|| 11. ||

1.7K 101 3
                                    

Teriknya sinar matahari tidak membuat para siswi gentar untuk selalu mendukung tim sekolah mereka masing-masing. Apalagi yang mainnya cogan gini, panas, angin topan, tornado, puting beliung mah kecil haha.

Oke cukup ngawurnya.

Kini aku, Ami, dan Dea sudah ada di pinggir lapangan bergabung dengan siswi yang lainnya. Tentu saja mataku selalu terfokus untuk melihat Kak Reno, bukankah pertandingan ini didedikasikan khusus untuk ku?

Sweet, huh? Udah bilang aja iri.

" Go Reno Go Go Reno AW." segerombolan siswi menyanyikan yel-yel.

"Ayooo Renoo lo bisaa!" Ditambah teriakkan yang lain dari seberang sana.

" Fight Win Renooo." Disebrang tidak mau kalah, bung.

" Reno kalo lo menang , pulang ini kita langsung ke KUA!" Teriak Ami ikut-ikutan menjerit seperti siswi yang lainnya. Aku melotot horor kearah Ami.

Langsung ku pukul kepala Ami dengan botol minuman. Enak aja main bawa anak orang ke KUA, langkahin dulu mayat aku kalo mau bawa Kak Reno kesana!

Aku memandang Ami dengan tatapan membunuh, Dea terkikik geli melihat tingkah kami berdua.

"Apaan sih lo, Na. Yang bling-bling gitu jatah gue, lo mah sama Pak Andre ajalah." rutuk Ami kepadaku.

Asal kalian tau, Pak Andre itu guru fisika yang err.. bikin anak sekelas ilfeel dibuatnya. Ia sangat hobi meramal masa depan kalian dan berbicara seperti profesor gila, ew.

" Is, mending gue sama Indra kalo harus sama bapak itu!" Bulu kuduk ku merinding, segera aku mengambil minum aqua gelas di tas dan meminum obat yang sudah aku konsumsi selama 17 tahun.

" AAMIIN YA ALLAH." teriak mereka berdua kompak sambil menengadahkan tangannya mengambil posisi berdoa. Kampret emang.

" Ah! Jangan di aminin dong, astaga. Amit-amit cabang bayi kalo gue-"

" Kalo gue apaan" Terdengar suara berat mengintruksi omonganku.

Ups, sepertinya Indra mendengar ucapanku tadi.

" Gak ada siaran ulang!" Seruku jutek padanya.

Indra terdiam sebentar lalu fokus ke pertandingan mengamati para pemain bermain.

Ia tidak bertanya lebih lanjut. Aku pun kembali menonton pertandingan. Sekarang, Kak Reno sedang membawa bola dan siap shooting dari jarak yang lumayan jauh.

Gak mungkin three point!Itu kan jauh banget dari ring lawan?

Hitungan satu, dua, tiga bola yang di pegang Kak Reno dengan mulus memasukki ring basket lawan.

HAP score berubah menjadi 23-15, sekolahku unggul 8 point dan itu semua rata-rata karna usaha Reno. Reno memang ACE yang hebat!

Ternyata selain ganteng dan wajah datarnya itu dia jago main basket. Sekolah tidak salah menunjuk Kak Reno jadi Ketus Osis.

Dari tempatnya sekarang ia menghadap ke arahku, menahan mataku lalu tersenyum sambil melambaikan tanganya membuat para kaum Hawa lupa pada daratan.

Semua Siswi makin histeris melihat senyuman dari sang kapten, berasa senyuman itu untuk milik mereka.

"KYAAAA DIA SENYUM KE GUE!" kata si A

"BUAT GUE ITU!" Kata si B.

"ENGGAK! Jelas-jelas dia natap mata gue." katan A tak mau kalah.

"Eh, kalian diem! Reno tu ngeliatin gue jadi gak usah ngarep!" Bentak Ami dengan intonasi mengintimidasi. keduanya pun langsung diam, tidak berani membalas Ami.

KiRanaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang