalau Rana habis di skors gara-gara razia tempo lalu. Dan Reno yakin Rana tidak mungkin melakukan hal itu.

Karena adiknya tidak mungkin menyuntuh barang seperti itu.

.

.

.

Rana POV

" Akh," aku merintih kesakitan ketika kesadaran ku kembali.

Aku perlu mengerjapkan mata beberapa kali sehingga aku dapat melihat dengan jelas.

Saat aku menoleh kesebelah kanan, aku mendapati Indra yang sedang tertidur di pangkuan tangannya, kepalanya dekat sekali dengan wajahku saat ini hingga aku bisa mencium wangi shampoo-nya

KiRanaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang