Jihyo masih memandang mengikuti arah punggung mamanya. "iya mama." balasnya kembali kemudian menunduk sebentar dan kembali melihat wanita paruh baya itu menghampiri tas yang berwarna biru yang terletak di meja belajarnya.
Gadis itu masih menatap mamanya. Ia terdiam menunduk suasana terasa sunyi hampa tertera di wajahnya. "hufftt!!dia mungkin akan pergi lagi" Ujar jihyo dalam hati.
"bagus kalau begitu Jihyo. Mama pergi dulu yah, maaf mama cuma sebentar menemanimu disini soalnya mama banyak pekerjaan di perusahaan, kamu mengerti ya sayang" ucap mama jihyo yang masih membelakangi anak gadisnya membuat anak gadisnya itu hanya menatap terpaku, terdiam dan tidak berkata apa apa. Dengan wajah sedih mama jihyo pun berbalik menatap anaknya.
Sebenarnya wanita paruh baya itu tidak tega meninggalkan jihyo yang sendirian di apartemen tapi apa boleh buat ia ingin anak gadisnya bisa mandiri. Dan bisa membahagiakannya di suatu saat nanti.
"iya ma" balas jihyo menunduk.
Mama jihyo menghampiri anaknya memeluknya dengan erat mencium pipi anaknya berulang kali dan akhirnya menangis satu sama lain melepaskan kerinduannya yang selama ini terpendam karena mereka jarang sekali bertemu. Akhirnya tangisan mereka sudah reda mama jihyo melepaskan pelukannya dan memengang pundak anaknya mengusap air mata jihyo. Sebaliknya jihyo juga mengusap air mata mamanya.
"mama pergi dulu yah, kamu harus belajar yang giat ya sayang fighting." Ucap mama jihyo mengusap rambut jihyo yang lembut dengan belaian kasih sayang seorang ibu dan mengecup pipi mulus anaknya kembali.
"iya ma!!" ucap jihyo tersenyum walaupun dihatinya ia merasa sangat sedih. Tapi gadis itu tetap berusaha tersenyum kepada mamanya, Mama jihyo pun juga membalas senyuman anaknya yang manis.
Gadis itu pun langsung memengang tangan mamanya erat mengantarnya sampai ke pintu apartemennya. Jihyo akhirnya melepaskan genggaman tangannya dari tangan ibunya saat ia sudah keluar dari apartemennya dan mamanya masuk kedalam lift. Dengan segera jihyo melambai lambaikan tangannya dan tersenyum sebelum pintu lift memisahkan wajah mamanya dengan dirinya.
Jihyo pun kembali ke dalam kamarnya dan duduk di pinggir kasur empuknya menunduk. Ia kemudian mengangkat kepalanya melihat sekeliling ruangan yang besar menurutnya. Benar benar terasa sunyi lebih sunyi dari pada kegelapan saat mama jihyo sudah meninggalkan anak gadisnya.
Gadis itu belum puas dengan candaan sebentar dengan mamanya tadi, ya begitulah mamanya sangat jarang menemuinya karena sibuknya mengurus pekerjaannya, tapi sebenarnya jihyo masih ingin bercanda dengannya bila waktu masih bisa diputar ia ingin memutarnya kembali dan kemudian bercanda dengan mamanya kembali, "aku masih sangat merindukannya" ucap jihyo langsung meneteskan air mata membasahi pipinya.
...........
YOU ARE READING
LOVE IN STUDY (Bts Twice ff )
FanfictionTidak salah bukan jika seorang cewek cantik yang bernama Jihyo tapi bodoh yang selalu peringkat terakhir di sekolahnya. Dia sangat giat belajar dan kepintarannya berkembang pesat. Akhirnya dia pun peringkat 2 pada akhir kelulusan. Siapa yang membant...